BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

RAPAT KERJA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS (KPA) DIY DENGAN SKPD TAHUN 2014

?

?

Gubernur

Daerah Istimewa Yogyakarta

Sambutan

RAPAT KERJA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS (KPA) DIY DENGAN SKPD TAHUN 2014

Yogyakarta, 06 Januari 2014

-----------------------------------------------------------

Assalamu?alaikum Wr.Wb.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Para peserta Rapat Kerja yang saya hormati;

Segenap Hadirin dan tamu undangan yang berbahagia.

Pertama-tama, marilah kita senantiasa memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan karunia-Nya, sehingga kita sekalian masih diperkenankan untuk hadir pada kesempatan ini dalam keadaan sehat wal?afiat.

Selanjutnya, atas nama Pemerintah Daerah DIY, saya menyambut baik penyelenggaraan Rapat Kerja (Raker) yang digagas oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) DIY ini, dengan melibatkan SKPD terkait dan unsur LSM. Kegiatan ini merupakan momentum yang penting bagi kita semua dalam menyamakan visi dan persepsi, untuk selanjutnya menyatupadukan langkah dalam menghadapi HIV/AIDS sebagai musuh bersama yang sangat berbahaya.

Hadirin yang saya hormati,

Permasalahan HIV/AIDS telah menjadi isu global yang menuntut perhatian lebih dari setiap negara di dunia. Disamping meningkatkan beban pelayanan kesehatan, AIDS juga mengakibatkan kematian. Kehilangan hari produktif serta tingginya angka kematian akibat AIDS inilah yang menjadi permasalahan cukup serius bagi negara-negara berkembang, tak terkecuali Indonesia.

Di Indonesia, kasus HIV/AIDS pertama kali dilaporkan pada Tahun 1987. Penemuan kasus HIV/AIDS secara nasional menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat dari tahun ke tahun, dengan akumulasi penderita terinfeksi sampai dengan September 2013 sebanyak 45.650 orang. Akan tetapi, perlu kita pahami bahwa jumlah yang tercatat itu hanya puncak dari gunung es yang sebenarnya tidak kita ketahui besarnya.

Berdasarkan hasil survey Senitel (2004), DIY pada Tahun 2005 pernah ditetapkan sebagai provinsi dengan status epidemic HIV/AIDS terkonsentrasi atau concentrated epidemic level, yakni penularan HIV terkonsentrasi pada populasi tertentu. Kasus HIV/AIDS di DIY berdasarkan faktor resiko tidak berbeda dengan gambaran nasional. Faktor resiko penularan didominasi oleh faktor resiko hubungan seksual beresiko berupa heteroseksual, sebesar 1.208 kasus, disusul oleh faktor resiko narkotika suntik (IDU?s) sebesar 254 kasus.

Hadirin sekalian,

Permasalahan HIV/AIDS sejatinya bukan masalah kesehatan semata, namun merupakan gabungan dari banyak masalah di luar bidang kesehatan. Kita ambil contoh hal penularan HIV/AIDS, yang ternyata banyak berlatar belakang pada persoalan sosial, ekonomi dan budaya.

Sebagai implementasi Peraturan Daerah DIY Nomor 12 Tahun 2010 tentang Penanggulangan HIV/AIDS di DIY, pada kesempatan yang baik ini, saya kembali menghimbau kepada Kepala SKPD, Instansi dan unsur LSM selaku anggota KPA DIY, untuk berperan aktif mendukung upaya penanggulangan HIV/AIDS di DIY, melalui kegiatan-kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Untuk mewujudkan DIY bersih dari HIV/AIDS, kerja keras dan komitmen bersama dari semua sektor jelas dibutuhkan, baik dari segi kegiatan maupun penganggaran.

Hadirin yang saya hormati,

Demikian beberapa hal yang perlu saya sampaikan. Akhirnya, dengan mengucapkan ?Bismillahirrahmanirrahim? Rapat Kerja Komisi Penanggulangan Aids (KPA) DIY Tahun 2014, secara resmi saya nyatakan dibuka. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan bimbingan-Nya kepada kita semua. Amin.

Sekian, terima kasih.

Wassalamu?alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 6 Januari 2013

GUBERNUR

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

HAMENGKU BUWONO X