BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SAMBUTAN SAFARI SYAWALAN 1445 H / TAHUN 2024 PEMERINTAH DAN MASYARAKAT KOTA YOGYAKARTA

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum Wr. Wb.



Yang saya hormati:

 

  • Wakil Gubernur DIY beserta Ibu;

  • Penjabat Walikota Yogyakarta beserta seluruh jajarannya,

  • Pimpinan dan Anggota DPRD  Kota  Yogyakarta,

  • Anggota FORKOPIMDA Kota Yogyakarta,

  • Para Pejabat Sipil, TNI dan Polri;

  • Para Tokoh Masyarakat dan warga Kota Yogyakarta yang dirahmati Allah.



MARILAH kita panjatkan puji-syukur ke hadirat Allah SWT. atas segala berkah, rahmat dan karunia-Nya, karena pada hari ini kita dapat ber-halal-bi-halal, melakukan syawalan bersama, seraya saling maaf-memaafkan dalam suasana suka-cita dan kekeluargaan, setelah selama sebulan penuh, kaum Muslimin telah menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan ketaqwaan.

 

Dan, Insya' Allah kita termasuk orang-orang yang muttaqien --yang ditinggikan ketaqwaan kita-- sehingga terpelihara dari dosa dan noda dunia-akhirat, serta kalis dari godaan syeitan.



Saudara-saudara sekalian,

 

Setiap memasuki Hari Raya Ied, kita bersyukur karena hanya atas perkenan-Nyalah kita dapat merasakan kebahagiaan Hari Fitri. Sejak pagi buta, kita sudah mendengar berkumandangnya takbir, tasbih, tahmid dan tahlil: “Allahu Akbar. Subhanallah. Alhamdulillah. La ilaa ha’ ilallah. Allah Maha Besar. Maha Suci Allah. Segala Puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan kecuali Allah semata”.

 

Kita semua, bertakbir, bertasbih, bertahmid dan bertahlil, melantunkan kesyukuran yang timbul dari hati nurani yang paling dalam. Semua itu kita lakukan untuk menyambut Idul Fitri, sebagai tanda kebahagiaan kita di saat hari kesucian, kemuliaan dan kemenangan.

Dengan takbir, “Allahu Akbar”, dan tahmid, “Alhamdulillah”, seiring mengucap keagungan Allah dan memanjatkan syukur, kita lepaskan kepergian bulan suci Ramadhan yang telah menempa hati kita, mengasah dan mengasuh jiwa kita selama sebulan penuh. Kita syukuri kedatangan 1 Syawal, sebagai hari perolehan kembali sifat dasar kesucian, fitrah kita, dengan penuh kebahagiaan dan rasa suka-cita.

 

Dengan Alhamdulillah menyadarkan kita, bahwa segala puja dan puji, serta segenap sanjungan, hanyalah untuk Allah semata. Dengan Subhanallah, kita camkan keMaha Sucian Allah. Kita renungi setiap ucap dan perbuatan, karena terkadang kita belum pandai menjaga mulut dari ucapan yang kasar, pikiran yang kotor, kelakuan yang buruk, dan berbagai hal polutif yang merasuk kehidupan.

La ilaha illa Allah, Tiada Tuhan kecuali Allah, adalah kalimah thoyibah. Mencerminkan kalimat paling indah, yang menjadi sumber seluruh tindakan kita di dunia, menjadi poros seluruh kehidupan kita, agar senantiasa dalam jalan lurus-Nya.



Segenap Jama'ah Halal bi Halal yang dimuliakan Allah,

 

Idul Fitri juga menandai perolehan sifat syukur. Menurut Al-Quran, puasa yang produktif dan sempurna, adalah puasa yang mampu membangkitkan rasa dan sifat syukur bagi pelakunya. Tidak sebatas pada ucapan dan pujian kepada-Nya, melainkan yang terpenting, adalah karya nyata dan perilaku konkret, yang dimanifestasikan dalam uluran tangan, kepada sesama yang membutuhkannya.

 

Seiring rangkaian agenda Idul Fitri ini, Islam menekankan pentingnya penegakan nilai-nilai solidaritas sosial, dengan mewajibkan zakat fitrah sebagai prasyarat dan simbol penting dalam meraih kembali kesucian dasar manusia pada Hari Raya itu.

 

Islam mengajarkan, bahwa penyucian dan kedekatan diri kepada Allah tidak akan terlaksana, kecuali dibarengi semangat kasih sayang terhadap sesama manusia. Sehingga tepat kiranya, apabila Idul Fitri merupakan momentum membina ikatan persatuan-kesatuan, menyatupadukan hubungan kasih sayang antara kita semua, satu bangsa se-Tanah Air yang satu: Indonesia.

 

Dengan demikian, sewaktu kita saling mengucapkan Minal Aidin Wal Faizin, kita benar-benar meresapi maknanya. Minal Aidin Wal Fazin adalah ungkapan yang mengandung doa dan harapan, agar kita tergolong orang-orang yang merayakan hari kesucian dan kemuliaan ini, dengan penuh rasa kasih sayang dan pandai bersyukur.

Oleh sebab itu, adalah tepat saatnya jika saya pun, baik selaku pribadi maupun dalam kapasitas Gubernur, tiada lupa mengucapkan: “Selamat Idul Fitri Tahun 1445 Hijriyah, minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir-batin”.

 

Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, berkenan melindungi dan melimpahkan berkah serta rahmat-Nya bagi bangsa kita, “Kalis Ing Rubeda, Nir Ing Sambikala”. Amien. Amien. Ya Rabbal Alamien.

 

Sekian, terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



Yogyakarta, 19 April 2024

 

GUBERNUR

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,




HAMENGKU BUWONO X