BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Sambutan FESTIVAL PURBAKALA KE-6 “Merujuk Kepemimpinan Sultan Agung”

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

 

Yang Saya hormati para narasumber, peserta festival, tamu undangan dan hadirin sekalian,

 

Sultan Agung memerintah Kesultanan Mataram sejak 1613-1645. Pada masa kepemimpinannya, Kerajaan Mataram Islam berhasil mencapai puncak kejayaan. Sultan Agung juga dikenal sebagai raja yang besar perjuangannya dalam melawan bangsa penjajah. Salah satu upaya Sultan Agung dalam memerangi penjajah adalah dengan menyerang Belanda di Batavia. Selain perjuangan yang sudah dilakukan oleh Sultan Agung dalam bidang militer untuk melawan Belanda, ia menjadi raja terkenal Kerajaan Mataram Islam karena berbagai kebijakan yang diterapkan.

 

Salah satu sikap kepemimpinan Sultan Agung yang patut kita teladani adalah sikap adil. Adil merupakan salah satu sikap kepemimpinan yang melekat pada diri Sultan Agung selama memerintah Kerajaan Mataram Islam. Bentuk keadilan yang ditunjukkan oleh Sultan Agung adalah dengan menyatukan seluruh wilayah Jawa di bawah kekuasaan Mataram Islam.

 

Menurut Sultan Agung, sebuah kedaulatan raja itu harus merupakan sebuah kesatuan yang bulat dan utuh tanpa membeda-bedakan. Oleh sebab itu, Sultan Agung berupaya untuk menyatukan seluruh wilayah Jawa di bawah satu kekuasaan. Wilayah daerah kekuasaan Mataram Islam kemudian meluas hingga mencakup seluruh Jawa Tengah, Jawa Barat, Palembang, Jambi, dan Banjarmasin.

Sultan Agung mampu membawa perubahan-perubahan ke arah lebih maju. Dalam bidang ekonomi misalnya, Kerajaan Mataram merupakan kerajaan agraris dengan beras hasil pertanian terbesar yang mampu mencukupi kebutuhan rakyat Mataram.

 

Sultan Agung juga dikenal sebagai pemimpin yang cinta akan budaya, khususnya budaya Jawa. Pada 1633 M, Sultan Agung menciptakan sebuah sistem penanggalan yang dikenal dengan nama Kalender Jawa. Kalender Jawa adalah hasil perpaduan antara penanggalan Saka dari India dengan Hijriah (Islam). Sebelum masa pemerintahan Sultan Agung, masyarakat Kerajaan Mataram Islam menggunakan kalender Saka. Sultan Agung membuat kalender Jawa, yang merupakan perpaduan antara kalender Saka dan Hijriah.

 

Melalui Festival Purbakala Ke-6 Tahun 2024 yang mengangkat tema Merujuk Kepemimpinan Sultan Agung, saya berharap mampu mengingatkan kembali nilai kepemimpinan dan kontribusi besar Sultan Agung. Sehingga dapat diteladani oleh para pemimpin saat ini.

 

Akhir kata, demikian yang dapat saya sampaikan. Selamat melaksanakan GFestival Purbakala Ke-6 dan Selamat Memperingati Hari Purbakala Ke-111.

 

Terima kasih.

 

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

 

Yogyakarta, 28 Juni 2024

 

GUBERNUR

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA




HAMENGKU BUWONO X