Kebersamaan Karakter Masyarakat Yogyakarta

BANTUL (27/02) ? Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X berharap, warga masyarakat hendaknya selalu menjunjung tinggi kebersamaan dan kegotong-royongan. Pasalnya ke bersamaan merupakan suatu karakter dari masyarakjat Yogyakarta.

?

?

?

?


?Kebersamaan dan gotong royong, tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita. Inilah yang menjadi modal masyarakat Jogja, sehingga selalu bisa menyelesaikan suatu permasalahan. Terbukti di masa tragedi gempa 2006, masyarakat Jogja dengan guyup rukun menjaga kebersamaan dan kegotong-royongan,? kata Sultan saat melakukan kunjungan kerja sekaligus penyerahan bantuan dana hibah Rp. 1,5 miliyar kepada Pemerintah Kabupaten Bantul, di Selo Pamioro, Imogiri, Rabu (26/02).


Ditambahkan, pentingya masyarakat selalu menjaga kebersamaan ini menjadi modal dalam menjaga kerukunan, supaya diantara para warga tidak ada yang saling sikut-sikutan dan membiasakan diri dengan sikap apatis terhadap tetangga.


Berkaitan dengan bantuan dana hibah yang diberikan, Sultan berharap, melalui pengembangan kelompok ternak dan pembangunan jalan sebagai sarana transportasi yang lebih baik, hendaknya bisa menjadikan masyarakat lebih semangat bekerja dan berkarya.


?Bantuan itu sifatnya hanya sementara dan yang lebih berkopenten adalah dari kemandirian masyarakat dalam berkarya sesuai dengan bidangya masing- masing. Jadi jangan selalu berharap adanya bantuan,? katanya.


Desa Selo Pamioro merupakan desa tertinggal di Kabupaten Bantul, dengan jumlah penduduk 16.105 jiwa, angka pencari kerja mencapai 10.468 jiwa dan dengan mata pencarahian 65,35 % petani, terdiri 40.57% petani pemilik, 24,79% petani penggarap dan buruh tani. Kondisi lahannya juga kurang subur.


?Kami atas nama rakyat Bantul mengucapkan terima kasih atas bantuan dana hibah yang diberikan Pemda DIY kepada Pemkab Bantul khususnya kepada masyarakat desa Selo Pamioro sebesar Rp. 1,5 miliyar, untuk pembangunan fisik jalan Desa Selo Pamioro dan pengembangan kelompok ternak Ngudi Rejeki di Dusun Pelem Mantung,? papar Bupati Bantul, Hj. Sri Suryawidati.


Saat ini lanjutnya, Pemkab Bantul telah mengupayakan pemberdayaan masyarakat melalui penerapan pengembangan potensi desa atau wilayah dengan pendekatan one Vilage one product (gerakan satu desa satu produk). Gerakan ini kata dia, sebagai program untuk meningkatkan daya saing daerah serta menjadikan gerakan swadaya sebagaimana upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat maupun wahana refitalitasi ekonomi daerah.


Sementara Kepala Desa Selo Pamioro Himawan, menyatakan, bantuan dana hibah pemda DIY, Rp. 1 miliyar diantaranya akan digunakan untuk peningkatan pengembangan ternak sapi putih nagi 19 kelompok dari 18 pedukuhan. Sedang sisanya untuk pembanguinan fisik pembangketan jalan, cor blok dan saluran irigasi.