BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PENERIMAAN KUNJUNGAN KETUA DPR RI

Gubernur

Daerah Istimewa Yogyakarta


Sambutan

PENERIMAAN KUNJUNGAN

KETUA DPR RI

Yogyakarta,? 20 Januari 2020

----------------------------------------------------------------------

Assalamu?alaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera bagi kita semua,


Yang saya hormati:

  • Ketua DPR RI;
  • Bapak/ bu Anggota Dewan DPR RI;
  • Rekan Forkorpimda dan OPD DIY;
  • Hadirin sekalian.

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada hari ini kita masih diberi kesempatan untuk hadir dan bersilaturahim pad hari ini dalam keadaan sehat wal?afiat tanpa kekurangan sesuatu apapun.

Pertama-tama, atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat, kami mengucapkan Selamat Datang di Yogyakarta dalam acara kunjungan kerja ini.


Hadirin dan Saudara-saudara sekalian,


Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan miniatur Indonesia, di mana masyarakat dari berbagai daerah hidup berdampingan bersama-sama di wilayah DIY. Kemajemukan latar belakang masyarakat membawa implikasi logis, yaitu bertemunya berbagai budaya dan kebiasaan dalam satu ekosistem sosial. Dalam menjalin kehidupan masyarakat yang majemuk ini, tentu perlu ditekankan kesadaran untuk menerima perbedaan-perbedaan yang ada. Toleransi menjadi sebuah kata kunci dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan sosial ini. Dan pendidikan karakterlah yang sejatinya menjadi penguat rasa toleransi.


Sebagai sebuah sistem kemasyarakatan, DIY memiliki tingkat kemajemukan yang cukup tinggi. Selain itu, derap perkembangan zaman dan gemerlap kehidupan menyisakan pihak-pihak yang pada akhirnya merasa tersisih dan merasa ?termarjinalkan?. Akibat ini semua, muncullah kelompok-kelompok yang berusaha menunjukkan jati diri, dengan cara menonjolkan eksistensi kelompok dengan cara yang salah. Contohnya adalah geng-geng yang melakukan aksi klithih di DIY. ?Klithih? sudah ada sejak dulu, dan cukup khas dikenal di Yogyakarta.


?Klithih? menurut orang Jawa adalah mencari angin. Namun saat ini sudah berkembang menjadi kekerasan. Klithih sudah menjadi ruang apresiasi diri atas rasa bangga remaja di hadapan kerumunan teman sebaya. Motif remaja klithih bisa beragam. Dari keragaman tersebut, mayoritas dipengaruhi oleh faktor-faktor biologis, psikologis dan lingkungan sosial maupun spiritual dan psikososial.


Dari hasil penelitian terkait kondisi psikologis anak yang berisiko melakukan agresivitas, banyak ditemukan remaja tidak paham mengenai hukum. Mereka tidak paham risiko, maupun dampak yang muncul akibat perbuatannya. Ketidakpahaman mengenai hukum, menjadi salah satu penyebab. Oleh karenanya, untuk membuat remaja lebih melek hukum, pemahaman hukum perlu dimasukkan dalam kurikulum.


Terkait pembangunan dan pengembangan YIA, Pemda DIY mengutamakan pendekatan persuasif-dialogis kepada masyarakat. Selain itu, ada upaya-upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya melalui peningkatan kapasitas SDM. Berbagai pelatihan gratis diselenggarakan untuk meningkatkan kesiapan masyarakat yang terkena dampak pembangunan YIA. Salah satu hal yang perlu dilaksanakan selanjutnya adalah membuka peluang kerja bagi warga yang sudah mendapatkan pelatihan. Tentu ini menjadi kerja bersama kita semua, karena pemerintah memerlukan support dalam berbagai bentuk untuk memberdayakan warga.


Hadirin dan saudara sekalian,


Demikian yang dapat Saya sampaikan sebagai informasi pengantar. Saat ini telah hadir bersama kita rekan-rekan dari Forkorpimda DIY. Tentu mereka telah menyiapkan data dan informasi yang dapat membantu Bapak/Ibu sekalian dalam mencari yang dibutuhkan.? Besar harapan Saya, kegiatan ini bisa menjadi forum belajar bersama, sehingga hasil diskusi bisa memberikan manfaat bagi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Indonesia.

?

Yogyakarta,? 20 Januari? 2020


GUBERNUR

DAERAH? ISTIMEWA YOGYAKARTA,




HAMENGKU BUWONO X