Bhiksu Dari 17 Negara Bertemu Gubernur DIY

Bertempat di Gedung Pracimosono, Komplek Kepatihan Yogyakarta Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, hari ini (Kamis,15/05) meskipun hari libur Waisak Tahun 2558 BE/2014 tetap berkantor dan menerima kunjungan kehormatan Bhiksu dari 17 Negara yang dipimpin Bhiksu Syu Khwanrhu dari Taiwan dan didampingi Ketua Walubi Pusat Sutjito Kusumo.SE.MBA.

?

Menurut Ketua Walubi Pusat tujuan bertemu Gubernur DIY, selain untuk bersilaturahim, juga ingin mempererat tali persaudaraan, disamping itu? juga menyampaikan keprihatinannya atas kerusakan beberapa batu candi dan patung budha yang ada di Candi Sewu. Sehubungan hal? tersebut maka memohon Sri Sultan Hamengku Buwono X, baik selaku Gubernur DIY maupun sebagai Raja, untuk bisa membantu memperbaiki kerusakan tersebut.

Keprihatinan ini disampaikan kepada Sri Sultan HB X, karena para Bhiksu dan umat Budha dari berbagai Negara itu merasa tidak rela melihat kondisi patung-patung budha yang dahulu menjadi junjungannya saat ini hilang tangannya, hilang kepalanya, serta bagian-bagian lainnya dipatung tersebut. ?Terus terang saja, umat Budha merasa junjungannya berbadan tak ada tangan, dan tak ada kepala, tentu? merasa sangat prihatin? tandas Sutjito Kusumo.

Sri Sultan HB X menurut pandangan para Bhiksu, beliau Sultan bisa dan mampu memfasailitasi, guna memperbaiki kerusakan candi tersebut, karena Sri Sultan HB X, merupakan tokoh yang mampu ngayomi semua pemeluk agama yang ada di DIY bahkan di Indonesia.

Disamping itu Sutjito Kusumo menyatakan bahwa, Candi Borobudur juga salah satu dari 7 (tujuh) Keajaiban Dunia yang harus dilindungi yang merupakan peninggalan Budha, maka umat Budha dari berbagai Negara ingin bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk merenovasi candi tersebut, terutama? kerusakan yang terjadi pada kepala yang hilang, tangan putus, karena hal? tersebut bisa disempurnakan.

Sementara itu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, selain mengucapkan selamat datang di Yogyakarta juga selamat merayakan Hari Raya Waisak 2558 BE/2014. ?Kedatangan para Bhiksu dari 17 negara ini membesarkan hati saya, di mana khususnya umat Budha di? Indonesia bisa menyelenggarakan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur, yang dihadiri tamu dari 27 negara, sekaligus membesarkan hati umat Budha di Indonesia ? tandas Gubernur DIY

Menanggapi apa yang disampaikan Ketua WALUBI yang atas nama Umat Budha dari berbagai Negara tersebut

?

Gubernur DIY mengatakan bahwa Candi Borobudur pada tahun 1001, pernah tenggelam terkubur akibat letusan Gunung Merapi. Dimana Gunung Merapi ini mempunyai kegiatan rutinnya setiap 4 tahun sekali erupsi sehingga, Yogyakarta ini menikmati lava dari gunung ini, dan erupsi atau letusan terhebat terjadi tahun 2010.

Terkait dengan restorasi secara internasional pernah dilakukan oleh UNICEF dan dinyatakan sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia, disatu pihak merupakan kebanggaan, namun disatu pihak lainnya apabila terjadi perubahan dan penambahan,? yang sifatnya tidak asli harus dikomunikasikan dengan UNICEF. Namun demikian apabila Borobudur harus di perbaiki, maka hal ini menjadi wewenang Pemerintah Pusat serta dikomunikasikan dengan UNICEF, tandas Sri Sultan.

Dalam kesempatan pertemuannya dengan Bhisku dari 17 negara tersebut Gubernur DIY Sri Sultan HB X, juga menjelaskan sejarah panjang Kerajaan Mataram, pasang surut masuknya berbagai agama sampai berdirinya Kraton Yogyakarta Hadiningrat, hingga sekarang ini.

Usai dialog antara Sri Sultan HB X dengan para Bhiksu, pertemuan diakhiri dengan berfoto bersama didepan Gedung Pracimosono, Kepatihan, Yogyakarta. (kar/skm)