HALAL BI HALAL PWNU DAN PAMITAN CALON JAMAAH HAJI NU DIY

Assalamu?alaikum Wr. Wb.

?

Yang saya hormati, seluruh keluarga besar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY, para Tamu Undangan, serta Hadirin sekalian.

?

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, yang senantiasa melimpahkan rahmat serta taufik-Nya, sehingga kita masih diberikan kesempatan untuk hadir di sini dalam keadaan sehat wal?afiat.

Sholawat dan salam semoga tetap bagi junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, kaum muslim dan muslimat seluruhnya hingga akhir zaman.

Hadirin sekalian,

Momentum halal bi halal atau syawalan, sesungguhnya berakar dari tradisi dan budaya Indonesia, yang tidak bisa dipisahkan dari perkara-perkara amaliah lain yang telah dilakukan selama bulan Ramadhan, yaitu: ibadah puasa, zakat-fitrah, dan sholat Idul Fitri. Keempat perkara amaliah tersebut saling bertautan, dan mengedepankan dua hal utama yang sering luput dari perhatian banyak orang, yaitu tentang hubungan manusia dengan Allah, dan hubungan manusia dengan sesamanya.

Setelah sebulan menunaikan ibadah puasa, semestinya manusia mulai membiasakan diri untuk berbuat benar dan menebar kebajikan, dan tidak membenarkan hal-hal yang biasa, yang belum tentu benar. Berbuat benar adalah kebenaran dalam arti yang sesungguhnya. Hal ini di antaranya dapat dilakukan setiap manusia dengan menebar kebaikan dan kebajikan kepada sesama. Utamanya, agar hati menjadi Sakinah, sehingga hubungan manusia dengan Allah SWT menjadi lebih baik.

Adapun berkaitan dengan haji, kita tahu bahwa menunaikan ibadah haji adalah sesuatu yang amat dirindukan oleh setiap umat Islam. Kita pun tahu, bahwa gelar Haji bagi umat Islam yang telah menuntaskan ibadah haji, sesungguhnya merupakan bentuk penghargaan terhadap kesempurnaan Islam seseorang. Karena, haji dilakukan dengan perjuangan lahir batin, fisik, rohani dan jasmani.

?

Hadirin sekalian,

Bertolak dari hal-hal tadi, pertama-tama saya menyampaikan apresiasi, atas terselenggaranya halal bi halal dan pamitan calon jamaah haji warga Nahdlatul Ulama DIY,?yang menjadi salah satu tahapan untuk mengumpulkan energi baru dan menyegarkan semangat, terutama untuk tetap konsisten dalam tugas keagamaan dan pelayanan sosial di tengah masyarakat Indonesia, dalam ?merawat jagad, membangun peradaban?.

Mari maknai halal bi halal ini sekaligus sebagai media dakwah serta momentum evaluasi, terhadap perjalanan hidup dan spiritualitas manusia; pada bagaimana seseorang mampu mengambil hikmah dari rangkaian ibadah selama ini.

Sedangkan kepada saudara-saudara yang akan memenuhi panggilan Allah di tanah suci, saya berpesan, agar saudara-saudara senantiasa berlaku selayaknya tamu. Hormati dan taati aturan yang ada, dengan tidak mengesampingan rukun dan wajibnya ibadah haji. Mari tetap istiqomah dalam beribadah dan tetap tawadhu. Mari upayakan agar gelar Haji yang akan saudara-saudara dapatkan nanti, dapat menjadi tanda syukur dan penjaga moral: senantiasa berlaku baik dan menjaga akhlakul karimah. Semoga calon jamaah haji warga Nahdlatul Ulama ini, dapat memperoleh predikat Haji yang mabrur dan sekembalinya nanti ke tanah air, kiprah saudara sekalian di masyarakat akan lebih bermanfaat lagi.

Akhir kata, hanya kepada Allah jualah kita bersandar, berharap dan memohon taufik dan hidayah-Nya. Kiranya Allah Subhanahu Wa Ta'ala, selalu meridhoi segala langkah kebaikan yang kita upayakan. Amin.

Sekian,?terima kasih.

?

Wassalamu?alaikum Wr. Wb

?

Yogyakarta, 28 Mei 2023

?