BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SAMBUTAN PENGUKUHAN DEWAN KEBUDAYAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA MASA BAKTI 2023-2025 DAN DEWAN WARIS

Assalamualaikum wr. wb.

Salam damai sejahtera untuk kita sekalian,



Yang saya hormati:

  • Jajaran Forkopimda DIY;

  • Ketua Komisi D DPRD DIY;

  • Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten dan Kota se-DIY;

  • Tamu undangan dan hadirin sekalian, khususnya anggota Dewan Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta Masa Bakti 2023-2025 Dan Dewan Warisan Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta Masa Bakti 2023-2026




Sudah jamak, bahwasanya berbagai kemajuan zaman dan perkembangan teknologi, akan membawa dampak perubahan secara global. Implikasinya, berbagai dimensi perubahan, pada akhirnya menghadirkan tantangan dan peluang bagi nilai-nilai kebudayaan dan peradaban. Bertolak dari hal tersebut, budaya perlu dire-aktualisasi untuk menghadapi kompleksitas dan dinamika perubahan, serta diperkaya dan diperluas dimensi esensinya, untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.


Dalam terminologi budaya Jawa, diyakini, bahwa berbagai perubahan yang terjadi, adalah sejatinya keniscayaan, selayaknya falsafah ?Cakra Manggilingan? dan ?Lir Gumanti?. Pun demikian yang disampaikan Herakleitos, seorang filsuf Yunani Kuno, juga menyatakan, bahwa tidak ada satu pun hal di alam semesta yang bersifat permanen.


Pentingnya menghadapi perubahan juga tercermin dalam pitutur luhur ?Kombak Kombuling Kahanan, Mobah Mungkreting Donya?. Jelas, berbagai perubahan itu, menuntut nilai-nilai budaya yang tangguh, adaptif dan visioner, agar tidak terjadi cultural shock di level masyarakat.




Hadirin sekalian,


Alan Watts, seorang filsuf Inggris, menyatakan: ?Bahwa satu-satunya cara untuk memahami perubahan adalah dengan terjun ke dalamnya, bergerak bersama dengan perubahan, dan bergabung dalam tarian perubahan tersebut?.


Hal ini memang benar adanya, karena apabila ada keengganan menempuh perubahan, maka yang terjadi adalah ketertinggalan, yang akan menenggelamkan sebuah peradaban. Itulah? yang menjadi tantangan Dewan Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta Masa Bakti 2023-2025 dan Dewan Warisan Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta Masa Bakti 2023-2026 Keduanya harus mampu menjadi prime mover perubahan, selaras dengan semangat re-aktualisasi budaya, demi sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat.


Keduanya harus menjadi inisiator rekontekstualisasi seni dan budaya tradisional. Hal ini dapat diawali dengan perubahan mindset, dengan memandang budaya bukanlah sebagai ?kata benda? semata, tetapi lebih pada ?kata kerja?. Karena itu, hakikat sifatnya adalah penuh dinamika, dan bergerak progresif untuk maju.


Apabila berbicara budaya Jawa misalnya, memanglah banyak hal yang tersamar, "sinamuning-samudana?, antik, artistik, dan estetis. Percikan-percikan falsafah hidup Jawa, kerap menyelinap halus dalam karya susastra lama, yang memuat piwulang dan pitutur luhur.


Inilah salah satunya, yang hendaknya senantiasa ditelusuri, dipelajari, dan selanjutnya di-reaktualisasi, untuk mendukung hidup-kehidupan-penghidupan warga DIY dari berbagai dimensi, baik dari sisi sosial-kemasyarakatan, budaya, maupun ekonomi.


Re-aktualisasi dan re-kontekstualisasi, akan melahirkan dan memutakhirkan kejelasan makna, dan pada akhirnya memberikan dampak nyata. Jelas, kesemuanya memerlukan upaya transformasi dari sekedar mitos menjadi etos, dari sekedar slogan menjadi strategi, dan dari ranah ideal ke aktual.


Inilah yang dimaksud dengan manjing ajur-ajer, tanpa harus meninggalkan esensi kearifan lokal itu sendiri, untuk mencapai tataran peradaban bangsa yang mengakar kuat, menjulang tinggi.




Hadirin sekalian, khususnya Personalia Dewan Kebudayaan dan Dewan Warisan Budaya yang baru saja dikukuhkan,


Dengan dikukuhkannya Dewan Kebudayaan Masa Bakti 2023-2025 dan Dewan Warisan Budaya Masa Bakti 2023-2026, diharapkan dapat memberikan nilai lebih bagi pengembangan budaya dan seni, seiring upaya memperkuat makna, hakekat, dan tujuan keistimewaan DIY.


Besar pula harapan Saya, bahwasanya Dewan Kebudayaan Masa Bakti dan Dewan Warisan Budaya yang telah dikukuhan, dapat merancang dan melaksanakan program kerjanya, dengan penuh profesionalisme dan dedikasi tinggi. Untuk itu, kepada keduanya, saya ucapkan ?Selamat bekerja dan mengabdi?.


Sekian, terima kasih.

Wassalammu?alaikum Wr. Wb.



Yogyakarta, 31 Juli 2023