Sambutan PELUNCURAN BUKU DAN PENANDATANGANAN PRASASTI MUSEUM JEJAK SEJARAH PERUMDA PDAM TIRTAMARTA

Semoga-lah kedamaian, keberkahan, dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa

senantiasa menyertai kita semua.



Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, Kita dapat hadir dan bersilaturahim disini, dalam acara Peluncuran Buku Dan Penandatanganan Prasasti Museum Jejak Sejarah Perumda PDAM Tirtamarta Yogyakarta.

?

Atas nama Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, saya? mengucapkan Selamat dan Sukses atas diluncurkannya buku berjudul: Air Bersih untuk Republik: Jejak Sejarah PDAM Tirtamarta di Yogyakarta. Hari ini juga kian bermakna, karena diiringi momentum Penandatanganan Prasasti Museum Jejak Sejarah Perumda PDAM Tirtamarta Yogyakarta.

?

Kehadiran buku dan penegasan eksistensi museum melalui prasasti, tentu menyiratkan berbagai makna, apabila ditinjau dari eksistensi air atau tirta, yang sejatinya telah mendampingi eksistensi peradaban sejak ribuan tahun lalu, dan masih akan menjadi bagian peradaban hingga generasi anak cucu kita kelak. Harapan saya, buku dan prasasti ini menjadi ?pangeling-eling?, bahwa air adalah bagian tak terpisahkan dari hidup, dan wajib ?diuri-uri? keberadaanya.



Hadirin sekalian,

Merunut pada filosofi keselarasan hidup, kehidupan dan penghidupan, Sultan Agung telah menciptakan konsep keselarasan yang terdiri atas tiga pedoman yang disebut Tri Prasetya, terdiri atas Mamayu Hayuning Bawana, Mangasah Mingising Budi, dan Mamasuh Malaning Bumi.

?

Apabila dikoneksikan dengan konsep tata kelola air, falsafah Mamasuh Malaning Bumi sangat relevan untuk diimplementasikan. Mamasuh malaning bumi, merupakan sikap pro aktif dalam menjaga harmoni berlandaskan pada interaksi antar elemen di bumi.

?

?Bukankah menjadi tugas manusia untuk memperindah keindahan dunia? Menjaga bumi agar menjadi tempat yang layak untuk ditinggali?? Dalam konteks ini, Memasuh Malaning Bumi dapat dimanifestasikan sebagai Mandaya Utamaning Tirta, yang dapat diartikan sebagai upaya manusia memanfaatkan potensi air, sekaligus menjaga kelestarian sumber dayanya. Tak pelak, kita semua harus melibatkan diri dalam ikhtiar, agar? tirta menjadi sahabat manusia, sehingga tidak menimbulkan bahaya banjir atau menyebarkan bencana kekeringan.

Merujuk hasil riset United States Geological Survey (USGS), dapat diketahui bahwa dari keseluruhan air yang ada di bumi saat ini, 97 persennya merupakan air laut yang tidak bisa dikonsumsi, dan hanya menyisakan 3 persen air tawar. Dari 3 persen tersebut, 2 persennya berupa air beku yang ada di Kutub Utara dan Selatan, dan sisa 1 persen-nya pun tidak semuanya bersih, sehingga hanya menyisakan? 0,62 persen yang layak dikonsumsi oleh sekitar 7,85 miliar penduduk planet ini.

Atas fenomena tersebut, saya menaruh harapan, bahwasanya memorabilia dan histori yang terangkum dalam buku ini, pada akhirnya dapat memberikan kesadaran kepada kita, bahwa setiap peradaban tidak dapat menafikan keberadaan air sebagai sumber kehidupan, sehingga perlu untuk dijaga kelestariannya.

Saya juga berharap, kita semua dapat mengambil hikmah dari sejarah, seiring fakta bahwa ?Sang Tirta? jua-lah, yang pada akhirnya turut mengiringi kemerdekaan republik ini. Dan saat ini, menjadi sebuah keharusan bagi PDAM Tirtamarta untuk terus berinovasi, melanjutkan torehan sejak era hoogdruk waterleiding, seiring upaya mendukung tercapainya target SDG?s poin 6 butir 1, ?Akses universal dan merata terhadap air minum yang aman dan terjangkau bagi semua pada tahun 2030?.

Dengan latar dan harapan yang mendalam seperti itulah saya mengiringi acara ini. Semoga Gusti Kang Murb?ng Dumadi, Allah SWT, melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, agar PDAM Tirtamarta senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan, seiring berbagai inovasi yang menyertainya.

?

Akhir kata, demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa meridhoi kita semua dalam memanfaatkan segala anugerah-Nya, tentu demi tercapainya tataran masyarakat Gemah Ripah Loh Jinawi, Tata Tentrem Karta Raharja.

?

Terima kasih




Yogyakarta,? 6 Mei 2023

?