BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PENYULINGAN PERDANA MINYAK KAYU PUTIH TAHUN 2021 PABRIK SENDANG MOLE BUNDER

Gubernur

Daerah Istimewa Yogyakarta


SAMBUTAN


PENYULINGAN PERDANA

MINYAK KAYU PUTIH TAHUN 2021 PABRIK SENDANG MOLE BUNDER


Gunungkidul, 19 April 2021


---------------------------------------------------


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam Damai Sejahtera Bagi Kita Semua,

Om Swastiastu,

Namo Buddhaya,

Salam Kebajikan


Yang saya hormati, tamu undangan dan seluruh hadirin yang hadir di sini,


Di masa pandemi COVID-19 yang tidak kunjung berakhir ini, kita semua telah senantiasa diingatkan, bahwa kesehatan adalah anugerah yang tak terhingga. Karenanya pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita semua masih diijinkan untuk hadir bersama-sama di tempat ini dalam keadaan sehat, pada acara Penyulingan Perdana Minyak Kayu Putih Tahun 2021 Pabrik Minyak Kayu Putih Sendang Mole, Bunder. Mari selalu berdisiplin melaksanakan protokol kesehatan, kapan dan dimanapun kita berada.


Hadirin sekalian,


Penanaman kayu putih di DIY, khususnya Gunungkidul dimulai tahun 1960. Tujuannya adalah konservasi tanah dan air, karena tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di daerah kering dan berbatu. Ini dianggap penting karena pada saat itu Gunungkidul sedang menghadapi masalah ekologi, sebagai akibat eksploitasi hutan yang tidak terkendali di masa pendudukan Jepang. Pabrik Minyak Kayu Putih (PMKP) Sendang Mole sendiri didirikan tahun 1971, berawal dari ide bagaimana agar tanaman kayu putih proyek konservasi tersebut dapat memiliki nilai ekonomis (Laraswati et al. 2020).


Perlu saya sampaikan juga, bahwa beberapa tahun ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) gencar mendorong pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). HHBK bahkan dipandang sebagai salah satu alat yang dapat diandalkan di Era Revolusi Industri 4.0 ini. Mengutip pernyataan Menteri LHK, yang disampaikan di forum Kick-Off Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu dan Jasa Lingkungan Berbasis Masyarakat Menuju Revolusi Industri 4.0: ?Pemerintah berharap HHBK menjadi panggung bisnis baru untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia berbasis masyarakat. HHBK akan mengembangkan keunggulan komparatif dan kompetitif, yang bersinggungan langsung dengan masyarakat di dalam dan di luar kawasan hutan?. (APHI. 2019)


Pernyataan itu didasari bahwa pertama, saat ini 90-95 persen potensi hutan berasal dari HHBK (APHI. 2019). Kedua, minyak kayu putih, yang notabene merupakan HHBK, punya prospek bisnis besar. Produk-produk turunannya dapat dimanfaatkan di berbagai industri, misalnya industri makanan, kosmetika, maupun farmasi. Ketiga, pengelolaan HHBK tidak menyebabkan kerusakan hutan. Dalam konteks PMKP Sendang Mole, kayu putih bahkan ditanam dengan metode tumpang sari, sehingga lahannya masih bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. (Laraswati. et al. 2020)


Hadirin sekalian,


Bertolak dari hal-hal yang telah disampaikan tadi, saya mengapresiasi PMKP Sendang Mole yang memproduksi 42.310 liter minyak kayu putih, atau jika dinominalkan berjumlah Rp. 10.154.400.000 di sepanjang tahun 2021 ini.


Pada kesempatan ini, saya juga berharap agar kedepannya PMKP Sendang Mole dapat senantiasa berusaha untuk menjadi lebih baik lagi; melakukan inovasi-inovasi dalam hal optimalisasi kuantitas produksi dan kualitas produk, dalam hal SDM, dalam hal sarana dan prasarana. Tentu ini tidak semata-mata terkait dengan Pendapatan Asli Daerah, melainkan juga sebagai bentuk konkrit kontribusi DIY dalam mewujudkan visi ?Membawa Indonesia menjadi 10 besar ekonomi pada tahun 2030? di era revolusi industri 4.0.


Terlebih lagi karena menurut data tahun 2019, produsen dalam negeri baru mampu memasok sekitar separuh dari total kebutuhan nasional minyak kayu putih yang mencapai 4.500 ton/tahun. (Kementerian LHK. 2019)


Hal lain yang tidak kalah penting untuk dioptimalisasi adalah terkait bagaimana agar keberadaan PMKP Sendang Mole dapat semakin memberdayakan dan mendatangkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat sekitar.? Masyarakat yang semula berada pada level pekerja dapat naik kelas menjadi mitra yang sejajar melalui edukasi dan kolaborasi.


Para tamu undangan dan hadirin yang saya hormati,


Demikian hal-hal yang perlu saya sampaikan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan bimbingan, petunjuk dan meridhoi upaya pengabdian kita semua.? Terima kasih.


Wassalamu?alaikum Wr. Wb.

Om Shanti Shanti Shanti Om,

Namo Buddhaya.



Gunungkidul, 19 April 2021


GUBERNUR

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA





HAMENGKU BUWONO? X