BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Arahan RAPAT KOORDINASI NASIONAL PENGENDALIAN INFLASI 2024

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh,

Salam sejahtera untuk kita semua.

 

Yang saya hormati:

  • Kepala Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta;

  • Kepala Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta;

  • Tim Pengendali Inflasi Daerah se-DIY;

  • Tamu undangan dan hadirin sekalian



Dalam kesempatan yang berharga ini, saya ingin menyampaikan penghargaan kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY atas usaha mereka dalam mengendalikan inflasi di DIY yang per Mei 2024 tercatat pada 2,28% tahunan, berada dalam kisaran target nasional yaitu 2,5 ± 1% tahunan.

 

Usaha ini adalah hasil kerjasama erat dengan Forkopimda DIY dan berbagai pihak terkait, termasuk melalui kegiatan pasar murah, operasi pasar, dan gerakan pangan murah yang memastikan ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau di masyarakat.

Kita juga telah meningkatkan inovasi dalam upaya pengendalian inflasi, seperti peluncuran gerakan MRANTASI (Masyarakat dan Pedagang Tanggap Inflasi) pada 8 Maret 2024, yang bertujuan mendidik pedagang pasar tentang inflasi dan peran mereka dalam mengendalikannya. Inovasi ini menambah program yang sudah ada seperti Kios Segoro Amarto, yang berfungsi sebagai toko referensi harga di pasar.

Meskipun kita telah mencapai beberapa kemajuan, kita tidak boleh lengah menghadapi berbagai tantangan dan risiko di masa depan, baik dari dalam maupun luar negeri. Oleh karena itu, kita perlu menguatkan lagi upaya pengendalian inflasi, sesuai dengan arahan Presiden dan fokus utama Rakornas ini yaitu ”Pengamanan Produksi dan Peningkatan Efisiensi Rantai Pasok untuk Mendukung Stabilitas Harga”.

Tahun 2024 ini juga menandai pembaruan data Indeks Harga Konsumen (IHK) dengan berbasis pada Survei Biaya Hidup 2022 oleh BPS. Kota Yogyakarta sebagai kota IHK eksisting termasuk penambahan Kabupaten Gunungkidul sebagai representasi daerah pedesaan. Kedua daerah ini, dengan karakteristik yang berbeda, mempengaruhi perhitungan inflasi di DIY, yang perlu kita perhatikan bersama.

Kita harus memperkuat upaya pengamanan produksi dan efisiensi rantai pasok, baik dari sisi hulu maupun hilir. Di hulu, seperti melalui Sekolah Lapang Iklim untuk petani, pengembangan bibit unggul, dan optimalisasi lahan tidur untuk pertanian. Di hilir, perlu optimalisasi kerjasama antar daerah, baik G2G maupun B2B, untuk menjamin pasokan pangan yang cukup. Operasi pasar harus tepat sasaran dari segi lokasi, subsidi, durasi, dan penerima manfaat. Penting untuk melaporkan efektivitas pelaksanaan ini terhadap penurunan harga.

Kebijakan yang kita susun perlu berbasis pada data, memperkuat neraca pangan antar daerah di website TPID DIY, dan menggunakan geo portal command center. Langkah-langkah ini penting untuk kita pantau bersama demi menjaga stabilitas inflasi, yang akan mendukung perekonomian DIY. Sinergi dan kolaborasi lintas sektor sangat krusial dalam stabilisasi harga dan ketahanan pangan.

Akhir kata, Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kemudahan kepada kita semua dalam menjaga inflasi DIY yang stabil dan terkendali.

Sekian.

 

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

 

Yogyakarta, 14 Juni 2024

 

GUBERNUR

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA




HAMENGKU BUWONO X