BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

S a m b u t a n PELANTIKAN & PENGAMBILAN SUMPAH JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN PEM

Assalamualaikum wr. wb.

Salam sejahtera bagi kita semua,


  • Para Pimpinan dan Anggota DPRD DIY;

  • Jajaran Forkopimda DIY;

  • Wakil Gubernur DIY;

  • Kepala Kantor Regional I BKN Yogyakarta;

  • Para Bupati/Walikota se-DIY;

  • Para Tamu Undangan dan Hadirin, khususnya Pejabat yang dilantik yang berbahagia,


Proses regenerasi di lingkungan birokrasi, memang sudah sepatutnya perlu dilakukan secara periodik. Regenerasi, juga menjadi indikasi, bahwa proses kaderisasi telah berjalan baik. Regenerasi kepemimpinan dan proses kaderisasi, akan menentukan keberlangsungan jalannya roda birokrasi pemerintahan, yang  diharapkan akan berjalan semakin baik dari waktu ke waktu.


Demikian pula halnya pada hari ini, Pelantikan beberapa Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, selain yang dirotasi, sebagian untuk mengisi jabatan yang ditinggalkan oleh mereka yang sudah memasuki masa purna tugas.


Regenerasi ini, harus bisa menjamin kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan. Regenerasi, juga memberi kesempatan bagi yang berprestasi untuk unjuk-kerja. Jangan sampai terjadi, mereka yang memiliki kapabilitas gagal promosi, hanya karena sistem dan proses seleksinya tidak mendukung.


Regenerasi, jangan pula hanya dimaknai sebagai sekedar regenerasi biologis, atau hanya untuk sekedar memudakan usia. Tetapi harus disertai penyegaran semangat, agar mereka menjadi pengubah dan pembaharu. Kata kuncinya adalah inovasi. Satu akronim terpenting dari simbol “Satriya” yang tersemat di dada setiap PNS DIY.

Sebab, bagi yang mereka yang dilantik, bukanlah sekadar sosok Kepala Perangkat Daerah, tetapi adalah juga seorang Pemimpin sekaligus Manajer. Kepemimpinan memberikan hasil yang efektif-inovatif. Manajemen menjalankan secara kreatif-efisien. Pemimpin mengerjakan hal-hal yang benar dan tepat –do the right things. Manajer mengerjakannya dengan benar dan tepat –do things right.


Bagi para Pejabat yang dilantik hari ini, sebagai seorang Manajer telah memiliki job deskripsi dan tupoksi yang jelas. Sebagai seorang Pemimpin, harus mengembangkan kapabilitas pribadi guna meningkatkan kapasitas dan kinerja satuan organisasi yang dipimpinnya.


Setiap jabatan yang diduduki pejabat pratama terlantik, hendaknya diibaratkan “kursi panas”, dimana sejumlah persoalan yang belum terselesaikan menjadi tantangan ke depan.


Dalam fungsi internal lembaga, hendaknya benar-benar menanamkan nilai Amemangun Karyenak Tyasing Sesama, menjadi motivator yang benar-benar menyegarkan hati dan menumbuhkan semangat kehidupan.

Itu semua adalah kerja besar yang diamanahkan rakyat untuk merealisasikan keistimewaan DIY. Sehingga kita memerlukan sinergi untuk melipatgandakan energi, selaras dengan nilai Amemangun Karyenak Tyasing Sesama.


Konsekuensinya, setiap Kepala OPD dituntut bertipe work-leader, dan menjadi role-model bagi bawahan. Agar mereka pun termotivasi untuk berpikir cerdas, bergerak cepat, dan bekerja giat, dengan pelaksanaan program yang tepat waktu, tepat biaya dan tepat sasaran.


Dalam hal ini, saya berharap, agar setiap Kepala OPD yang dilantik hari ini, selain melakukan pengenalan program internal, juga mengenalkan diri kepada stakeholder masing-masing, tentang layanan dan program yang akan digulirkannya.


Selain itu, karena semuanya itu merupakan kerja bersama secara Silang-OPD serumpun, saya berharap, agar Sekda dibantu Asisten Sekda segera me-review dan memutakhirkan rumusan mekanisme Strategi-Silang berikut leading sektornya, untuk panduan pelaksanaan program Perangkat Daerah.


Tujuannya, agar program rumpun OPD, misalnya untuk Reformasi Kalurahan dan penanggulangan kemiskinan, berjalan melalui manajemen KISS:  Koordinasi, Integrasi, Sinergi, dengan juklak yang Simpel.



Para Hadirin yang saya hormati,


Dalam pengabdiannya, setiap pimpinan OPD terlantik harus menanamkan prinsip good governance dan nilai-nilai integritas sebagai DNA utamanya. Ingatlah pula, jangan jadikan momentum pengambilan sumpah hari ini sebagai tujuan akhir pribadi, melainkan menjadi kibaran “bendera start kolegial”, untuk tancap gas mengakselerasi pembangunan kesejahteraan masyarakat DIY.


Menjadi seorang Birokrat bukanlah sekadar pekerjaan, tetapi adalah profesi yang menjadi lahan pengabdian. Juga bukan sekadar pekerja kantoran, tetapi adalah mata air keteladanan. Maka, menjadilah ia seorang insan peradaban yang memberi manfaat dan kebaikan.


Sebagai penutup, saya akan cuplikan sepenggal gubahan puisi Kahlil Gibran tentang Kerja yang penuh pengabdian:


Apakah artinya bekerja dengan pengabdian?

Yaitu membangun rumah dengan penuh kesayangan, seakan kekasihmulah yang akan menghuni rumah itu.


Itulah pokok-pokok visi, misi, pesan, dan tugas dari saya, dengan harapan lanjut, hendaknya pelantikan ini dijadikan momentum percepatan pembangunan, menuju tujuan untuk meraih makna hakiki Keistimewaan DIY, yaitu peningkatan martabat masyarakat DIY.


Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kekuatan dan meridhai usaha-usaha meningkatkan kinerja pemerintah dan pelayanan publik, dalam tugas yang baru ini. Akhir kata, saya ucapkan: “Selamat Bekerja dan Mengabdi!”.


Sekian, terima kasih.

Wassalamualaikum wr. wb.



Yogyakarta, 01 November 2023