BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MUSYAWARAH NASIONAL ASOSIASI PENYAMAK KULIT INDONESIA (APKI) VIII TAHUN 2014 (WAGUB)

?

Wakil Gubernur

Daerah Istimewa Yogyakarta

Sambutan

MUSYAWARAH NASIONAL

ASOSIASI PENYAMAK KULIT INDONESIA (APKI) VIII TAHUN 2014

Yogyakarta, 23 Januari 2014

---------------------------------------------------------------

Assalamu?alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Para peserta Munas APKI VIII yang saya hormati;

Segenap Hadirin dan Tamu Undangan yang berbahagia.

Pertama-tama, marilah kita senantiasa memanjatkan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata?ala, yang mana atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya kita semua masih diperkenankan untuk hadir pada kesempatan ini dalam keadaan sehat wal?afiat.

Selanjutnya, atas nama Pemerintah Daerah DIY, saya mengucapkan selamat datang di Yogyakarta kepada seluruh peserta Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Penyamak Kulit Indonesia (APKI) VIII Tahun 2014, khususnya yang berasal dari luar DIY. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan atas kepercayaan memilih DIY sebagai tuan rumah penyelenggaraan Munas APKI kali ini. Semoga suasana Yogyakarta yang aman, nyaman dan bersahabat dapat membuat Saudara sekalian betah selama berada di sini, sehingga dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Musyawarah Nasional dengan sebaik-baiknya.

Hadirin sekalian,

Pasca krisis ekonomi yang melanda di Indonesia pada kurun 1998 ? 2001, industri kecil dan menengah mengalami perkembangan yang pesat di berbagai wilayah Tanah Air. Di era krisis, kelompok industri ini secara umum tampil sebagai kelompok industri yang paling mampu bertahan serta tumbuh sekitar 11% per tahun, dibanding industri skala besar yang hanya sekitar 6% per tahun. Dan salah satu jenis industri kecil dan menengah yang sampai dengan saat ini terus mengalami kemajuan adalah industri kerajinan kulit, termasuk di dalamnya industri penyamakan kulit.

Sebagaimana kita ketahui, industri penyamakan kulit mulai di Indonesia pada Tahun 1970-an. Industri ini merupakan salah satu industri yang senantiasa didorong perkembangannya sebagai penghasil devisa nonmigas. Bahkan pada awal perkembangannya, industri ini terbukti sempat menghasilkan keuntungan besar, baik bagi pengusahanya maupun dari sisi devisa negara.

Saat ini, kita boleh berbangga mengingat Indonesia dinilai memiliki potensi besar di sektor industri penyamakan kulit, dengan produk olahan wet blue. Produk wet blue Indonesia merupakan yang terbaik di dunia, relatif lebih baik dari produk asal Amerika Serikat. Namun demikian, kita juga tidak boleh menutup mata, bahwa industri penyamakan kulit di negara kita masih mengalami kendala-kendala besar, yang menuntut untuk segera dicari jalan keluar dan solusinya. Diantara permasalahan pokok yang masih menjadi kendala para pengrajin kulit adalah kurangnya bahan baku dan hal pengolahan limbah.

Oleh sebab itu, melalui penyelenggaraan Munas kali ini, saya berharap para peserta dapat saling bersinergi dan menguatkan konsolidasi, guna mendapatkan solusi yang terbaik, bagi berbagai macam persoalan yang masih dihadapi industri penyamakan kulit. Selain itu, guna meningkatkan daya saing produk-produk olahan kulit kita di pasar internasional, perlu adanya program yang berorientasi untuk meningkatkan potensi industri kulit Nasional. Hal ini dilakukan, khususnya untuk menghadapi era perdagangan bebas atau apa yang biasa kita sebut dengan istilah Free Trade Agreement (FTA), yang memungkinkan produk-produk dari negara mitra kerjasama lebih mudah untuk masuk ke pasar dalam negeri.

Hadirin sekalian,

Demikian beberapa hal yang perlu saya sampaikan. Selamat melaksanakan Munas, semoga seluruh agenda kegiatan Munas APKI ini dapat berlangsung dengan sebaik-baiknya.

Akhirnya, dengan mengucapkan ?Bismillahirrahmanirrahim? Munas APKI VIII Tahun 2014, saya nyatakan dibuka secara resmi.

Terima kasih.

Wassalamu?alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh.

Yogyakarta, 23 Januari 2014

WAKIL GUBERNUR

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


PAKU ALAM IX