BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

S a m b u t a n PENUTUPAN PENDIDIKAN TARUNA TINGKAT IV/ CALON PERWIRA REMAJA (CAPAJA) AAU 2024

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera bagi kita semua,

 

Yth. Bapak Gubernur AAU beserta seluruh jajarannya, Hadirin yang saya hormati, dan para Karbol yang pantas kita banggakan,



ADALAH suatu kehormatan, bahwa pagi ini saya dapat bertatap muka dan berdialog dengan para Karbol Tingkat IV Akademi Angkatan Udara, yang akan mengakhiri masa pendidikan untuk kemudian menjalankan misinya dalam ketugasan masing-masing.

 

Kesempatan ini hendaknya tidak sekadar untuk memenuhi kalender akademik semata, namun diharapkan dapat dijadikan momentum refleksi untuk menatap masa depan, seiring fungsi dan peran TNI-AU, dalam kancah pembangunan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

 

Pada saat menerima ketugasan nanti di jajaran TNI-AU, sebagai Perwira militer yang profesional, hendaknya bekerja dan mengembangkan solidaritas tidak hanya atas dasar “semangat patriotisme”, tetapi atas dasar penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan khusus profesi yang terkait dengan pendidikan di kawah candradimuka-nya AAU.

 

Atas dasar itulah, sebagai pembekalan jika efektif bertugas di jajaran TNI-AU nanti, yang diperlukan adalah pembekalan jiwa kepemimpinan. Perlu disadari, segala formula kepemimpinan tidaklah bermakna bila faktor keteladanan diabaikan. Seorang pemimpin wajib mengedepankan keteladanan dengan menjalankan leadership by example. Bukankah saripati kepemimpinan adalah memandu jalan dan membawa orang lain ke tujuan bersama?

 

Apakah seorang pemimpin dapat memandu, manakala ia sendiri berjalan dalam kegelapan visi, melangkah dengan kelemahan karakter, dan bergerak maju tanpa kacamata strategi yang tepat? Bagaimana membawa orang lain ke tujuan bersama, jika ia sendiri pun tidak mampu memberikan keteladanan yang bisa ditiru?

Daya keteladanan merupakan kriteria pokok menjadi seorang Perwira pemimpin. Agar dapat menjadi Pemimpin-Peneladan, seseorang harus memiliki integritas dan komitmen yang kuat untuk memimpin secara benar, jujur dan arif. Dalam hal ini Richard Chase menulis:

 

Hanya jika pemimpin menunjukkan kecakapan, perhatian kepada orang lain secara tulus, dan karakter yang terpuji, maka orang akan mengikuti”.



Menurut Booker Washington, Karakter adalah kekuasaan. Kepercayaan dan keterlibatan pengikut, pada akhirnya akan paralel dengan level karakter pemimpin. Karakter adalah hasil pembiasaan dari sebuah gagasan dan perbuatan, seperti dikemukakan oleh Stephen Covey:

 

Taburlah gagasan, tuailah perbuatan. Taburlah perbuatan, tuailah kebiasaan. Taburlah kebiasaan, tuailah karakter. Taburlah karakter, tuailah nasib“.



Sementara pakar kepemimpinan John Maxwell mengatakan:

 

The most effective leadership is by example...”.

 

Menurutnya, 90 persen manusia belajar secara visual, sembilan persen secara verbal, sisanya satu persen dengan indra lainnya.

 

Orang belajar dan mengikuti dari apa yang dilihatnya, sehingga kata Maxwell lebih lanjut:

 

A leader’s credibility and his right to be followed are based on his life…”.



Selanjutnya, dalam tradisi militer, dikenal filosofi kepemimpinan yang diringkas-padat dalam formula Follow me!.

 

Komandan batalyon, akan berkata kepada komandan kompi agar mengikutinya, seterusnya ke bawah. Filosofi “follow me!” menuntut sang komandan berperilaku, bersikap dan bertindak benar di mata anak buahnya.

Harus diakui, meski keteladanan kata yang enak diucapkan, tetapi bukanlah “cara hidup” yang mudah diwujudkan. Namun, setidaknya hal itu dapat menjadi panduan rambu moral-etis dan acuan keteladanan bagi para Perwira TNI-AU nanti dalam mengemban tugas.



Bapak Gubernur AAU yang saya hormati,

dan para Karbol yang pantas kita banggakan,

 

DENGAN visi tentang Perwira TNI-AU profesional dan harapan menjadi pemimpin-peneladan seperti itulah, saya menyampaikan pesan ini kepada para Karbol Tingkat IV Akademi Angkatan Udara, agar yang sekiranya dipandang baik bagi bangsa, dapat dijadikan pedoman dalam menunaikan misi dan tugas di bidang masing-masing nanti.

 

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan melimpahkan berkah serta rakhmat-Nya, agar jenjang karier ke depan nanti memperoleh jalan lapang yang diridhai-Nya. Di sanalah nanti peran dan tanggungjawab para lulusan akan teruji, apakah mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan yang nyata. Akhir kata, saya ucapkan: “Selamat memasuki Dunia Baru!”

 

Sekian, terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.




Yogyakarta, 1 Juli 2024

 

GUBERNUR

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,




HAMENGKU BUWONO X