Pengajian Pejabat dan Aparat DIY : ?Islam Diwarnai atau Mewarnai Budaya??

Yogyakarta (04/03/20)? ??Sebenarnya antara islam dan budaya tidak perlu diper- tentangkan. Karena islam adalah produk Allah SWT, sementara budaya adalah produk manusia. Orang jawa terutama sangat bijaksana menyandingkan budaya dengan dengan ajaran agama.?

Demikian disampaikan ustadz Drs. KH. Bardan Usman, M.Pdi, pada acara Pengajian Pejabat dan Aparat di Lingkungan Pemda DIY pada Rabu pagi (04/03) yang berlangsung di Monumen Diponegoro, Tegalrejo, Yogyakarta. Acara ini dihadiri oleh Kepala Staf Korem (Kasrem) 072 Pamungkas, Kolonel Kav Puji Setiono para pejabat dan aparat dari TNI, Polri serta ASN di lingkungan Pemerintah Daerah DIY.

Diselenggarakannya pengajian rutin pejabat dan aparat ini merupakan upaya untuk menjalin ukhuwah dan mengeratkan tali silaturahmi antar pejabat dan aparat di Pemda DIY. ?Terlebih lagi (pengajian) ini bertepatan pada bulan Rajab, yaitu bulan yang dimuliakan sebelum memasuki bulan Ramadhan, maka diharapkan agar perbanyak dzikir dan doa untuk meningkatkan tingkat kualitas keagamaan dan dapat meningkatkan hubungan yang harmonis dan serasi,? tutur Puji Setiono.

Pada pengajian yang mengambil tema ?Budaya dan Islam? ini, dijelaskan bahwa budaya yang ada merupakan sarana untuk mengembangkan islam. Tapi persoalannya adalah, islam yang akan diwarnai oleh budaya atau islam yang mewarnai budaya. Di zaman sekarang, budaya sudah sangat meningkat dan canggih. Kecenderungan orang berbodong-bondong untuk membeli teknologi yang canggih memunculkan pertanyaan ustadz Bardan Usman tentang mana yang lebih penting antara fungsi atau gengsi. "Gengsi tidak akan pernah mencukupi, tetapi insya Allah, fungsi akan? cukup karena hidup sementara dan banyak godaan,?

Budaya sekarang ini juga ditandai dengan semakin meningkatnya penggunaan me dia sosial. Ustadz Bardan Usman berharap agar masya rakat dapat membudayakan baca terlebih dahulu sebelum membagikan sesuatu di media sosia sehingga media lebih bermanfaat bagi orang lain (Ln)