BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Sambutan Pembukaan KONSER MUSIKAL YOGYAKARTA ROYAL ORCHESTRA DAN PAMERAN PERJUANGAN PENEGAKAN

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

 

Yang Mulia para Duta Besar Negara Sahabat.

Yang terhormat para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Panglima TNI dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia, serta para tamu undangan.

Mengawali Perayaan Hari Penegakan Kedaulatan Negara pada hari ini, marilah bersama-sama memberikan penghormatan kepada “bunga putra bangsa”, yang telah melayani dan berkorban demi Ibu Pertiwi. Seraya mendoakan, agar mereka memperoleh pahala sesuai amal-bhaktinya, serta diterima di haribaan Tuhan Yang Maha Esa.

 

Para Tamu Undangan dan Hadirin yang saya hormati,

Serangan Umum 1 Maret 1949, merupakan salah satu momentum bersejarah pergerakan kemerdekaan, dengan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai episentrumnya. Dan saat ini, sejarah tersebut kian bermakna bagi bangsa Indonesia, seiring diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 2022, tentang penetapan 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara.

Dari dimensi historikal, peristiwa 1 Maret 1949,  adalah sebuah upaya perlawanan anak bangsa, sekaligus sebagai upaya membuka mata dunia internasional, yang menunjukkan, bahwa Indonesia memang masih ada. Atas perlawanan itulah, Dewan Keamanan PBB mendesak Belanda, agar kembali berunding pasca melancarkan Agresi Militer-nya yang kedua. Hingga pada akhirnya, dalam Konferensi Meja Bundar, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia.

Peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara juga memiliki makna “Persatuan Indonesia”, merefleksikan bersatunya berbagai elemen bangsa, dalam melawan tirani penjajahan. Sehingga hari ini, dapat pula dimaknai sebagai refleksi semangat rakyat, yang senantiasa menunjukkan keberanian dan ketangguhan, dalam gelora “Bagimu Negeri….Jiwa Raga Kami”.

Peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara Tahun 2024, memang selayaknya dimulai dengan kontemplasi batin—bahwa hati sanubari dan cakrawala pikiran memang harus dibuka seluas-luasnya, agar Hari Penegakan Kedaulatan Negara, menjadi suluh penerang dan inspirasi dalam mencintai tanah air Indonesia.

Untuk itulah, setelah meresapi makna dan esensi yang melingkupinya, Hari Penegakan Kedaulatan Negara, harus pula ditafsirkan secara rasional melalui berbagai karya nyata, karena dimensi rasionalitas lebih tepat menyikapi berbagai dinamika.

Dengan kata lain, kecintaan warga negara Indonesia, akan terbangun secara nyata, apabila tataran “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” dapat dicapai, melalui pembangunan yang adil dan beradab pula.

Sehingga tepat kiranya, apabila makna kedaulatan, benar-benar ditransformasi dan diaktualisasi, dalam berbagai upaya membangun kesejahteraan masyarakat, dalam semangat: Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya, Untuk Indonesia Raya!”

 

Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,

Dalam kesempatan istimewa malam hari ini, pagelaran musik Yogyakarta Royal Orchestra dan pameran kebangsaan, akan mengajak kita untuk merenungi makna kedaulatan dan perjuangan bangsa, melalui alunan musik yang menyentuh jiwa.

Dengan keindahan simfoninya, seni musik dapat berfungsi sebagai perekat bangsa. Hal ini, dapat dicontohkan saat Simfoni Nomor 9 karya Ludwig van Beethoven, dikumandangkan oleh ribuan orang, pada peringatan 10 tahun runtuhnya Tembok Berlin. Fenomena ini telah membuka jalan bagi terbentuknya kembali Jerman Bersatu. Pada saat yang bersamaan, pesan yang terpancar telah menerobos ke luar Jerman, karena liriknya di-pop-kan oleh penyanyi Miguel Rios dalam hit “Song of Joy”, yang kemudian menebarkan semangat ke seluruh dunia,” bahwa semua manusia adalah” saudara.

Hal ini selaras dengan spirit yang disampaikan Plato, bahwasanya musik seperti memberi jiwa ke alam semesta, memberikan sayap kepada pikiran, membawa pikiran terbang ke alam imajinasi, dan pada akhirnya menuntun manusia untuk memperindah kehidupannya.

Dengan harapan seperti itu, semoga pada malam ini, kita bisa memaknai setiap alunan nada sebagai “penggugah semangat persatuan”, seiring merenungi makna Hari Penegakan Kedaulatan Negara, sebagai inspirasi untuk terus membangun dan memajukan Indonesia tercinta.

Akhir kata, Selamat merayakan Hari Penegakan Kedaulatan Negara. Semoga Tuhan Sang Kuasa Cipta, senantiasa menuntun bangsa Indonesia di jalan lurus-Nya, dalam mencapai cita mulia “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.



Jakarta, 01 Maret 2024

 

GUBERNUR

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA



HAMENGKU BUWONO X