Gelar Srawung Online #4, Biro UHP Tingkatkan Reputasi Pemerintah Lewat Media Sosial

Yogyakarta (02052021) jogjaprov.go.id - Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY kembali menggelar Focus Group Discussion Srawung Online #4.? Kegiatan rutin yang diadakan tiap bulan ini mengambil tema Peran Humas dalam Meningkatkan Reputasi Pemerintah Melalui Media Sosial dan menghadirkan CEO PR Indonesia Asmono Wikan sebagai narasumber. Kepala Biro UHP Setda DIY Imam Pratanadi mengatakan pemanfaatan media sosial berpengaruh terhadap reputasi pemerintah.

"Kondisi saat ini dengan adanya distorsi informasi berimbas pada kepercayaan publik," jelasnya saat membuka diskusi pada JUmat (30/4) malam.?Ia berharap dengan kegiatan ini, para peserta dari admin plat merah DIY dapat memperoleh informasi tentang manajemen reputasi pemerintah melalui media sosial. Di Biro UHP sendiri, lanjutnya, telah mengaplikasikan Sistem Manajemen Reputasi Pemerintah Daerah Yang Terintgrasi (Semar Pintar) untuk manajemen reputasi pemerintah.

"Semar Pintar ini adalah proyek perubahan yang menjadi kebanggaan kami dan terbukti cukup mampu mengenali masalah dan potensi masalah sehingga dapat ditangani dengan tepat,"tambahnya.

Sementara itu, CEO PR Indonesia Asmono Wikan dalam paparannya mengatakan humas sebagai sebuah manajemen memiliki tugas berat. Sehingga perlu meningkatkan strategi komunikasi.?"Terlebih cara berkomunikasi masa sekarang sudah berbeda," jelasnya.

Ia menambahkan terdapat tiga poin urgensi manajemen reputasi yang harus diperhatikan humas pemerintah. Pertama, tanpa reputasi yang positif pemerintah tidak akan memperoleh trust. Akibatnya, berdampak pada kegagalan komunikasi publik. Kedua, reputasi dihasilkan dari persepsi positif publik. Ketiga, persepsi publik harus dikejar untuk dapat memperkokoh reputasi.

"Cara terbaik menjaga reputasi pemerintah yaitu dengan terus berkomunikasi. Baik dengan pimpinan maupun dengan rakyat," jelasnya.

Ia menjelaskan dengan pengelolaan reputasi yang baik, setiap organisasi akan mampu menciptakan kampanye komunikasi yang terukur, tepat sasaran, relevan, kontekstual, dan empatik.

Ia menekankan dalam manajemen reputasi pemerintah berbasis online, perlu diperhatikan publik dari generasi milenial dan zenial yang kelak menjadi The Future Leader. Manajemen media online dan media sosial yang bagus, lanjutnya, akan mendukung reputasi pemerintah dari target audiens milenial dan zenial yang signifikan.

Ia menjelaskan dalam membuat konten perlu memperhatikan kesesuaian karakter dari organisasi, relevan dengan karakter target audiens, kredibel, akurat dan berkualitas serta tidak mengandung unsur hoaks. (in)

Humas Pemda DIY