BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

S a m b u t a n UPACARA ADAT DAN TRADISI SADRANAN PESAREAN DAN MASJID KAGUNGAN DALEM SAMBISARI

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum wr. wb.



Yang saya hormati:

 

  • Panewu Kalasan;

  • Lurah Purwomartani;

  • Seluruh Warga Sambisari

  • Hadirin dan Tamu Undangan sekalian.




MARILAH kita panjatkan puji-syukur ke hadirat Allah SWT.,  atas  berkah dan rahmat-Nya, sehingga kita dapat hadir dalam acara Upacara Adat Tradisi Sadranan Sambisari dalam keadaan sehat wal’afiat. Sesungguhnya, “nyadran” adalah tradisi Islam-Jawa yang intinya penghambaan, mendekatkan dan menyerahkan diri kepada Allah SWT.

 

Tradisi nyadran, adalah salah satu warisan budaya Islam-Jawa yang diajarkan oleh Walisongo, yang terangkai bagaikan sebuah untaian legenda, penuh tulusnya doa, karena sarat makna keIslamannya. Walisongo, dikenal bukan hanya penyebar Islam yang gigih dan produktif, melainkan juga perintis berbagai kegiatan kreatif tradisi dan seni Islami.

 

Banyak khazanah budaya lokal, yang diubah menjadi ekspresi baru melalui cara-cara yang halus, dengan mengubah estetikanya dengan memasukkan sistem nilai yang Islami. Hasilnya dapat kita nikmati dalam berbagai bentuk tradisi, selayaknya Nyadran pada hari ini.

Bapak/Ibu Sekalian

 

Sadranan bagi masyarakat Jawa bukan hanya sekedar ritual adat, namun lebih dari itu, Sadranan merupakan perwujudan dari laku saling menghormati perbedaan atau pluralisme. Dalam Sadranan, kita diingatkan akan pentingnya kebersamaan, persaudaraan, dan toleransi dalam menjalin hubungan dengan sesama manusia, tanpa terkecuali siapa pun dan dari latar belakang apapun.

 

Kita dihadapkan pada perbedaan agama, suku, adat istiadat, dan budaya, namun kita harus senantiasa menjaga kebersamaan dan saling menghormati. Sadranan menjadi ajang untuk mengenang dan menghormati leluhur kita, yang telah melestarikan nilai-nilai tersebut sehingga menjadi budaya yang diwariskan kepada kita semua.

 

Melalui Sadranan, kita diajarkan untuk menghargai perbedaan dan memperkuat hubungan batin dengan para leluhur kita. Kita diingatkan bahwa hidup di dunia ini bukanlah sekadar sendiri-sendiri, namun kita hidup bersama-sama dengan sesama manusia dalam satu bumi yang sama.

Bapak/Ibu sekalian,

 

Sebagai penutup, marilah memohon kepada Allah SWT agar kita semua diberikan kekuatan, hikmah, dan keberkahan dalam menjalankan kehidupan ini. Semoga kegiatan ini, membawa cahaya baru bagi kita semua, membuka pintu ke arah masyarakat yang lebih harmonis, berbudaya, dan religius. Bersama, kita membangun keutamaan dari tradisi, di mana cinta, keadilan, dan perdamaian menjadi tumpuan bagi kehidupan kita bersama.

 

Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan melimpahkan berkah dan rahmat-Nya. Sekian, terima kasih.

 

Wassalamu’alaikum wr. wb.



Sleman, 07 Maret 2024

 

GUBERNUR

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,




HAMENGKU BUWONO X