BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Home

Pemda Anggarkan 2 Milyar untuk Tanggap Darurat Abu Gunung Kelud

Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menyampaikan kucuran dana sebesar Rp 2 miliar untuk program bersih-bersih pemulihan perekonomian DIY akan dievaluasi pada Kamis (18/2/2014) ini. Untuk itu, tidak menutup kemungkinan kucuran dana tanggap darurat dampak abu vulkanik erupsi Gunung Kelud.

"Tidak menutup kemungkinan anggaran tidak terduga itu bertambah kalau memang masih dibutuhkan masyarakat nantinya sambil menunggu hasil evaluasi," tandas Sekda DIY, Ichsanuri di Yogyakarta, Senin (17/2/2014).


Kepala BPBD DIY, Gatot Saptadi menegaskan percepatan pemulihan perekonomian DIY terus dilakukan dengan menggerakan semua komponen yang ada. Upaya dua hari bersih-bersih merupakan 'trigger' supaya masyarakat juga ikut bergerak. Dirinya juga mengharapkan status tanggap darurat DIY tidak usah diperpanjang cukup hingga 20 Februari 2014 saja.

"Lebih baik kalau saya ingin tidak usah pakai status tanggap darurat yang penting semua komponen bekerja keras optimal untuk bersih-bersih," ujar Gatot.

Dengan kucuran dana sebesar Rp 2 miliar dari Pemda DIY yang diterima BPDB DIY, pihaknya sepakat pengerahan massa tersebut sesuai dengan porsi masing-masing kabupaten/kota maupun provinsi. Artinya bukan nominal rupiahnya tetapi lebih ke pembagian penanganan baik level provinsi hingga kabupaten/kota untuk pengerahan massa selama dua hari.

?

Untuk mempercepat dan menambah semangat warga, Pemda DIY menyediakan dana stimulant untuk penyediaan nasi bungkus bagi masyarakat dalam gerakan massal pembersihan DIY dari abu vulkanik Kelud. Dana subsidi itu sedianya akan didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota untuk membantu kegiatan pembersihan massal hari ini.

?Ya biar masyarakat mau bergerak semua, nanti kami bantu sediakan nasi padang atau nasi gudeg. Jadi kerjanya tidak satu jam dua jam saja. Biar cepat bersih, semua harus terlibat,? tutur Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Minggu (16/2).

Kabag Humas Pemkot Yogyakarta Tri Hastono telah mendistribusikan dana stimulant itu ke 45 kelurahan di Kota Yogyakarta. Masing-masing kelurahan mendapatkan bantuan Rp 2,5 juta untuk mendukung kegiatan pembersihan massal.

Selain bantuan dana, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta juga siap menyuplai 72 ribu masker untuk warga dan relawan. Bagi warga yang merasa kesulitan mendapatkan masker, mereka juga bisa mengakses masker ke 18 Puskesmas yang tersebar di seluruh Kota Yogyakarta.

?Kabarnya warga mulai kesulitan mendapatkan masker. Silahka mengakses masker di Puskesmas, kami sediakan gratis,? ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Vita Yulia kepada Tribun Jogja, Minggu (16/2).

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Gatot Saptadi, pemberian dana stimulan itu sebagai upaya untuk menggerakkan semua elemen masyarakat dalam percepatan pembersihan DIY dari abu vulkanik. Sebab, jika abu vulkanik ini tidak segera dibersihkan, maka akan memicu imbas beruntun lainnya. Misalnya saja peningkatan risiko penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), kegiatan perekonomian yang tak kunjung membaik, dan lain sebagainya.
Ia berharap, dengan adanya dana stimulan dari Pemda DIY, nantinya PEmkot dan Pemkab setempat bisa menyediakan anggaran lebih untuk operasionalisasi warganya dalam penanggulangan abu vulkanik ini.

?TNI, POLRI dan seluruh elemen masyarakat harus bergerak bersama agar dampaknya tidak meluas. Dananya pun dana bersama,? ucap Gatot usai mengikuti rapat koordinasi bersama Gubernur DIY di Kepatihan, Minggu (16/2)