BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Home Berita Sarasehan Kehumasan DIY Di Bakulan Bantul Angkat Tema? Sedumuk Bathuk, Senyari Bumi?

Sarasehan Kehumasan DIY Di Bakulan Bantul Angkat Tema? Sedumuk Bathuk, Senyari Bumi?

edumuk Bathuk,Senyari Bumi? ungkapan demikian masih sangat melekat di benak sebagian masyarakat untuk mempertahankan hak atas warisan sejengkal tanah sekalipun.Bahkan nyawapun sering menjadi taruhannya. Pur Bonsai dan Joko mendapatkan warisan dari orangtuanya seluas 1000 m2 dibagi dua masing-masing menerima 500 m2 dengan batas pohon kelapa. Namun malang pohon kelapa itu akhirnya mati, kemudian oleh keluarga Joko batas yang semula pohon kelapa diganti dengan pohon pisang. Dan malang juga pohon pisang yang ditanam di perbatasan itu dari tahun ke tahun bekembang dan banyak anak. Kebetulan anak pohon pisang itu tumbuh di luar batas dan terus mengeser titik batas ke arah tanah warisan Pur Bonsai. Wal hasil tanah Pur Bonsai tersebut lama-kelamaan menyemput terdesak tumbuhnya anak pohon pisang tersebut yang akhir luasnya tinggal 350 meter dari luas 500 m2 tersebut.

Upaya penyelesaian secara kekeluargaan tidak membuah hasil, karena ada selalu campur tangan orang ketiga atau istri Joko yang sombong. Akhirnya penyelesaiannya di bawa ke petugas pertanahan yang diperankan Sihono yang tahu akan aturan pertanahan dan setelah diberikan penjelasan berdasarkan aturan dan undang-undang sengketa tapal batas tersebut bisa dirterima dengan rasa jernih dan orang ketigapun menyadari apa yang dilakukannya itu juga tidak benar.

Sekelumit cerita diatas terjadi hanya dalam Sarasehan Kehumasan Biro Umum,Humas dan Protokoll Pemda DIY yang dikemas dalam sebuah judul Dagelan Mataran dengan pemain Pur Bonsai, Joko, Titik dan Sihono Jua?at malam,23/5 di Bakulan, Trirenggo, Bantul yang mendapatkan apresiasi luar biasa masyarakat setampat dan kaum muda.

Sarasehan Kehumasan yang dikemas dalam bentuk dagelan ini dilaksanakan untuk mensosialisasikan kebiajakan Pemerintah DIY serta menjawab isue-isue yang berkembang di tengah masyarakat sekaligus untuk memberikan hiburan segar dan murah kepada masyarakat.

Menurut Arie Prasetyo warga Bakulan yang mahasiswa UNY kepada reporter www. jogjaprov.go.id menyampaikan pendapatnya bahwa Dagelan Mataram seperti ini hendaknya terus menerus dipentaskan ditengah pesatnya kemajuan tekhnologi , hanya saja tema dan isinya untuk disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang tengah berkembang juga. Sebab lewat dagelan ini masyarakat bisa terketukdan tegelitik hatinya terkait dengan masalah yang sedang dihadapainya dengan tidak merasa tersinggung, namun malah tergelitik dengan isi pesan dagelan tersebut.

Dalam kesempatan itu Arie Prasetyo mengharapkan agar pesan pemerintah yang disampaikan para Pemain dagelan tersebut sampai pada masyarakat, hendaknya para pemain benar-benar memperkaya materi yang akan disampaikan tidak hanya guyonan saja, tetapi akan memberikan pencerahan kepada masyarakat terkait dengan isue-isue yang sedang hangat dibicarakan dengan cara memperkaya diri dengan banyak membaca undang-undang, peraturan Daerah dan sebagainya agar yang sampaikan ini tidak bias atau memperkeruh suasana.

Dia mencontohkan ? Sedumuk Bathuk Senyari Bumi? ini sangat bagus mengemasnya. Karena memang sering masih terjadi ditengah dimasyarakat. Ada pertengkaran karena perebutan cuma gara-gara batas (kikis jawa nya) bahkan sebagaian tanahnya untuk jalan atau untuk fasilitas umum saja matia-matian dipertahankan, tetapi dengan adanya penyuluhan mkisalnya dengan dagelan malah akan tergelitik pikirannya.(Kar/Skm)

Pejabat

Pejabat Biro Umum dan Protokol Setda DIY