BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SAMBUTAN PEMBEKALAN DAN PAMITAN TARUNA AKADEMI ANGKATAN UDARA TINGKAT IV/ CALON PERWIRA REMAJA (C

Assalamu?alaikum wr. wb.

Salam sejahtera bagi kita semua,



Yang Saya hormati:

  • Gubernur Akademi Angkatan Udara;

  • Para Anggota FORKOPIMDA DIY;

  • Pengasuh Taruna dan Hadirin, khususnya para Karbol? yang pantas kita banggakan.


ADALAH suatu kehormatan, bahwa pagi ini, saya dapat bertatap muka dengan para Karbol Tingkat IV Akademi Angkatan Udara Tahun 2023, yang akan mengakhiri masa pendidikan, dan untuk kemudian, menjalankan misinya dalam ketugasan masing-masing.


Kesempatan ini, hendaknya tidak sekadar untuk memenuhi kalender akademik semata, namun dapat dijadikan momentum refleksi untuk menatap masa depan, di mana fungsi dan peran TNI-AU dalam kancah pembangunan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.


Kelak, pada saat menerima ketugasan? di jajaran TNI-AU, sebagai Perwira militer yang profesional, hendaknya bekerja dan mengembangkan solidaritas, tidak hanya atas dasar ?semangat patriotisme?, tetapi atas dasar penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta keterampilan khusus profesi yang terkait dengan pendidikan di kawah candradimuka-nya AAU.


Tindak lanjutnya, tanggung jawab seorang Perwira TNI-AU terhadap eksistensi bangsa dan negara, harus dimaknai sebagai tanggung jawab profesional.


Fungsi pertahanan keamanan yang dibebankan di pundak TNI-AU yang profesional itu, menuntut untuk hanya punya komitmen dan tanggung jawab moral terhadap eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lebih lanjut, konsekuensi moral profesional dari komitmen ini, bahwa TNI-AU hanya memiliki loyalitas kepada Negara, dan bukan kepada Pemerintah semata. Loyalitas TNI-AU kepada Pemerintah, hanya sejauh Pemerintah yang berkuasa.


Tidak peduli penguasanya sipil atau dari militer, dalam menjalankan kekuasaan negara harus sesuai dengan tuntutan dan cita-cita moral bangsa, yaitu demi menjamin kehidupan bersama yang demokratis, adil, makmur, berperikemanusiaan dan menjamin hak asasi manusia.


Implikasinya, memang dibutuhkan penyegaran kurikulum secara adaptif, untuk memutakhirkan pendidikan TNI-AU sedemikian rupa,? agar tuntutan moral profesional sesuai dengan fungsi dasar TNI-AU di atas, bisa diakomodasikan, sejak dari tahap pendidikan di Akademi Angkatan Udara.


Maka dengan demikian, aspirasi dan tuntutan rakyat agar TNI-AU bisa berbenah diri, dapat diwujudkan semaksimal mungkin. Hal ini juga membutuhkan apresiasi positif dari kalangan sipil. Harapannya adalah, bahwa perubahan di kalangan sipil perlu dipercepat sedemikian rupa, hingga perubahan menjadi serentak, cepat dan menyeluruh.

Bapak Gubernur AAU yang saya hormati,

dan para Karbol yang pantas kita banggakan,


Sebagai pembekalan jika efektif bertugas di jajaran TNI-AU nanti, yang diperlukan adalah pembekalan jiwa kepemimpinan. Perlu disadari, segala formula kepemimpinan tidaklah bermakna, bila faktor keteladanan diabaikan. Seorang pemimpin wajib mengedepankan keteladanan, dengan menjalankan leadership by example. Bukankah saripati kepemimpinan adalah ?memandu jalan dan membawa orang lain ke tujuan bersama??


Apakah seorang pemimpin dapat memandu, manakala ia sendiri berjalan dalam kegelapan visi, melangkah dengan kelemahan karakter, dan bergerak maju tanpa kacamata strategi yang tepat? Bagaimana membawa orang lain ke tujuan bersama, jika ia sendiri pun tidak mampu memberikan keteladanan yang bisa ditiru?

Daya keteladanan merupakan kriteria pokok menjadi seorang Perwira pemimpin. Agar dapat menjadi Pemimpin-Peneladan, seseorang harus memiliki integritas dan komitmen yang kuat, untuk memimpin secara benar, jujur, dan arif. Dalam hal ini Richard Chase menulis:


?Hanya jika pemimpin menunjukkan kecakapan, perhatian kepada orang lain secara tulus, dan karakter yang terpuji, maka orang akan mengikuti?.


Menurut Booker Washington, ?Karakter adalah kekuasaan?. Kepercayaan dan keterlibatan pengikut, pada akhirnya akan paralel dengan level karakter pemimpin. Karakter adalah hasil pembiasaan dari sebuah gagasan dan perbuatan, seperti dikemukakan oleh Stephen Covey:


?Taburlah gagasan, tuailah perbuatan. Taburlah perbuatan, tuailah kebiasaan. Taburlah kebiasaan, tuailah karakter. Taburlah karakter, tuailah nasib?.


Sementara pakar kepemimpinan John Maxwell mengatakan:

?Kepemimpinan paling efektif adalah kepemimpinan yang berbasis pada keteladanan?.


Dalam tradisi militer dikenal filosofi kepemimpinan yang diringkas-padat dalam formula ?Follow me!? Komandan batalyon akan berkata kepada komandan kompi agar mengikutinya, seterusnya ke bawah. Filosofi ?follow me!? menuntut sang komandan berperilaku, bersikap dan bertindak benar di mata anak buahnya.


Meski keteladanan kata yang nyaman diucapkan, tetapi sejatinya bukanlah ?cara hidup? yang mudah diwujudkan. Namun, setidaknya, hal itu dapat menjadi panduan rambu moral-etis dan acuan keteladanan bagi para Perwira TNI-AU nanti dalam mengemban tugas.



Bapak Gubernur AAU yang saya hormati,

dan para Karbol yang pantas kita banggakan,


DENGAN visi tentang Perwira TNI-AU profesional dan harapan menjadi pemimpin-peneladan seperti itulah, saya menyampaikan pesan ini kepada para Karbol Tingkat IV Akademi Angkatan Udara Tahun 2023 ini, agar yang sekiranya dipandang baik bagi bangsa, dapat dijadikan pedoman dalam menunaikan misi dan tugas di bidang masing-masing nanti.


Teriring pula harapan dalam untai doa, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan melimpahkan berkah serta rakhmat-Nya, agar jenjang karier ke depan nanti, memperoleh jalan lapang yang diridhai-Nya. Di sanalah nanti peran dan tanggungjawab para lulusan akan teruji, apakah mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan yang nyata.


Akhir kata, saya ucapkan: ?Selamat memasuki Dunia Baru!?


Sekian, terima kasih.

Wassalamu?alaikum Wr. Wb.



Bangsal Kepatihan, 13 Juli 2023