BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERTEMUAN EKSPLORATIF "INDIKATOR DAN RENCANA AKSI DALAM MEMBANGUN PAPUA DAMAI

?

?

Gubernur

Daerah Istimewa Yogyakarta

?

Sambutan

PERTEMUAN EKSPLORATIF

"INDIKATOR DAN RENCANA AKSI DALAM MEMBANGUN PAPUA DAMAI"

Yogyakarta, 25 Januari 2014

-------------------------------------------------------------------

Assalamu?alaikum Wr.Wb.

Salam sejahtera bagi kita semua,

Yang saya hormati, Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia;

Para Narasumber, Fasilitator Forum Papua serta Saudara-saudara sekalian yang berbahagia,

Marilah kita senantiasa mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, sehingga pada hari ini kita dapat hadir dalam keadaan sehat dan sejahtera.

Pertama-tama selaku Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, saya ucapkan selamat datang di kota kami kepada hadirin sekalian. Selanjutnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah memilih Yogyakarta sebagai tempat penyelenggaraan pertemuan ini. Semoga, suasana kota kami yang relatif aman dan tenang, dapat menunjang kelancaran jalannya pertemuan kali ini.

Hadirin yang saya hormati,

Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18B Ayat 1, disebutkan bahwa "Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang." Hal inilah yang menjadi dasar bagi penyelenggaraan pemerintahan di Nangroe Aceh Darussalam, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Papua, dan Papua Barat. Lima daerah tingkat I yang saya sebut di atas, memiliki keunikan dan potensinya masing-masing, yang mana hal itu menjadi warna dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Berbicara mengenai kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Papua, Yogyakarta jelas sangat jauh. Papua memiliki beragam tambang mineral dan hasil hutan, sedangkan Yogyakarta hanya memiliki pasir besi. Secara teoritis, jika segala potensi sumber daya alam yang dimiliki Papua tersebut benar-benar digunakan sebagai modal pembangunan Papua, sudah pasti kesejahteraan yang diidam-idamkan bukanlah hanya sekadar impian semata.

Terkadang, kekayaan sumber daya alam ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi dapat menjadi berkah, di sisi lain dapat menjadi musibah. Hal ini sangat tergantung dari kemampuan kita mendayagunakannya. Tentunya, seluruh masyarakat Papua menginginkan kekayaan alam tersebut menjadi berkah. Jika kondisi masyarakat adil dan sejahtera, saya yakin bibit-bibit disintegrasi akan terkikis dengan sendirinya. Untuk mewujudkan hal ini, semua pihak harus sepakat dalam membangun visi bersama demi masa depan Papua yang lebih baik.

Disamping itu yang tidak boleh dilupakan adalah faktor sumber daya manusianya. Sebab, manusialah yang menjadi pengelola SDA tersebut. Walaupun suatu daerah SDA nya kecil, jika SDM nya mampu mengelola dan memaksimalkannya, daerah tersebut dapat maju. Papua dengan segala kekayaan alamnya, tinggal memajukan SDM nya saja. Di sinilah faktor pendidikan akan memegang peranan penting sebagai kekuatan pembebas dari himpitan kemiskinan, kebodohan, serta keterbelakangan sosial budaya dan ekonomi.

Hadirin yang saya hormati,

Demikian beberapa hal yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini. Semoga acara Pertemuan Eksploratif "Indikator dan Rencana Aksi dalam Membangun Papua Damai" dapat berlangsung dengan lancar dan segala yang menjadi tujuan acara dapat terlaksana serta ada tindak lanjut nyata ke depannya.

Sekian, terima kasih.

Wassalamu?alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 25 Januari 2014

GUBERNUR

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

HAMENGKU BUWONO X