Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono IX Terima Uskup Agung Semarang

Penataan atau revitalisasi kawasan tempat ziarah Sendangsono, janganlah hanya berupa bangunan tembok dan batu yang memanjang, namun supaya diberikan tanaman-tanaman yang merambat, sebagai penyejuk yang nantinya dapat menutup tembok dan batuan, agar tempat tersebut

?

terasa sejuk, dengan demikian? tanaman perindang atau apapun namanya, supaya nantinya para peziarah yang datang akan terasa nyaman dan kerasan, demikian tanggapan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono IX, saat menerima Uskup Agung Semarang, Mgr.Johanes Pujosumarto beserta panitia penataan kawasan tempat ziarah Sendangsono, di Gedong Wilis, komplek Kepatihan, Yogyakarta, Rabu siang (04/06).

Lebih lanjut Sultan mengatakan bahwa penataan kawasan tersebut, dalam pengembanganya, sebaiknya dapat dibicarakan dengan Bupati Kulonprogo, supaya lebih jelas, sehingga dapat dipastikan batasanya, apakah kawasan Kecamatan atau kalurahan tidak hanya sekedar obyeknya saja, tentu dengan tidak merubah kawasan pengembangan yang sudah ada.

Saya punya usul, disamping tanaman-tanaman yang berjangka panjang pertumbuhannya, dapat pula disisipkan tanaman yang cepat tumbuh dan besar, walaupun nantinya tanaman tersebut dapat ditebang setelah tanaman yang lain tumbuh dan besar. Kalau bisa diusahakan tanaman langka yang berfungsi sebagai penahan resapan air sehingga kawasan tersebut konservasinya dapat terjaga, harap Sultan.

Dengan adanya Undang-Undang ke Istimewaan sekarang ini, Sultan akan mengembangkan desa-desa Budaya, seperti halnya Sendangsono yang masuk wilayah Kalurahan Banjaroya, yang nantinya dapat dikembangkan dari desa budaya menjadi desa wisata. Tentu saja dengan persiapan dan keterlibatan penduduk setempat untuk menerima wisatawan di desanya, seperti halnya menyiapkan penginapan atau Home Stay, dan makanan tradisional yang dapat dikelola oleh ibu-ibu PKK setempat. Selain itu dapat pula dengan melibatkan koperasi. Karena koperasi diharapkan dapat membantu meminjamkan modal bagi masyarakat, tentu saja dengan bunga yang terjangkau. Dengan demikian orang luar daerah yang ke jogja terasa belum lengkap kalau belum datang dan menginap di kawasan Sendangsono. Bahkan penataan kawasan tersebut jangan hanya setahun dua tahun, namun akan lebih baik berkelanjutan, pesannya.

Sementara itu Uskup Agung Semarang menjelaskan bahwa penataan Kawasan Sendangsono sebagai tempat ziarah umat Katolik di Yogyakarta, pada tahap pertama ini sudah selesai, dan menurut rencana akan diresmikan pada tanggal 16 juli 2014, mendatang oleh Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro bersama Sultan Hamengku Buwono IX, dan Mgr. Johanes Pujosumarta (ip/skm).