BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Sambutan WORKSHOP STRATEGI DAN KEBIJAKAN PENANGGULANGAN HIV PASCA PANDEMI COVID-19

Salam sejahtera untuk kita semua.


Yang saya hormati Direktur Bethesda Yakkum beserta jajaran, para hadirin dan tamu undangan serta para peserta workshop yang berbahagia.


Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat-Nya kita dapat hadir pada acara Workshop hari ini dalam keadaan sehat.


Hadirin sekalian,


Tujuan pengendalian HIV dan AIDS di Indonesia tertuang dalam Permenkes Nomor 21 Tahun 2013 dengan tercapainya Three Zero di tahun 2030 yang meliputi tidak ada infeksi baru HIV, tidak ada kematian karena AIDS dan tidak ada diskriminasi.


Kebijakan Kementerian Kesehatan RI dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS dengan menempuh jalur cepat 95-95-95. Artinya mencapai target indikator 95% estimasi Orang Dengan HIV (ODHIV) diketahui status HIV-nya, 95% ODHIV diobati dan 95% ODHIV yang diobati mengalami supresi virus.


Berdasarkan data modeling AEM, tahun 2022 diperkirakan ada sekitar 9.255 orang hidup dengan HIV di DIY yang terbagi di 5 kabupaten kota dimana Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman masih menduduki peringkat teratas dalam penemuan kasus.



Hadirin sekalian,


Dampak dari pandemi COVID-19 menjadi dasar perubahan kebijakan pemerintah Indonesia terutama pada sektor kesehatan. Sama halnya dengan pemanfaatan teknologi informasi untuk skrining mandiri gejala dan pemetaan kasus COVID-19, pemanfaatan teknologi digital ini juga dapat diterapkan untuk membantu dalam program penanggulangan HIV dan AIDS. Misalnya, untuk edukasi dan skrining mandiri deteksi gejala HIV dan AIDS, serta pengembangan aplikasi berbasis mobile untuk pemetaan kasus yang memudahkan petugas lapangan dalam melakukan upaya penjangkauan dan pendampingan.

Penanggulangan HIV dan AIDS menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan kesehatan masyarakat. Penanggulangan epidemi HIV dan AIDS sebagai salah satu prioritas pembangunan di bidang kesehatan. Karena jika tidak ditangani dengan baik ditakutkan akan mengakibatkan menurunnya kualitas sumber daya manusia.

Pemda DIY telah berupaya membuat regulasi sebagai payung hukum, sehingga penanggulangan HIV/AIDS dapat lebih massif lagi. Harapannya, dapat mengurangi risiko penularan HIV/AIDS, khususnya di DIY.


Meski demikian, penanggulangan HIV/AIDS di DIY membutuhkan koordinasi dan integrasi yang seimbang dari berbagai pihak yang mendukung, baik dari pemerintah FKTP, dan LSM.


Akhir kata, dengan memohon berkah Tuhan Yang Maha Kuasa, Workshop Strategi Dan Kebijakan Penanggulangan HIV Pasca Pandemi Covid-19, saya nyatakan dibuka secara resmi. Semoga dengan adanya kegiatan hari ini dapat meningkatkan upaya dalam penanggulangan HIV/AIDS menuju Three Zero 2030.


Terima kasih.

?

Yogyakarta, 01 Agustus 2023