Media Sosial Sebagai Senjata Ampuh Menangkal Isu Negatif

Biro Umum, Humas dan Protokol Setda DIY menyelenggarakan acara yang merupakan bagian dari? Badan Koordinasi Humas (Bakohumas) dengan tema ?Media Sosial Sebagai Sarana Membangun Kemaslahatan? di Grage Hotel Yogyakarta, Kamis (14/11) pagi. Kegiatan ini nerupakan salah satu upaya dalam meningkatkan koordinasi dan perbaikan kualitas kehumasan. Harapannya kegiatan ini?akan? dapat meningkatkan kuantitas serta kualitas berita positif dan informasi hasil pembangunan institusi pemerintahan.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Biro UHP Setda DIY, Drs. Imam Pratanadi, MT., yang juga hadir sebagai narasumber. Imam menyampaikan bahwa Generasi X-Y-Z mengalami perubahan teknologi informasi yang signifikan dan sangat cepat. Pola berkomunikasi telah bertransformasi dari hanya melalui media massa konvensional menjadi kebutuhan berkomunikasi lewat media sosial.

?Untuk saat ini, Humas Pemda DIY berusaha untuk berkomunikasi menggunakan semua platform mmedia sosial. Pemda DIY, melalui Biro UHP tidak bisa berdiri sendiri membuat agenda setting untuk meningkatkan isu positif di masyarakat, Pemda harus meningkatkan jumlah followers, karena media sosial adalah pasar yang tepat bagi generasi milenial untuk dapat meningkatkan reputasi,? ujar Imam.

Imam menambahkan, instansi pemerintahan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki mengenai media sosial dan IT, sehingga dapat meningkatkan kemampuan untuk membuat communication strategy. Men-create isu dengan bahasa pemerintah daerah, men-counter narasi negatif, dan juga membuat narasi yang membangun citra positif dari Pemerintah Daerah.

Kegiatan Bakohumas tersebut juga mengundang dua narasumber lain yaitu Kombes Pol Yuliyanto, S.IK., M.Sc. selaku Kepala Bidang Humas Polda DIY dan Iwan Pribadi selaku perwakilan Generasi Pintar Indonesia (GenPI). Iwan menyampaikankiat berkomunikasi dengan milenial, yaitu menjaga pola komunikasi untuk tetap konsisten, ramah, sopan, sabar, telaten, dan perbanyak cerita, Apabila terjadi penyebaran hoax oleh Gen x dan Baby Bummer, sebisa mungkin langsung dihentikan dan di delete. Apabila itu terjadi di kakum media sosial milik instansi bisa dilakukan tindak lanjut dengan menyimpan link sehingga dapat dilaporkan kepada pihak yang berwenang.

Sementara itu, Yuliyanto menambahkan kehumasan adalah hal yang sangat diperlukan bagi instansi pemerintah. Sebagai contoh? bentuk pertanggungjawaban polisi kepada rakyat adalah mempublikasikan kasus yang berhasil diselesaikan.? Dalam media sosial, membuat produk-produk positif sangat diperlukan, misalnya membuat konten positif di Jogja seperti tempat pariwisata, kuliner, dan spot edukasi. Jika media sosial selalu memproduksi konten positif, mereka yang gemar menyebarkan hoax tidak akan punya tempat untuk membuat hoax. ?Oleh karenanya, dalam meninjau sebuah berita yang viral, haruslah mengcross-check terlebih dahulu informasi tentang berita tersebut,? ungkapnya.

Acara ini dihadiri sebanyak 45 PNS pengelola media sosial serta perwakilan OPD di lingkungan Pemda DIY. Setelah pemaparan dari ketiga narasumber, dilanjutkan dengan sesi diskusi yang kurang lebih berlangsung selama satu jam dan dipimpin oleh Ditya Nanaryo Aji, S.H., M. Ec. Dev selaku Kepala Bagian Humas Pemda DIY. Dalam materi seminar yang disampaikan narasumber pada hari ini juga dapat diunduh melalui https://s.id/89ID2. (ss)