Humas DIY Ajak Wartawan Lihat Potensi Perikanan DIY

Humas Ro.UHP DIY Ajak Wartawan? Langsung Lihat Potensi Perikanan DIY

YOGYAKARTA (16/4/2014)jogjaprov.go.id. ? Tingginya Konsumsi ikan lele di Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong semangat masyarakat berbudidaya lele semakin tinggi, namun belum bisa diimbangi dengan ketersediaan bibit lele yang memadai, sehingga bibit lele untuk DIY kurang lebih 2,1 milyar harus masih mendatangkan bibit lele 40 persennya dari luar daerah.

Hal demikian disampaikan Kabid Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Dr.Suwarman Partosuwiryo.API kepada rombongan Wartawan Unit Kepatihan Pemda DIY siang kemarin (Selasa, 15/4)yang dipimpin Kabag Humas Biro Umum,Humas dan Protokol DIY Iswanto.S.IP di Ruang Rapat Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Jalan.Sagan,Yogyakarta ketika menerima peserta Pers Tour Wartawan dalam daerah yang ke dua setelah bulan lalu dengan maksud yang sama berkunjung ke Desa Mandiri Pangan di Desa Mertelu,Gedangsari,Kabupaten,Gunungkidul.

Adapun tujuan dari Pers Tour Wartawan dalam daerah tersebut selain ingin secara langsung mengangkat potensi unggulan DIY khususnya di bidang Perikanan menurut Kabag Humas Biro Umum,Humas dan Protokol DIY Iswanto.S.IP juga sesuai dengan konsep Pembangunan DIY yang dicanangkan Gubernur DIY ketika dilantik menjadi Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X bahwa harus adanya pola pikir masyarakat DIY dari Amongtani dagang layar serta merubah paradigma masyarakat DIY untuk menjadikan Laut Selatan Menjadi Halaman Depan DIY menyongsong perdagangan Bebas.

Menurut Suwarman untuk mencukupi kebutuhan benih tersebut petani ikan DIy mendatangkan dari Banjarnegara, Purwokerto, Blitar,Tulungagung serta Boyolali.

Lebih lanjut Dr.Suwarman menjelaskan bahwa dari tahun ke tahun produksi perikanan budidaya semakin meningkat, bila pada tahun 2012 produksi ikan budidaya 49.500 ton, tahun 2013 meningkat menjadi 57.200 ton. Dari jumlah tersebut lanjut Dr.Suwarman tertinggi produksi lele yang mencapai 29.000 ton, kemudian Nila, Gurami, udang tambak serta ikan bawal.

Tingginya produksi ikan di DIY tersebut tidak lepas dari tingginya animo masyarakat untuk berbudidaya ikan serta fokusnya pembinaan dari pemerintah serta penerapan CPIB dan CBIP oleh petani kan sendiri sehingga sangat berpengaruh pada budidaya sendiri, tandas Kabid Perikanan Suwarman.


Sementara itu untuk Perikanan Tangkap Suwarman menambahkan bahwa target perikanan tangkap di DIY tidak tercapai karena target 5.900 ton tahun 2013 hanya terealisasi 4.996,4 ton atau hanya 84,74 persen. Hal ini dipengaruhi oleh kapasitas nelayan yang harus masih diberikan berbagai pelatihan untuk mengoperasikan kapal diatas 30 grosston. Sebab kapal yang sudah ada bisa seharusnya untuk beroperasi 7 hingga 10 hari, namun baru bisa beroperasi 4 hari kembali kedarat sehingga akan mempengaruhi perolehan ikan tangkapnya.

Usai melakukan pertemuan dengan jajaran Pejabat Dinas Kelautan dan Perikanan DIY rombongan diantar menuju UPTD Dinas Kelautan dan Perikanan DIY untuk langsung melihat Balai Benih Ikan (BBI)Cangkringan yang menyediakan bibit unggul ikan Nilasa dan Pengembangan Ikan Nila Najwa, Pokdakan Mino Ngremboko,Bokesan,Cangkringan serta Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMAWAS) Tegal Makmur Gamping,Kabupaten Sleman yang khusus berbudidaya ikan Nila Konsumsi Juara 1 Tingkat Nasional. (Kar)