BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

S a m b u t a n YOGYAKARTA ROYAL ORCHESTRA GELAR KONSER PARAMASWARA Memperingati Hari Musik Dunia

Semoga-lah kedamaian, keberkahan, dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa

senantiasa menyertai kita semua.



Hadirin serta Tamu Undangan sekalian yang berbahagia,

 

Pada malam ini, kita berjumpa untuk merayakan Hari Musik Dunia, melalui sebuah perwujudan seni yang mengalun dalam harmoni, mengisi jiwa dengan rasa cinta pada alam, melalui tajuk ”PARAMASWARA”. Konser malam ini juga kian bermakna, karena juga bertepatan dengan momentum peringatan ulang tahun ke-3 Yogyakarta Royal Orchestra.

 

Dengan nada yang meresap ke dalam jiwa, konser yang akan kita saksikan nanti bukan sekadar pertunjukan seni, melainkan sebuah penghormatan kepada alam semesta. Dimana  dalam irama dan lirik yang mengalun, terkandung pesan kelestarian lingkungan, yang mendesak kita semua untuk merenungi dan memelihara warisan alam.

 

Budaya Jawa kerap merefleksikan hubungan manusia dengan alam sebagai sebuah kausalitas. Alam menjadi jawaban dari kebutuhan manusia yang wruh lan wanuh marang pertiwi. Di sisi lain, alam sebagai bagian dari makro-kosmos menghadirkan kerap memberi kejutan-kejutan bagi mereka yang acuh, tidak pernah asuh terhadap buminya. Jika ditelaah lebih mendalam, alam dan manusia memiliki hubungan integral yang saling mengikat dan tarik-menarik.

 

Pada titik ini, falsafah Hamemayu Hayuning Bawana dari Pangeran Mangkubumi begitu selaras untuk diejawantahkan. Menjaga dan merawat keserasian dunia menjadi tugas yang semestinya diemban oleh manusia seutuhnya, seperti halnya semangat PARAMASWARA, dimana manusia secara sadar berharmoni dalam alam pikir dan batin, menjadi agen kontinuitas alam.

 

Dalam hubungan ini, musik dapat menggugah rasa simpati dan empati kepada alam sebagai representasi peradaban bangsa. Memang, ketinggian cita-rasa seni musik juga menunjukkan tingkat peradaban suatu bangsa. Karena, tanpa peradaban, tak akan ada bangsa. Dan hanya dengan membangun kembali cinta dan kasih sayang kepada alam itulah, rasanya yang paling tepat, jika kita bertekad akan memulai membangun peradaban yang sejati, sebagaimana diteladankan oleh para leluhur kita, melalui kolaborasi dan sinergi.

 

Harmoni ini setidaknya sudah diawali malam ini, seiring keterlibatan para seniman dan komunitas budaya Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk ”nguri-uri” semangat moral ”Memasuh Malaning Bumi”, khasanah seni dan pariwisata berkelanjutan. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada masyarakat dan seluruh pihak yang turut berpartisipasi dan ”mangayubagya” acara malam ini.




Para Tamu Undangan dan Hadirin yang saya hormati,

 

Dengan segenap cinta yang mendalam, mari kita renungkan dan sambut setiap kata, setiap nada, yang terangkai dalam irama lagu-lagu Memandang Alam, Turi-Turi Putih, Yen Ing Tawang Ana Lintang, dan rangkaian lagu-lagu lainnya. Kesemuanya, tercipta dari kebajikan serta harapan akan keabadian alam, serta pelita kedamaian yang abadi bagi peradaban. Semoga, dari konser ini, lahir keteguhan hati untuk menjaga dan menghormati keseimbangan alam semesta, yang dalam keindahannya, memberi kita pelajaran tentang kebersamaan dalam simfoni kehidupan.

 

Sekian, terima kasih.



Bendungan Kamijoro, 22 Juni 2024




HAMENGKU BUWONO X