BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KEYNOTE SPEECH DAN PEMBUKAAN WORKSHOP PENGUATAN DAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL

Sekretaris Daerah

Daerah Istimewa Yogyakarta


Sekretaris Daerah

DaerahIstimewa Yogyakarta


KEYNOTE SPEECH DAN PEMBUKAAN


WORKSHOP PENGUATAN DAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL PEMDA DIY


Yogyakarta, 30 Januari? 2020

------------------------------------------------------------------

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam Damai Sejahtera Bagi Kita Semua,


Yang Kami hormati:

  • Kepala BKD DIY;
  • Para Pejabat Fungsional;
  • Pengelola Kepegawaian;
  • Tamu Undangan serta hadirin yang berbahagia.


Konsep organisasi yang dibangun pemerintah saat ini diarahkan menuju? konsep miskin struktur dan kaya fungsi. Struktur organisasi seramping mungkin, tetapi fungsinya dioptimalkan sehingga diperlukan jabatan-jabatan fungsional sebagai pengemban amanah reformasi birokrasi.


Menghadapi era Revolusi Industri Keempat yang tengah bergulir, Indonesia masih menghadapi sejumlah problematika, khususnya dalam memperbaiki kualitas manajemen sumber daya aparatur pemerintahan.


Sejumlah permasalahan mendasar masih terjadi dalam upaya pengembangan jabatan fungsional. Sebagai contoh,? sistem pengembangan karir dan? penghargaan bagi jabatan fungsional yang masih dianggap tidak menarik. Permasalahan-permasalahan klasik ini tentunya harus segera ditangani, senyampang masih ada kesempatan untuk memperbaikinya. Tentu pemerintah harus bergerak cepat untuk menciptakan desain organisasi, pola seleksi, sistem penilaian kinerja dan pola penilaian kinerja pejabat fungsional.


Dari aspek desain organisasi, perbaikan dan penguatan dapat dimulai dengan upaya membangun desain organisasi yang dinamis dan berbasis fungsional. Tujuannya, agar terjalin konektivitas antara karir fungsional dan struktural.


Perbaikan dan penguatan manajerial SDM Jabatan? Fungsional harus dilakukan di semua tahapan sejak tahap seleksi. Seleksi harus fokus pada keahlian yang dibutuhkan oleh suatu jabatan fungsional untuk menjamin orang yang tepat menempati jabatan yang sesuai (right man on the right place).


Selain desain organisasi dan seleksi, manajemen SDM Jabatan Fungsional yang baik juga harus memiliki sistem penilaian kinerja, pengembangan kompetensi, dan pengembangan karir yang terintegrasi dalam sistem pembinaan jabatan fungsional.


Sistem penilaian kinerja harus representatif dengan didasari oleh Sasaran Kerja Pegawai Jabatan Fungsional yang jelas dan terkait langsung dengan Jabatan Pimpinan Tinggi dan Jabatan Administrator. Hal ini dilakukan agar Pejabat Fungsional tidak terjebak dalam isu kepentingan individual, bekerja sebagai formalitas, dengan tujuan memperoleh angka kredit dan tunjangan semata, tanpa memperhitungkan manfaat hasil kerjanya bagi institusi dan masyarakat.


Pola pengembangan karir Jabatan Fungsional juga harus dirancang sedemikian rupa, agar memungkinkan pejabat fungsional untuk melakukan perpindahan/lintas lembaga. Untuk menunjang hal ini, dibutuhkan pula suatu pengembangan kompetensi yang riil dan mampu menghasilkan pejabat fungsional dengan kemampuan aktual dan aplikatif.


Dengan melaksanakan perbaikan dan penguatan pada aspek-aspek tersebut, diharapkan peran Jabatan Fungsional akan semakin optimal. Kontribusinya pun akan semakin kuat dalam mendorong terwujudnya world class bureaucracy di Indonesia.


Hadirin sekalian yang saya hormati,


Perlu kita pahami bersama, pejabat fungsional? adalah seorang pamong praja?pelayan masyarakat,? sekaligus berperan sebagai kawula. Dalam prosesnya, seorang kawula haruslah melakukan lelaku ngawula. Ada 4 (empat) syarat yang harus dimiliki dalam upaya ngawula, yaitu kewasisan, taberi, budi rahayu, dan kasarasan. Kewasisan?adalah kepandaian atau kompetensi; taberi?rajin dan telaten, budi rahayu?perilaku yang baik; dan kasarasan?sehat jiwa dan raga.


Eksistensi jabatan fungsional menjadi semakin penting, yaitu sebagai actual force dan prime mover pembangunan di era globalisasi. Pejabat fungsional diharapkan menjadi figur forerunner yang cerdas dalam? mewujudkan SMART ASN, melalui adaptasi terhadap teknologi, agar kinerja pelayanan lebih cepat, akurat, dan efisien dalam mendukung percepatan digitalisasi birokrasi.

Karakter Smart ASN terdiri atas nilai integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas. Karakter-karakter inilah yang akan membawa Indonesia ke tahap implementasi Birokrasi 4.0, beriringan dengan Revolusi Industri Keempat, dan sekaligus menjadi modal menuju 5.0 Society.


Sebelum menutup sambutan ini, ijinkan? saya menyampaikan sebuah sesanti dari Carlton Fisk ?..? ?It's not what you achieve, it's what you overcome. That's what defines your career?. ?Bukan tentang sesuatu yang telah Anda raih, tetapi tentang apa yang telah Anda selesaikan. Itulah yang sejatinya menentukan karier Anda?.


Besar harapan kita semua agar Pejabat Fungsional dapat bekerja dengan prinsip Temen Temu Tekan. Kesungguhan dalam bekerja akan melahirkan rasa Suwung Pamrih Tebih Ajrih, karena tidak adanya beban moral ketika seluruh kewajiban telah selesai dilaksanakan.


Hadirin sekalian,


Demikian sekiranya yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan ini. Disertai rasa syukur memohon ridho-Nya, dengan? mengucap Bismillaahirrahmaanirrahiim, Workshop Penguatan Dan Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional Pemda DIY tahun 2019, Saya nyatakan dibuka secara resmi. Terima kasih.

?

Wassalamu?alaikum Wr. Wb.


Yogyakarta,? 30 Januari 2020


SEKRETARIS DAERAH

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA




Drs. R. KADARMANTA BASKARA AJI