BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Sambutan GEBYAR KOPERASI ISTIMEWA DAN PENGUKUHAN KEPALA PERWAKILAN BKKBN DIY

Assalamualaikum Wr. Wb.,

Salam Damai Sejahtera Bagi Kita Semua,


Yang saya hormati:

  • Kepala BKKBN RI, Bapak DR Hasto Wardoyo,

  • Menteri Koperasi UKM RI atau yang mewakili,

  • Anggota DPD RI, Ibu GKR Hemas,

  • Jajaran FORKOPIMDA Tingkat DIY,

  • Kepala Perwakilan BKKBN DIY,

  • Pimpinan OPD di lingkungan Pemda DIY

  • Para pelaku Usaha,? Perwakilan Koperasi, dan

  • seluruh Tamu Undangan dan Saudara sekalian.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga pada hari yang berbahagia ini, kita bisa saling bertemu sapa, bersilaturahmi dalam memperingati Dirgahayu ke-76 tahun Koperasi Indonesia, sekaligus Pengukuhan Kepala Perwakilan BKKBN DIY.

Berbicara tentang koperasi, ingatan kolektif kita tidak bisa dilepaskan dengan mimpi Bung Hatta tentang demokrasi ekonomi yang berasaskan kekeluargaan.? Sebuah spirit yang tegas tertulis dalam pasal 33 UUD 1945, bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Spirit yang terus dijaga agar apinya tetap menyala, ditengah tantangan perubahan.

Usia 76 tahun adalah usia yang sudah cukup panjang.? Saat ini, apakah koperasi terbukti bisa melintasi tantangan perubahan zaman atau justru semakin tergerus dengan fenomena globalisasi yang membutuhkan transformasi ekonomi modern.

Koperasi harus benar-benar mau berubah dari tata kelola konvensional menjadi berorientasi modern, dengan tetap tanpa kehilangan jati dirinya. Bahkan, komitmen untuk tetap menjaga stabilitas koperasi, benar-benar menjadi saka guru perekonomian dan tidak sekedar slogan semata.

Untuk itulah perlu rethinking terhadap tata kelola koperasi, melalui transformasi menjadi koperasi yang tangguh, benar-benar milik bersama, dan mampu menjawab persoalan masa depan. Jiwa berkoperasi perlu dibangkitkan atau dinyalakan kembali dalam konteks kekinian. Kata kuncinya, adalah kemauan untuk berubah. Karena perubahan adalah suatu keniscayaan.

Bapak, Ibu, dan Hadirin yang terhormat,

Saya sangat mendukung upaya-upaya kreatif tentang transformasi perkoperasian, seperti: penumbuhan koperasi modern, amal-gamasi, spin-off, klinik koperasi, hingga penyelesaian konflik perkoperasian secara tuntas. Bahkan penumbuhan koperasi sektor riil harus menjadi buah keberhasilan dari transformasi koperasi yang benar-benar riil, nyata, efektif, dan berdampak.

Untuk itu, saya mengapresiasi koperasi, Koperasi yang telah aktif berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah DIY dalam menyelesaikan persoalan pembangunan. Salah satunya, menurunkan stunting pada basis 15 kapanewon miskin, melalui pembagian asupan telor yang dilakukan oleh koperasi-koperasi mitra Sibakul. Ini adalah contoh nyata bagaimana koperasi dapat berkontribusi dan berkolaborasi dalam menanggulangi isu sosial yang kompleks.

Kedepannya, saya sangat mendorong adanya kerjasama lintas sektor secara lebih luas, terarah dan berkelanjutan, pasca penandatanganan MoU antara Pemerintah Daerah bersama BKKBN RI. Terutama karena kegiatan bersama yang disepakati dan dilakukan untuk menekan stunting, harus benar-benar berdampak signifikan. Sudah bukan saatnya lagi berbicara tentang output yang selesai, tetapi output itu harus bisa mendorong tercapainya outcome.? Terutama dalam membantu ketercapaian sasaran pemerintah daerah.

Bapak, Ibu, dan hadirin yang terhormat,

Sekaligus pada kesempatan ini, Kepada Ibu Dra. Andi Ritamariani, M.Pd., yang telah dikukuhkan menjadi Kepala Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta, saya ucapkan selamat menduduki posisi yang baru. Semoga Allah SWT selalu memberikan petunjuk dan kemudahan dalam melaksanakan tugas, termasuk dalam bersinergi bersama para pihak dalam membantu persoalan-persoalan pembangunan daerah.

Saya percaya, Kepala Perwakilan BKKBN DIY? yang baru dapat mengemban amanah dengan baik, mampu berkolaborasi dalam Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting, sekaligus mendorong pemulihan ekonomi lokal secara inklusif. Mari kita upayakan, agar kerjasama antara BKKBN dan Pemerintah Daerah, segera bisa dikreasikan secara lebih luas, lebih efektif, dan tentunya harus berdampak.

Terutama, terkait dengan pengembangan kemitraan antara BKKBN DIY bersama Dinas Koperasi UKM DIY dalam penurunan stunting dan pemberdayaan koperasi, diharapkan bisa berjalan sinergi. Saya sangat mengapresiasi hal ini. Pola kerjasama seperti ini, diharapkan bisa ditindaklanjuti oleh pihak-pihak lainnya, sekaligus menjadi inspirasi bahwa kolaborasi itu menjadi solusi penyelesaian problematika daerah.

Sebagai penutup, saya memiliki harapan, bahwa seluruh stakeholder perkoperasian harus terus mampu menghidupkan ?api? spirit koperasi.? Api ini jangan sampai padam tergerus perubahan zaman atau hilang karena generasi saat ini sudah lupa tentang mengapa koperasi ini harus ada dan tetap ada. Maka, spirit ?handarbeni, hangrukebi, dan mulat sarira hangrasa wani?, sudah selayaknya tertanam di sanubari kita semua.

Kalau bukan kita yang punya keinginan untuk merawat koperasi, kita yang berkeinginan untuk menghidupkan koperasi sebagai basis ekonomi, kita yang punya semangat maju untuk membawa perubahan bagi koperasi, maka spirit itu akan padam dengan sendirinya. Rawatlah koperasi dengan melakukan perubahan secara nyata dan sungguh-sungguh.? Sejarah pasti akan mencatat itu.

Mari wujudkan Koperasi di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai teladan bagi tata kelola Koperasi di Indonesia, sekaligus menjadi pilar penggerak ekonomi rakyat yang kuat, modern, dan mandiri: Dari Jogja, untuk Indonesia.

Sekian.

Wassalamualaikum Wr. Wb.,

?

Yogyakarta, 08 Agustus 2023