BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

Salam Damai Sejahtera dalam Kasih Tuhan,

Momentum sembilan dekade Gereja Katolik Santo Yusup Bintaran, lebih jauh dari sekadar peringatan, melainkan mencerminkan pelukan waktu; pelukan yang merangkul setiap doa, tawa, air mata, dan harapan yang telah dibagi bersama di dalam dinding gereja yang penuh kenangan. Momentum ini juga kian bermakna, karena mencerminkan simfoni keimanan Katolik dan kekayaan budaya, sebuah harmoni yang memperkaya jiwa masyarakat Yogyakarta.

Pembangunan gereja pada tahun 1933, yang diambil alih oleh Naamloze Vennootschap “Hollandsche Beton Maatschappij”, tidak sekadar menandai lahirnya sebuah tempat ibadah, tetapi juga pengejawantahan dari kolaborasi dan doa para jemaat. Kala itu, peresmian gereja oleh para pemimpin gereja, menjadi tonggak penting, yang menegaskan arti penting Gereja Katolik Santo Yusup Bintaran, dalam sejarah kekatolikan di Yogyakarta. Kesemua itu, diliputi semangat keyakinan "Ubi caritas et amor, Deus ibi est" —dimana ada kebaikan dan cinta, disitu Tuhan berada. Inilah pula yang menjadi wujud tanda cinta, sekaligus menjadi alasan, para jemaat begitu mencintai gerejanya, dimana setiap jiwa diterima, dipahami, dan, yang terpenting, dicintai.

Oleh karenanya, di momen ulang tahun ke-90 yang berharga ini, marilah menundukkan kepala dalam untaian doa, seiring merenung dalam refleksi, untuk memperteguh tekad, dalam turut membangun masyarakat berlandaskan cinta, kebaikan, dan persaudaraan. Semoga Gereja Katolik Santo Yusup Bintaran terus bercahaya sebagai mercusuar kasih sayang, tempat dimana setiap suara didengar, setiap hati diberi tempat, dan setiap tangan saling menggenggam.

Dengan harapan seperti itu, saya menyambut baik dan turut mangayubagya Peringatan 90 Tahun Gereja Katolik Santo Yusup Bintaran. Akhir kata, marilah kita memohon rahmat-Nya, semoga momentum ini, dapat memberikan berkat bagi kita semua.

Yogyakarta,    Maret 2024

GUBERNUR

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

HAMENGKU BUWONO X