BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TIRAKATAN PERINGATAN 71 TAHUN SERANGAN UMUM 1 MARET 1949

Gubernur

Daerah Istimewa Yogyakarta


Sambutan Pada

TIRAKATAN PERINGATAN 71 TAHUN

SERANGAN UMUM 1 MARET 1949


Yogyakarta,? 29 Februari 2020


----------------------------------------------------------------------------

?


Assalamu?alaikum? Wr. Wb.

Selamat malam. Salam sejahtera bagi kita semua,


Segenap Hadirin dan Saudara sekalian yang saya hormati,


Alhamdulillah, segala puja puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan tetesan pengetahuan dan sedikit penguasaan atas teknologi informasi, sehingga Badan Pengurus Cabang Paguyuban Werkreis Kota Yogyakarta, dapat menyelenggarakan kegiatan Tirakatan Peringatan 71 Tahun Serangan Umum 1 Maret 1949.

Malam ini, saya ingin mengajak semua yang hadir di Plaza Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 untuk duduk sejenak, bertirakat, merenungkan apa yang terbaik yang dapat diberikan untuk bangsa. Sebuah perenungan spiritual dengan memusatkan kekuatan batin, agar dapat menunaikan cita-cita luhur Serangan Umum 1 Maret dengan istiqamah, konsisten, konsekuen dan berkelanjutan. Dengan harapan terbangun kejernihan akal dan kepekaan rasa, dalam menangkap hikmah pesan Serangan Umum 1 Maret.


Malam mini adalah saat yang tepat bagi kita semua merefleksi keinsyafan kita, untuk kemudian berbenah diri memperbaiki sikap dan tindakan kita ke depan. Memaknai ke-Indonesia-an sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, sehingga mampu meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan yang lebih erat, merdeka dari korupsi, bahkan? berpeluang untuk memberi positioning memasukkan negara dalam kehidupan atau komunitas yang lebih akrab, sekaligus dalam menunaikan tugas dan fungsi sosial melalui adeping tekad (tekad kuat), cloroting batin (batin yang bersih dan bercahaya), sura dira jayaningrat, lebur dening pangastuti (bersatu dan bekerja sama), sebagai laku yang ditempuh menuju pangajab sih kawilujengan langgeng (untuk keselamatan).


Hadirin dan Saudara sekalian,


Peringatan Serangan Umum tahun ini, adalah peringatan ke-71 tahun Serangan Umum 1 Maret 1949 yang dikenal fenomenal. Jika kita renungkan, Serangan Umum 1 Maret 1949 mengandung berbagai pelajaran yang berguna, sebagai bekal untuk meneruskan perjuangan guna mewujudkan cita-cita kemerdekaan kita. Serangan itu berhasil, karena bulatnya tekad rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia, yang didorong oleh patriotisme yang tinggi dan nasionalisme yang kuat.


Prakarsa Sri Sultan Hamengku Buwono IX menciptakan sebuah kejutan, telah menggugah kembali semangat rakyat Jogja untuk meningkatkan kembali semangat juang mereka.? Sri Sultan Hamengku Buwono IX memobilisir pasukan dan segera menyusun sektor-sektor pertahanan mengililingi Ibukota dan di dalam kota, untuk kemudian melakukan serangan besar ke posisi Belanda yang menduduki Yogyakarta.


Serangan dilancarkan TNI dengan dukungan rakyat. Dengan melancarkan serangan umum ini, Yogyakarta Ibukota Perjuangan kita yang diduduki tentara penjajah, berhasil direbut selama enam jam. Kendati hanya mampu merebut Yogyakarta selama enam jam dan setelah itu Yogyakarta dilepaskan kembali, tetapi keberhasilan di siang hari itu mempunyai arti yang sangat besar bagi perjuangan selanjutnya.


Sebagai salah satu dari peristiwa-peristiwa bersejarah yang kita alami, Serangan Umum 1 Maret? 1949 adalah peristiwa lokal yang mendunia, karena mampu memperkuat posisi Indonesia di mata dunia internasional. Merupakan momentum penting perjuangan bangsa kita untuk menegakkan kedaulatan yang hendak dirobohkan eksistensinya, dengan kembalinya kolonialis Belanda melalui serangkaian agresi.


Serangan Umum 1 Maret dapat berhasil, di antaranya adalah karena adanya semangat perlawanan Sri Sultan Hamengku Buwono IX bersama rakyat, serta taktik koordinasi dan disiplin tinggi. Keberhasilan Serangan Umum 1 Maret 1949 telah menyadarkan masyarakat dunia bahwa Republik Indonesia tetap ada walaupun Belanda mencoba sekuat tenaga untuk menumpasnya.


Konteks hari ini, perjuangan para pendahulu kita dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 kala itu, spiritnya harus bisa kita teruskan dan kita harus terus berupaya memastikan agar bangsa kita tetap berdaulat di segala bidang. Dengan demikian, kita bisa berdaulat pula mewujudkan kemakmuran dan keadilan berdasarkan Pancasila bagi segenap bangsa Indonesia, serta mampu secara berwibawa berdiri setara dengan bangsa-bangsa besar lainnya di dunia. Semangat para pejuang Serangan Umum 1 Maret 1949, hendaknya bisa menjadi pendorong dan spirit kita semua untuk terus berjuang.


