BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Sambutan MUSYAWARAH WILAYAH HIMPUNAN MAHASISWA PERSATUAN ISLAM (PERSIS) KE-VI DAERAH ISTIMEWA YOGYA

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum Wr. Wb.



Yang saya banggakan Jajaran Pengurus dan anggota Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam DIY, serta hadirin yang saya muliakan,



Dalam suasana penuh berkah ini, kita bersama-sama hadir di Musyawarah Wilayah Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam ke VI Daerah Istimewa Yogyakarta. Bagi saya pribadi, Muswil ini bukan sekadar ajang silaturahmi, tetapi menjadi media bagi PERSIS DIY, untuk mengukuhkan persaudaraan dan menggugah kesadaran, sebagai intelektual saintis Islam yang merefleksikan karakter luhur  “ulul albab”.

 

Saintis “ulul albab”, bukan sekadar merefleksikan sosok ilmuwan yang tekun. Mereka adalah pejuang pencerahan, memadukan “dzikir” sebagai fondasi spiritualitas, “fikir” sebagai puncak intelektualitas, dan “amal shaleh” sebagai aksi konkret. Mereka, memandang penciptaan alam semesta, sebagai tanda kebesaran-Nya, yang mengandung petunjuk ilmu tak terbatas. Dalam tradisi “ulul albab”, ada empat karakter yang kita anut sebagai prinsip dasar, yaitu:

 

  1. “Dzikir”: Saintis “ulul albab” senantiasa mengingat Allah Swt dalam setiap langkah dan aktivitasnya. Mereka mengakui kehadiran-Nya di setiap karya dan penciptaan.

  2. “Fikir”: Mereka terus meneliti dan mempelajari penciptaan alam semesta, mencari kebenaran dan menghubungkannya dengan kebesaran Sang Pencipta.

  3. Keyakinan: Mereka sadar bahwa segala ciptaan Allah SWT bukanlah tanpa makna. Dalam setiap aktivitas ilmiah mereka menemukan hikmah yang memperdalam keyakinan.

  4. Harapan: Saintis “ulul albab” selalu yakin akan adanya hari esok, dan mensucikan Sang Pencipta sambil memohon perlindungan dari azab di hari kemudian jika lalai dari kebesaran-Nya.

 

Atas  landasan inilah, saya memandang peran “ulul albab” sebagai cahaya harapan untuk masa depan yang lebih toleran, seiring dengan tema "Regenerasi Hima Persis Daerah Istimewa Yogyakarta: Kolaborasi Menuju Indonesia Emas 2045 Berlandaskan Nilai-Nilai Ulul Albab."

 

Mari kita tumbuhkan semangat inklusivitas sosial dan toleransi, yang berpijak pada nilai-nilai Islam sebagai sejatinya rahmatan lil 'alamin. Karena “Ulul albab” memahami, bahwa kebenaran bisa ditemukan dalam keragaman umat manusia, dan bahwa setiap manusia adalah cerminan ciptaan Allah SWT. Mari kita eratkan semangat Bhinneka Tunggal Ika sebagai perekat bangsa, dan menjaga Islam sebagai cahaya pencerahan bagi semua.

 

Teriring pula doa, agar seluruh anggota PERSIS senantiasa dikaruniai kesehatan, kekuatan, dan semangat, dalam setiap “syiar”-nya, dalam wajah Islam yang penuh kedamaian dan memancarkan rahmat bagi seluruh alam semesta.

 

Sekian, terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.




Yogyakarta, 11 Mei 2024

 

GUBERNUR

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,



 

HAMENGKU BUWONO X