BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Pekan Budaya Tionghoa Tahun 2014

Yogyakarta (11/02/2014) ? Bertempat di kampung Ketandan, Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ( PBTY) ke- 9 tadi malam (10/02/2014) resmi dibuka oleh Wakil Gubernur DIY Pakualam IX. Penyelenggaraan tahun ini mengangkat tema ? Melestarikan Budaya, Meneguhkan keIndonesiaan?, dan berlangsung dari tanggal 10 - 14 February 2014.

?

Pembukaan diawali dengan paduan suara dari Suara Bhakti Putra. Seluruh penonton diajak untuk bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan 'Indonesia Raya'. Pertunjukan lain yang menunjukan keberagaman pada malam itu adalah dengan tampilnya kesenian Betawi, Lampung, dan Tarian Kuda Kayu Melayu.

Dalam pembukaan ini Wagub didampingi para ketua 14 Paguyuban Tionghoa, yang tergabung dalam Jogja Chinese Art Culture Center ( JCACC).

Selaku ketua umum PBT, Ana Haryadi mengungkapkan bahwa PBTY diikuti 97 stand bazaar, kuliner, berbagai pengobatan ala cina dan fortune telling yang diselenggarakan dari pukul 05.00 ? 22.00 WIB.

Selain itu, ditampilkan pula wayang potehi, penampilan kesenian dari sekolah-sekolah swasta di Yogyakarta, penampilan kesenian dari beberapa daerah di Indonesia, paduan suara dan Taichi.

Pada tanggal 13 Februari 2014 diselenggarakan Jogja Dragon Festival 3 yang diikuti oleh 9 kelompok barongsai, 7 dari DIY dan 2 dari luar DIY yang akan memperebutkan piala raja, tandas Ana.

Lebih lanjut dikemukakan Ana Haryadi bahwa selain penampilan 9 kelompok Barongsai turut pula dimeriahkan dengan carnaval dan kirab budaya yang merupakan kolaborasi kulturasi budaya Tionghoa dan budaya Indonesia yang dimulai pada pukul 18.00 WIB dengan mengambil rute dari taman parkir Abu Bakar Ali - Jl. Malioboro ? Jl. Ahmad Yani ? dan akan berakhir di Titik Nol Yogyakarta.

Puncak acara JDF 3 ini diakhiri dengan pesta kembang api yang bukan merupakan sekedar hura-hura tetapi sebagai simbolik budaya Tionghoa setiap kali merayakan Imlek.

Acara PBTY tahun ini, diharapkan dapat menjaring anak muda dari berbagai kalangan dan usia serta diharapkan juga dapat menjadi destinasi pariwisata kebanggaan DIY. Dengan digelarnya Pekan Budaya ini kita kenang kembali suasana kebersamaan. Terutama di Yogyakarta yang dikenal sebagai City Of Tolerence." ujar Jimmy Sutanto selaku Panitia Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta

?

Pejabat

Pejabat Biro Umum dan Protokol Setda DIY