Oleh karena itu, kegiatan tirakatan peringatan Serangan Umum 1 Maret ini sangat penting dilakukan sebagai upaya refleksi dan menghargai perjuangan para pejuang, yang rela berkorban demi tegaknya kedaulatan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Tetapi jauh lebih penting adalah mengaplikasikan nilai-nilai dalam diri dan mendedikasikannya secara total untuk bangsa dan negara.


Hadirin dan Saudara sekalian yang berbahagia,


Zaman telah berubah. Dewasa ini upaya-upaya perobohan eksistensi tegaknya kedaulatan negara Indonesia bisa kita saksikan telah terjadi. Kini kita telah mengalami penjajahan dalam bentuk lain. Kita menghadapi musuh-musuh dan tantangan yang berkembang sedemikian canggih dan nyaris sempurna, salah satunya yaitu proxy war.


Perang proxy yang telah mengalami metamorfosa dan menemukan cara baru. Kemajuan teknologi berbasis internet telah mendorong perang yang semula konvensional menjadi proxy dengan memberikan mandat kepada pihak ketiga baik negara tetangga, LSM, organisasi-organisasi oposisi, media dan lain sejenis, sebagai cara menghindari untuk terlibat langsung.? Dengan kata lain, proxy war atau perang tanpa bentuk, tidak bisa dilihat siapa lawan dan siapa kawan, telah mengancam Indonesia.


Dalam kondisi seperti ini, kita sangat memerlukan patriotisme dan nasionalisme. Patriotisme dan nasionalisme perlu terus kita pelihara, mengingat pembangunan sangat memerlukan patriotisme dan nasionalisme, memerlukan persatuan dan kesatuan, memerlukan rasa percaya diri. Oleh karena itu, peringatan Serangan Umum 1 Maret 1949 memiliki makna strategis untuk kita serap spiritnya, kita serap semangat perjuangannya.


Tidak cukup hanya dimaknai sebatas romantisisme kesejarahan,? tetapi sebagai wujud apresiasi dan penghargaan terhadap generasi pejuang bangsa terdahulu. Penghargaan itu harus dilakukan dengan cara melanjutkan spirit dan cita-cita yang diperjuangkan, yaitu tegaknya kedaulatan bangsa untuk terwujudnya keadilan dan kemakmuran bagi segenap warganya, serta kewibawaan harga diri bangsa kita dalam percaturan antar bangsa.



Kesadaran kesejarahan tentang peristiwa ini, harus bisa diimplementasikan dan diteruskan generasi selanjutnya sebagai spirit dan gairah generasi kita hari ini untuk dapat memastikan kelangsungan eksistensi kedaulatan bangsa kita dalam semua lini kehidupan.


Rasa satu kesatuan yang dimiliki tiap elemen bangsa akan membentuk bangsa yang bersatu, mampu memperkuat rasa kesatuan, yang pada akhirnya akan terbentuk masyarakat yang bersatu pula, dengan Pancasila sebagai ideologi dan pedoman hidup dalam bingkai NKRI.


Sekaranglah saatnya kita mengukuhkan persatuan dan kesatuan bangsa yang tidak sebatas tawar-menawar, tetapi dengan tawaran kehidupan budaya dan rasa kebangsaan yang lebih hangat. Senantiasa membangun persamaan dan kebersamaan untuk menuju adicita bangsa, bersatu dalam karya, beragam dalam kreatifitas, mengabdi dan berbakti untuk bangsa dan negara..


Saya berharap, tirakatan peringatan? Serangan Umum 1 Maret, hendaknya dapat dijadikan sebagai momentum untuk menyadarkan masyarakat melawan penjajahan dalam bentuk yang berbeda, sekaligus mewaspadai dan mempersiapkan diri dengan baik terhadap kehadiran kembali penjajahan tersebut. Momentum untuk memotivasi kita semua untuk memulai dari Yogyakarta untuk Indonesia berdaulat, memotivasi kita semua untuk melangkah mewujudkan kondisi masyarakat yang damai sejahtera, saling menghormati. Menjadikan masyarakat Yogyakarta yang hebat? bukan karena bisa berbicara keras, bukan karena mampu menggertak, bukan karena mempunyai otot yang kuat, tetapi masyarakat Yogyakarta yang mampu dan sanggup menghadirkan rasa damai. Mampu menumbuhkan rasa aman dan nyaman di masyarakat, mewujudkan masyarakat yang ayom ayem, tata, titi, tentrem karta raharja. Bukan malah sebaliknya menjadi pemicu konflik.


Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini. Selamat bertirakat, mudah-mudahan dengan kegiatan tirakatan ini kesadaran kita tergugah akan hak dan kewajiban konstitusional sebagai warga negara, yaitu mencintai dan mempertahankan NKRI beradasarkan Pancasila.


Dan semoga, melalui tirakatan ini nilai heroisme Serangan Umum 1 Maret 1949 bisa dipertahankan dan ditanamkan ke dalam jiwa sanubari setiap elemen bangsa, baik pemuda, santri, agamawan, mahasiswa, pejabat, wakil rakyat, dan pengusaha, mengingat semua itu adalah bagian dari bangsa dan negara yang mempunyai kewajiban untuk mempertahankan keutuhan NKRI dan menjaga agar Merah Putih tetap berkibar di seluruh persada bumi pertiwi.



Sekian. Terima kasih.


Wassalamu?alaikum Wr. Wb.


Yogyakarta,? 29 Februari? 2020


GUBERNUR

DAERAH? ISTIMEWA YOGYAKARTA,





HAMENGKU BUWONO X