BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Sambutan Muhibah Budaya MERANGKAI KESEJARAHAN MATARAM ANTARA DIY - KABUPATEN TULUNGAGUNG Tulungagun

Assalamualaikum wr. wb.

Salam sejahtera untuk kita semuanya,


Yang saya hormati:

  • Bupati/ Wakil Bupati Kabupaten Tulungagung;

  • Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten Tulungagung;

  • Anggota FORKOPIMDA Kabupaten Tulungagung;

  • Para Ketua SKPD Kabupaten Tulungagung;

  • Yth. Para Tamu Undangan dan Hadirin, khususnya para Sejarawan, Budayawan dan Seniman yang berbahagia.



ADALAH suatu kehormatan bagi PEMDA DIY bersama dapat hadir dalam Muhibah Budaya ini yang bukan sekadar kunjungan biasa, tetapi bermakna merajut persahabatan untuk merangkai kembali Kesejarahan Mataram.


Oleh sebab itu, marilah kita berucap syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, yang telah? berkenan melimpahkan berkah serta rahmat-Nya, agar momentum kesejarahan ini lebih bermakna dan memasyarakat.



Hadirin sekalian,


Jika kita membuka lembaran sejarah, memang terdapat benang merah yang menyambung hubungan Yogyakarta dengan Tulungagung. Tautan sejarah ini berawal dari Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755,? dimana Tulungagung dan beberapa daerah di Jawa Timur menjadi daerah mancanegara Ngayogyakarta Hadiningrat.


Sehingga menjadi tepat kiranya, apabila Muhibah Budaya ini dikemas dengan tujuan merajut budaya Mataraman dari Yogyakarta dan Tulungagung, untuk memperkaya khasanah budaya Indonesia.


Dalam kesempatan ini, saya menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Tulungagung, khususnya kepada Bapak Bupati, atas penyelenggaraan Muhibah Budaya ini. Semoga seluruh rangkaian acara, memberi manfaat untuk pengembangan seni-budaya masyarakat kedua daerah, sebagai bagian tak terpisahkan dari Budaya Mataraman. Dengan visi dan harapan seperti itulah, saya menyambut baik dan mengapresiasi peristiwa hari ini.


Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa berkenan melimpahkan berkah serta rahmat-Nya, sehingga dengan pemahaman sejarah, kita bisa menggugah kesadaran generasi, sebagai modal sosial berharga, untuk titik tolak pengembangan budaya masyarakat kedua daerah.


Sekian, terima kasih.

Wassalamualaikum wr. wb.



Tulungagung, 24 Juli 2023