Seminar Budaya Menuju Yogyakarta Kota Warisan Budaya Dunia

Konvensi UNESCO tanggal 16 November 1972 tentang perlindungan warisan budaya dan warisan alam dunia, mendefinisikan warisan budaya yaitu sebagai warisan masa lampau, yang kita nikmati saat ini dan akan kita teruskan kepada generasi yang akan dating. Warisan budaya ini dapat digolongkan atas yang tangible (dapat disentuh) dan yang Intangeble (tak dapat disentuh, seperti musik, tari, konsep konsep).

Demikian sambutan Sekretaris Daerah DIY Drs Ichsanuri yang dibacakan Asisten Pemerintahan DIY Drs. GPPH Yudhaningrat, MM dalam acara seminar Budaya Menuju Yogyakarta Kota Warisan Budaya Dunia di Hotel Horison Gowongan Yogyakarta tadi pagi senin (24/11)

Lebih lanjut Drs. Ichsanuri mengatakan Yogyakarta merupakan kota yang mempunyai sejarah panjang terkait dengan keberadaan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Di kota ini terdapat banyak peninggalan sejarah dan budaya, baik berupa bangunan bersejarah maupun seni tradisi yang adiluhung, yang hingga kini tetap lestari dan terus dikembangkan sekaligus juga dalam rangka mendukung sektor pariwisata.

Sedangkan Drs. Umar Priyanto, M.Pd selaku Panitia Penyelenggara mengatakan maksud dan tujuan diselenggarakan kegiatan ini untuk menginformasikan, menyatukan persepsi dan menyepakati tahapan-tahapan program kepada semua SKPD Pemerintah Daerah dan Pemerintah Kabupaten/Kota, Akademisi dan perwakilan masyarakat yang berkepentingan terhadap program Yogyakarta sebagai kota warisan Budaya Dunia.

Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari dari tanggal 24-25 November 2014 di Hotel Horison Gowongan Yogyakarta diikuti oleh 50 peserta diantaranya Bapeda, Kanwil BPN, Badan Lingkungan Hidup, Dinas PU, Dinas Pariwisata Dinas Sosial, Biro Hukum, BPBD Biro Tata Pemerintahan dan sebagai nara sumber adalah Ir. Yuwono Sri Suwito, MM, Drs. Sumbo Tinarbuko, M.sn, Drs. Daud Aris Tanudirjo, MA dan Ir. Suyoto. (bin)