BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Sambutan PERINGATAN HARI TUBERKULOSIS SEDUNIA MUHAMMADIYAH TAHUN 2024 DAN LAUNCHING SINERGI PELIBATA

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua

Om Swastiastu Namo Buddhaya

Salam Kebajikan

 

Yang saya hormati:

  • Ketua Umum PP Muhammadiyah;

  • Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama;

  • Ketua Badan Pengurus Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (Perdhaki);

  • Ketua Umum Persekutuan Pelayanan Kristen untuk Kesehatan Indonesia;

  • Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia;

  • Ketua Dompet Dhuafa; serta

  • Para hadirin dan tamu undangan.

 

Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kita dapat hadir pada acara hari ini dalam keadaan sehat.



Hadirin sekalian,

 

Tuberculosis, masih menjadi prioritas masalah kesehatan di Indonesia. Berdasarkan Global Report Tahun 2023, Indonesia masih menempati urutan ke-2 di dunia yang memiliki beban kasus TBC tertinggi setelah India. Untuk mewujudkan komitmen Pemerintah Indonesia dalam mengeliminasi TBC tahun 2030, diperlukan dukungan dan peran serta secara terpadu dari seluruh jajaran lintas sektor, baik pemerintah maupun pemangku kepentingan lain termasuk dari sektor swasta dan kelompok masyarakat.

 

Penyakit TBC tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga pada aspek sosial, psikologi dan ekonomi masyarakat. Menjangkau setiap orang dengan TBC dan memastikan setiap pasien diobati sampai sembuh membutuhkan pendekatan yang melampaui sektor kesehatan. Sebagai salah satu upaya mewujudkan Cakupan Kesehatan Semesta, keberhasilan eliminasi TBC ditentukan pada kontribusi dan kolaborasi lintas sektor oleh multi-pihak dan seluruh lapisan masyarakat secara berkesinambungan.

 

Setiap sektor mempunyai peran penting dalam menyukseskan target eliminasi TBC sebelum tahun 2030. Tim Percepatan Penanggulangan TBC DIY berdasarkan Keputusan Gubernur DIY No.55/TIM/2022 menjadi bukti komitmen Pemda DIY yang melibatkan lintas OPD dan pemangku kepentingan untuk penanggulangan TBC di DIY.



Hadirin sekalian,



Dukungan komunitas dan masyarakat merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam upaya pemerintah melakukan percepatan eliminasi TBC di Indonesia. Masyarakat memiliki intervensi dan interaksi langsung di level akar rumput terlebih dalam dukungannya untuk merangkul kelompok marjinal terdampak TBC.

 

Pada kesempatan ini, saya menyampaikan apresiasi atas inisiasi Muhammadiyah yang bekerja sama dengan USAID dan Kementerian Kesehatan RI atas diluncurkannya Sinergi Pelibatan 12 Rumah Sakit Organisasi/Yayasan Keagamaan. Saya berharap, sinergi ini dapat terjalin dengan baik sehingga mempercepat eliminasi Tuberkulosis di Indonesia.

 

Demikian yang dapat saya sampaikan. Mari kita saling bersinergi untuk mewujudkan Eliminasi TBC Tahun 2030.

 

Terima kasih.

 

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

 

Yogyakarta, 05 Juni 2024

 

GUBERNUR

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA




HAMENGKU BUWONO X