Lokakarya Pengembangan Perpustakaan Berbasis Teknologi

Gubernur DIY mengajak untuk mengubah dari tradisi bertutur menjadi tradisi membaca, demikian disampaikan Sultan HB X dalam awal sambutannya pada Lokakarya Membangun Komitmen Pengembangan Perpustakaan Berbasis Teknologi yang diselenggarakan Coca-cola Foundation Indonesia di Hotel East Parc Selasa tadi pagi. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai upaya memotivasi dan inspirasi bagi para Bupati dan Kepala Perpustakaan Daerah mengenai pemberdayaan perpustakaan sebagai salah satu aset strategis yang dapat mendukung pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia di daerah.

Sultan HB X menambahkan membaca akan lebih bermakna apabila tidak hanya berkisar tekstual, rahasia ilmu itu ada di buku dan buku berada di perpustakaan. Oleh karena itu perpustakaan harus berperan menjadi pusat belajar, wahana demokratisasi. Di perpustakaan dapat diperoleh informasi yang permanen dan luas lingkupnya untuk kegiatan sosial, ekonomi, politik dan edukatif, namun bila disimpan sebagai koleksi saja, ilmu yang ada tidak akan berkembang.

Perpustakaan yang dulu dianggap kumuh, namun setelah berkembang menjadi perpustakaan yang digital orientatif maka akan didapatkannya kemudahan informasi, tambahnya.

Sementara itu Dirjen Pemberdayaan masyarakat desa Kementrian Dalam negeri. Tarmizi A Karim mengemukakan antara lain bahwa, melalui Perpuseru menurutnya pemberdayaan masyarakat semakin efektif karena memanfaatkan teknologi informasi. Dengan kemudahan akses yang didapat, mereka akan lebih banyak mengetahui dimana keberadaan sumber-sumber pendanaan. 10 Trilyun dana SPP (Simpan Pinjam Perempuan) yang menjadi Simpan Pinjam Kelompok Perempuan, telah digulirkan pemerintah untuk pemberdayaan. Hal ini perlu ?diperpuserukan?, tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Program Perpuseru CCFI (Cocacola Foundation Indonesia) Erlyn Sulistyaningsih mengungkapkan, bahwa perpuseru tahun lalu fokus utamanya adalah pada upaya pemberdayaan perpustakaan daerah Kabupaten/kota beserta seluruh jajarannya. Memasuki fase ke dua ini ingin mengangkat betapa pentingnya peran kemitraan strategis untuk mendapat dukungan baik dari pemerintah pusat dan daerah maupun pihak swasta dalam pengembangan perpustakaan desa. Tujuan Perpuseru menurutnya adalah menjadikan perpustakaan menjadi lebih kuat, kreatif, dan mandiri.

Erlyn menambahkan bahwa dalam fase kedua ini