BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Keynote Speech TEMA: PERAN HUMAS RUMAH SAKIT DALAM PENINGKATAN MUTU LAYANAN

Assalamualaikum Wr., Wb.,

Salam Damai Sejahtera bagi Kita Semua.


Yang saya hormati, para Pemimpin Institusi Kesehatan, para praktisi kehumasan, dan stakeholders dalam industri kesehatan,  serta tamu undangan sekalian,


Hari ini, kita berjumpa dalam acara pelantikan pengurus PERHUMASRI Wilayah DIY, seiring dengan Simposium dan Workshop Nasional PERHUMASRI Wilayah DIY Tahun 2023, yang didukung oleh Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) DIY.

Acara ini kian bermakna, karena juga menjadi rangkaian agenda Pelantikan Pengurus Perhimpunan Humas Rumah Sakit Indonesia (PERHUMASRI) Wilayah DIY.


Hadirin sekalian,

Branding dan reputasi bukan lagi sekadar kata-kata dalam dunia layanan kesehatan. Mereka adalah fondasi penting dalam memastikan kesuksesan dan keberlanjutan rumah sakit di era yang semakin terhubung dan transparan. Tidak hanya harus memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, rumah sakit juga perlu membangun citra yang kuat dan reputasi yang tak ternoda di mata masyarakat.

Pentingnya pengembangan branding dan reputasi rumah sakit tidak bisa diragukan. Kita harus menyadari bahwa dalam era digital, informasi mengalir dengan sangat cepat. Pasien dan masyarakat umum memiliki akses tak terbatas ke berbagai sumber informasi, termasuk media sosial. Dalam konteks ini, branding menjadi sebuah representasi nilai, visi, dan komitmen rumah sakit. Ini adalah cermin yang mencerminkan siapa kita, apa yang kita tawarkan, dan bagaimana kita berbeda dari yang lain.

Reputasi, di sisi lain, adalah aset yang diperoleh rumah sakit dari upaya yang berkelanjutan. Reputasi positif membuat pasien dan masyarakat merasa percaya dan aman saat memilih rumah sakit untuk perawatan mereka. Ini adalah elemen penting dalam membangun hubungan jangka panjang dengan pasien dan masyarakat.

Selaras dengan hal tersebut, kita tidak boleh pula melupakan pentingnya personal branding bagi civitas hospitalia. Setiap individu yang bekerja di rumah sakit memiliki peran penting dalam memengaruhi persepsi publik terhadap lembaga tersebut.

Personal branding adalah tentang bagaimana kita mempresentasikan diri kita sebagai bagian dari tim yang peduli terhadap kesehatan masyarakat. Jika kita dapat membangun citra positif sebagai tenaga medis atau staf rumah sakit yang berkompeten, peduli, dan berintegritas, ini akan memberikan kontribusi besar terhadap reputasi rumah sakit secara keseluruhan.


Hadirin sekalian,

Salah satu peran Humas Rumah Sakit adalah mengupayakan layanan melalui interaksi dengan pelanggan. Untuk memberikan pelayanan yang berkualitas, rumah sakit harus memiliki Humas Rumah Sakit (HRS) yang mampu menjalankan perannya dengan baik. HRS memiliki peran penting dalam peningkatan mutu layanan di rumah sakit.

  • Pertama, HRS harus mampu menjalin hubungan yang baik dengan pasien dan keluarga pasien. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan informasi yang jelas dan akurat tentang layanan yang diberikan, serta memberikan pelayanan yang ramah dan sopan. Dengan menjalin hubungan yang baik, pasien dan keluarga pasien akan merasa nyaman dan percaya pada rumah sakit.

  • Kedua, HRS harus mampu mengelola informasi dengan baik, termasuk informasi tentang pasien dan layanan yang diberikan. Informasi ini harus disimpan dengan aman dan rahasia, serta dapat diakses dengan mudah oleh pihak yang berwenang. Dengan mengelola informasi dengan baik, rumah sakit dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan efektif kepada pasien.

  • Ketiga, HRS harus mampu mengembangkan program promosi kesehatan yang efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan. Program ini dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti brosur, poster, dan media sosial. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan, diharapkan masyarakat dapat lebih peduli dan memperhatikan kesehatannya sendiri.

  • Keempat, HRS harus mampu mengelola krisis dengan baik, seperti kecelakaan atau wabah penyakit. HRS harus memiliki rencana darurat yang jelas dan dapat diimplementasikan dengan cepat untuk mengatasi situasi krisis. Dengan mengelola krisis dengan baik, rumah sakit dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan efektif kepada pasien.

  • Kelima, HRS harus mampu mengembangkan program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan staf rumah sakit. Program pelatihan ini dapat meliputi pelatihan tentang pelayanan pasien, manajemen informasi, dan manajemen krisis. Dengan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan staf rumah sakit, diharapkan rumah sakit dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan efektif kepada pasien.


Akhirnya, dapatlah disimpulkan, bahwa sebagai praktisi Humas Rumah Sakit, tugas anda adalah membantu rumah sakit untuk menjadi lebih dikenal, transparan, dan berdaya saing di era digital ini. Dengan menjaga branding yang kuat dan reputasi yang tak ternoda, kita dapat memastikan bahwa pasien dan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan terbaik yang mereka butuhkan.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Terima kasih atas perhatian Anda. Semoga acara pelantikan dan simposium nasional membawa inspirasi dan wawasan baru bagi kita semua. Teruslah berkomitmen untuk meningkatkan layanan kesehatan dan komunikasi di rumah sakit. Kepada Jajaran Pengurus terlantik, saya ucapkan Selamat bekerja dan semoga sukses!


Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

 

Yogyakarta, 3 November 2023