WEBINAR PERINGATAN HARI WARISAN DUNIA TAHUN 2023 DENGAN TEMA ?TANTANGAN YOGYAKARTA SEBAGAI NOMINATOR

Assalamu?alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua.

?

Yang saya hormati:

  • Prof. Ismunandar, Ph. D., selaku Duta Besar/ Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO;

  • Hilmar Farid, Ph. D., Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI);

  • Daud Aris Tanudirdjo, Ph. D., Ketua Tim Pengusulan Yogyakarta sebagai Warisan Dunia);

  • Peserta Webinar Peringatan Warisan Dunia Tahun 2023, baik yang mengikuti secara luring maupun daring;

  • Tamu undangan dan hadirin sekalian.

?

Keistimewaan DIY di urusan Kebudayaan, ditandai dengan keberadaan nilai-nilai luhur Budaya Jawa, yang ditafsirkan dan diwujudkan dalam berbagai bentuk ungkapan budaya, yang tidak ditemukan di tempat lain. Salah bentuk keistimewaan kebudayaan tersebut, adalah tata ruang inti wilayah Yogyakarta, yang didasari pada pemahaman filsafat kehidupan manusia yang tinggi dan bernilai.

Harmoni tata ruang Kota Yogyakarta, sejak awal sudah dirancang dan diwujudkan oleh Pangeran Mangkubumi/ Sultan Hamengku Buwono I, ketika mendirikan Ngayogyakarta Hadiningrat. Tata ruang tersebut didasari oleh filosofi ?sangkan paraning dumadi?, ?manunggaling kawula lan Gusti?, serta ?golong gilig? seperti yang terlihat dari keberadaan sejumlah banguan penanda, terutama terdapat di sepanjang sumbu kota dari Panggung Krapyak melalui Kraton terus ke Tugu Pal Putih.

Inti wilayah Yogyakarta, ditata berdasarkan filosofi yang begitu mendalam tentang hubungan manusia dengan Tuhan dan alam, serta cerminan perjalanan hidup manusia sejak lahir hingga menghadap Sang Kuasa.

Hal ini seperti tertuang dalam sumbu filosofis yang menghubungkan Panggung Krapyak ? Kraton ? Tugu Pal Putih. Inti wilayah Yogyakarta ini, sarat dengan makna filosofi, dimana setiap bagian kota seakan menjadi lembar halaman sebuah buku filsafat.

Penerapan konsep sumbu imajiner dan filosofis pada tata ruang DIY, telah menghasilkan apa yang oleh UNESCO disebutkan sebagai saujana asosiatif, yang merupakan paduan antara unsur budaya bendawi dan tak bendawi.

Oleh karena itu, konsep perancangan dan pendirian Kota Yogyakarta merupakan suatu mahakarya atau? ?Masterpiece? of Creative Genius? yang tidak ada bandingannya, bahkan pada taraf dunia. Atas dasar itulah Pemda DIY mengajukan usulan Inti wilayah Yogyakarta tersebut ke UNESCO untuk menjadi Kota Warisan Budaya Dunia (World Heritage City). Di sisi lain, pengusulan ini adalah salah satu upaya menjaga dan meneguhkan keistimewaan DIY, dengan kelestarian penanda-penanda keistimewaan DIY.

?

Hadirin sekalian,

Beberapa fenomena itulah, yang menjadi percik inspirasi penyelenggaraan Webinar dalam rangka Peringatan Hari Warisan Dunia Tahun 2023, sekaligus sebagai sebuah ajakan kepada masyarakat untuk hidup dalam bingkai budaya.

Peringatan Hari Warisan Dunia Tahun 2023 mengangkat tema ?Tantangan Yogyakarta Sebagai Nominator Warisan Dunia dari Indonesia?. Tema ini, mencerminkan rangkaian proses perjalanan panjang pengusulan ?The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks? yang sebelumnya menjadi ?tentative list? UNESCO sejak tahun 2017, dan ?technical evaluation? ICOMOS di tahun 2022.

Dan saat ini,? proses tersebut sudah masuk dalam daftar tunggu sidang UNESCO, dan akan dibahas lebih lanjut dalam sidang yang akan dilaksanakan di bulan September tahun 2023.

Pengajuan Kawasan Sumbu Filosofi sebagai warisan dunia, bertujuan untuk melestarikan nilai luhur untuk masyarakat Yogyakarta, bangsa Indonesia, dan seluruh warga dunia.? Atas dasar itulah, pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofi perlu melibatkan seluruh stakeholder di DIY. Warga masyarakat yang berada di dalam maupun di luar kawasan nominasi,? juga harus mengetahui hal tersebut, agar lahir rasa ?melu handarbeni?, atau rasa ikut memiliki.

Akhir kata, saya ucapkan selamat mengikuti Kegiatan Webinar. Semoga setiap diskusi dapat memberikan berbagai masukan dan ide segar, dalam mewujudkan nilai budaya Yogyakarta sebagai entitas warisan yang benar-benar merasuk di hati masyarakat dan menyejahterakan kehidupan.

Terima kasih.

Wassalamu?alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,




Yogyakarta,? 18 April? 2023

?