BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Sambutan WAYANG JOGJA NIGHT CARNIVAL KE-8 TEMA: “PANDAWA MAHABHISEKA”

Assalamualaikum wr. wb.

Salam damai-sejahtera untuk kita semua,


Penjabat Walikota beserta seluruh Perangkatnya, dan para Hadirin serta Warga Masyarakat yang berbahagia,


BERKENAAN 267 tahun berdirinya Kota Yogyakarta ini, peringatannya mengambil tema: “Teteg, Tatag, Tutug”. Peringatanya pun, diaktualisasikan dalam berbagai ragam kegiatan, dimana salah satunya adalah masterpiece event Kota Yogyakarta, sajian wayang-carnival.


Dan di tahun 2023 ini, Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) mengusung tema "Pandawa Mahabhiseka”.  Tema ini mencerminkan sebuah symfoni penuh makna, seiring semangat bijaknya kepemimpinan, dan ungkap rasa syukur yang mengalir tulus kepada Tuhan Sang Kuasa Cipta.


Tema ini seakan menjadi sebuah undangan universal, yang berisi pesan bagi segenap warga Kota Yogyakarta, untuk senantiasa merajut kekuatan dalam meniti liku alur kehidupan, dengan tetap setia pada akar budaya bangsa, adaptif terhadap perubahan sosial, dan gelora kepariwisataan Kota Yogyakarta, yang tak akan pernah terjeda oleh dinamika.


Kota Jogja, dengan segala keindahan dan potensinya, adalah tanggung jawab kolektif seluruh warganya. Dalam pelukannya yang hangat, kita menyadari tanggung jawab untuk menjaga ekosistem budaya, menabuhkan harmoni yang membawa kesejahteraan bagi masyarakatnya.



Warga masyarakat yang berbahagia,


Dunia seni itu penuh dengan kreativitas yang tak berbatas. Karena sifatnya yang universal, saling-silang adopsi dan adaptasi akulturatif, seringkali terjadi di bidang seni dan budaya. Demikian juga WJNC ke 8’ —yang juga menjadi bagian dari kalender wisata nasional, Kharisma Even Nusantara, yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.


WJNC merupakan ajang interaksi antarbudaya tradisional-wayang dengan media modern-karnaval, tersaji dalam orkestrasi 14 kemantren, yang merfleksikan figur-figur pewayangan, dan dipancar-luaskan melalui live streaming. Karnaval ini diharapkan menjadi hiburan yang menyejukkan, untuk menggambarkan harmoni Yogyakarta. Dengan melibatkan 800 peserta dari berbagai latar belakang profesi, kita akan diajak untuk meresapi makna rangkaian cerita pewayangan, melalui visualisasi populer, karya kreatif warga Yogyakarta.


Dalam hubungan karnaval, yang telah menjadi ikon kota dan core event kepariwisataan, kolaborasi karya seni kreatif ini, hendaknya juga dapat dijadikan media refleksi jatidiri masyarakat. Substansinya bermuara pada harapan, agar proses ”menjadinya” the Great Yogyakarta, tetap berakar kuat pada filosofi kelahirannya.


Untuk itu, seiring momentum ini pula, saya ikut mangayubagyâ dan mengucapkan “Selamat Ulang Tahun Ke-267 Kota Yogyakarta”. Didukung penyelenggara negara yang bekerja cerdas dan berkeadilan; guru dan pelajar yang inovatif dan ikhlas berlandaskan keilmuan; rohaniawan yang mengamalkan kesalehan ritual dan kesalehan publik— dalam zikir dan pikir; wirausahawan yang inovatif, dan warga yang kreatif, maka Insya Allah, cita-cita “Teteg, Tatag, Tutug” dapat dicapai, melalui sinergisitas dan kolaborasi seluruh elemen Kota Yogyakarta.


Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan memberikan petunjuk di jalan lurus-Nya, agar kota Yogyakarta, tetap menunjukkan kharisma sebagai Kota Budaya, Kota Toleransi, dan predikat-predikat lainnya, sehingga tetap menjadi tujuan kunjungan utama wisatawan, karena karakternya yang khas itu.


Dirgahayulah Kota Yogyakarta beserta seluruh Warga Kotanya!


Sekian, terima kasih.

Wassalamualaikum wr. wb.



Tugu Yogyakarta, 7 Oktober 2023