BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Sambutan SEMINAR INTERNASIONAL ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA Challenges And Embrace Eme

Assalamualaikum Wr. Wb.,

Salam Damai Sejahtera Bagi Kita Semua.

 

Yang saya hormati:

  • Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia, beserta seluruh jajaran pengurus;

  • Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan;

  • Para narasumber dan peserta seminar

 

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat-Nya kita dapat mengikuti kegiatan seminar internasional pada hari ini dalam keadaan sehat.

 

Hadirin sekalian,

Pertama-tama, saya ingin menyampaikan apresiasi kepada Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia yang turut andil membangun fondasi kokoh bagi industri perasuransian melalui berbagai peningkatan kuantitas maupun kualitas layanan, yang diberikan kepada masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan.

Bidang keuangan dan manajemen risiko pada industri perasuransian berperan penting sebagai landasan dalam menavigasi kompleksitas dan ketidakpastian untuk memberikan keamanan dan ketenangan. Selain perkembangan teknologi, industri asuransi juga dihadapkan pada kebutuhan untuk beradaptasi dan berkembang, mengintegrasikan alat serta metodologi baru, mulai dari analisis big data hingga kecerdasan buatan (AI) dan blockchain. Sehingga dapat membuka peluang baru bagi inovasi dan efisiensi.

 

Hadirin sekalian,

Perusahaan asuransi dan profesional manajemen asuransi kini dihadapkan pada tantangan risiko iklim, inovasi digital, keamanan siber, dan inklusi finansial. Pengaruh dari perubahan iklim yang menyebabkan kerusakan kepada aset dan properti, sehingga pemilik asuransi mengajukan klaim untuk memperbaiki kerusakan tersebut.

 

Selain itu, masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak memiliki asuransi. Namun, melalui UU P2SK yang menetapkan agar orang-orang bisa memiliki asuransi untuk melindungi diri dari beragam skenario dapat menjadi peluang bagi perusahaan asuransi untuk meningkatkan inklusi finansial. Sehingga insurance penetration dan insurance density kita yang tertinggal dari negara sekawasan, bisa terkejar.

Sementara, menghadapi transisi digital di industri asuransi, keamanan siber harus menjadi perhatian. Agar masyarakat merasa lebih aman, terlindungi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat akan asuransi.

Akhir kata, demikian yang dapat saya sampaikan. Selamat melaksanakan seminar. Semoga dari sini akan muncul wawasan baru untuk menghasilkan inovasi-inovasi pada industri asuransi di masa depan.

Terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.,

 

Yogyakarta, 11 Juli 2024

 

GUBERNUR

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

 

HAMENGKU BUWONO X