BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Sambutan RAPAT KERJA EKOREGION JAWA 2024: AKSELERASI KEBIJAKAN PEMULIHAN LINGKUNGAN BERBASIS KELEST

Assalamualaikum Wr., Wb.,

Salam Damai Sejahtera bagi Kita Semua.

 

Yang saya hormati:

  • Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

  • Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa

  • Para Narasumber dan Moderator, para Peserta Rapat Kerja, dan Saudara sekalian.





Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa, karena kita masih diperkenankan hadir di sini dalam keadaan sehat wal’afiat, tanpa kekurangan suatu apapun.

Kepada Saudara-saudara yang berasal dari luar DIY, saya ucapkan selamat datang di Jogja. Semoga kunjungan singkat ini dapat memberi pengalaman dan kesan positif di benak saudara semua.

Pada kesempatan yang baik ini, saya, atas nama Pemerintah Daerah DIY, juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang dalam konteks ini terwakili oleh Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Jawa, karena Jogja sekali lagi dipercaya untuk bertindak sebagai tuan rumah bagi agenda kolaborasi dan sinergitas peningkatan pengendalian pembangunan LHK di ekoregion Jawa.

 

Hadirin sekalian,

Sebagaimana kita ketahui bersama, belakangan ini masyarakat global semakin familiar dengan istilah peradaban ekologis (ecological civilization). Ini adalah konsep, dimana manusia –dalam segala daya upaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan penghidupannya–, dituntut untuk dapat memelihara hubungan timbal balik yang setara dan berkelanjutan dengan alam dan sesama manusia. Konsep ini lahir dari kesadaran, bahwa ternyata, di tengah peradaban yang telah luar biasa maju ini, manusia tidak dapat memisahkan diri dari alam. Antara manusia dan alam semesta, ada interdependensi yang tidak mungkin dan memang tidak sepatutnya dipisahkan. Konsekuensinya, the well-being of human, harus in-line dengan the well-being of nature.

Demi mewujudkan Indonesia yang beradab secara ekologis inilah, mengapa Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Nasional (RPPLHN) dipandang perlu. Demi mewujudkan kondisi itu pulalah, lahir program pembangunan berbasis ekoregion, dimana aktor pemerintah maupun non pemerintah masing-masing memiliki peran, dan dituntut untuk dapat menjalin kemitraan dan kolaborasi sistematis, terarah, dan terpadu, serta berkelanjutan. Terlebih karena berdasarkan Global Risk Perception Survey 2022, lima (5) dari sepuluh (10) resiko terbesar dalam 10 tahun ke depan adalah resiko yang berkaitan dengan lingkungan, –terutama perubahan iklim–, dimana di Indonesia sendiri, dampak dari kegagalan aksi perubahan iklim dipandang sebagai isu dengan resiko terbesar.

Bertolak dari fakta-fakta yang ada, besar harapan bahwa momentum Rapat Kerja Ekoregion Jawa ini, dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dan dapat melahirkan rencana kerja yang di ranah implementasi nanti tidak saja feasible, melainkan juga dapat tepat sasaran dan tepat manfaat. Mari mantapkan kolaborasi dan sinkronisasi antar-aktor, demi mewujudkan akselerasi capaian pembangunan LHK yang dapat dipastikan keberlanjutan pemanfaatannya bagi generasi di masa depan.

Meminjam semangat yang terkandung dalam falsafah Hamemayu Hayuning Bawana, selaku ruh yang mendasari seluruh proses perencanaan di DIY: mari kita bersama-sama perindah dunia yang pada dasarnya memang diciptakan indah adanya ini. Bahwa dalam upaya kita untuk mewujudkan dunia yang lebih baik bagi semua, mungkin tidak ada salahnya jika kearifan lokal warisan leluhur juga dapat kita telisik kembali, pahami esensinya, dan temukan relevansinya dengan tantangan dan peluang yang sedang kita hadapi saat ini. Mungkin, leluhur kita sudah memiliki solusinya.

Sekian yang dapat saya sampaikan. Teriring Bismillahirrahmanirrahim, Rapat Kerja Ekoregion Jawa 2024 saya nyatakan resmi dibuka.



Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

 

Yogyakarta, 26 Juni 2024

 

GUBERNUR

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA




HAMENGKU BUWONO X