BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SAMBUTAN YOGYAKARTA GAMELAN FESTIVAL KE-28

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam Damai Sejahtera Bagi Kita Semua,



Yang saya hormati:


  • Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI;

  • Ketua DPRD DIY;

  • Jajaran Forkopimda DIY;

  • Para pengrawit, budayawan, dan seniman yang saya banggakan;

  • Tamu undangan dan hadirin sekalian, khususnya para pecinta karawitan dan seni tradisional.



Marilah senantiasa meningkatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, bahwasanya hari ini, kita dapat berjumpa dalam sebuah momentum yang sangat istimewa, Yogyakarta Gamelan Festival ke-28, hanya? atas segala perkenan-Nya.


Hadirin sekalian,

Dalam hemat saya, YGF ke-28 bukanlah sekadar pentas seni semata. YGF ke-28, akan mengajak kita semua, memasuki momentum pembelajaran hidup melalui harmoni irama. Semua dilakukan dengan merenungkan makna secara mendalam, sembari menikmati nada yang mengalun dari orkestrasi yang mengiringinya.

Orkestrasi gamelan, sejatinya merupakan sebuah gambaran perjalanan luar biasa, yang menghubungkan jiwa-jiwa dalam simpul keindahan, selayaknya alunan laras slendro dan pelog, yang membentuk diri, menuju irama keseimbangan hidup.

Inilah momentum istimewa, dimana seribu pengrawit yang terpadu dalam empat puluh kelompok, berupaya mewakili berjuta perasaan, seiring irama gending yang memukau hati dan pikiran. Ladrang Prosesi karya Sapto Raharjo dan ladrang Santi Mulya, seakan menceritakan kisah-kisah alam bawah sadar, mengajak menggali makna, dalam setiap nada yang meliuk-layang. Jelas, gamelan bukanlah sekadar alat musik, tetapi penjelajah jiwa, yang membawa kita pada meditasi, melalui irama yang mengalun.

Dalam pemaknaan filosofisnya, kata "karawitan" merujuk pada kelembutan perasaan yang terukir dalam seni gamelan. Seperti irama yang terjalin, begitulah pula kehidupan kita yang sudah seharusnya mengilhami harmoni keberagaman. Memang, kita tidak mungkin menafikan perbedaan. Namun, dengan rasa cinta dan kemanusiaan, kita dapat manunggal nyawiji, dalam orkestra kolosal kehidupan.

Seni gamelan, seakan pula mengirimkan makna ?mulat sarira?, yaitu keseragaman pikiran dan kepekaan dalam setiap perpindahan nada. Hal ini, selaras dengan filosofi "pamenthanging gandewa pamanthenging cipta", yang mengajarkan: bahwa daya-upaya, fokus, dan konsentrasi adalah kunci orkestrasi kehidupan yang indah dan bermakna.

Dalam setiap alunan gending, tersembunyi nuansa yang tak terucapkan, mengajak kita menafsirkan dengan segenap hati dan perasaan. Seni karawitan adalah cerminan realitas, memancarkan berbagai emosi jiwa, menyatu dalam harmoni yang adiluhung, menuntun kita untuk hidup dalam nilai-nilai kebijaksanaan dan kesadaran.


Hadirin sekalian,

Tidak hanya Gaung Gamelan sebagai sajian utama, YGF 28 akan kian bermakna, karena akan mengajak kita merayakan wacana keberagaman melalui Rembug Budaya dan Lokakarya; Konser? Gamelan yang mempertemukan musik tradisional dengan pop culture; serta Gamelan Dinner, yang akan mempertemukan para pencinta dengan pemain gamelan, dalam satu ruang budaya.

Semua harmonisasi itu, akan menciptakan simfoni kehidupan yang tak terlupakan, sekaligus menjadi portal pembelajaran hidup, memancarkan cahaya nilai-nilai edukasi dan pelestarian budaya. Semoga YGF 28, memberikan hikmah dalam relung kemanusiaan, mengajarkan kita akan keseimbangan, harmoni, dan keindahan dalam keberagaman.

Semoga pula,? festival ini mampu merangkai benang-benang warisan budaya, menjadi daya tarik wisata bagi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan menginspirasi kita, untuk melangkah bijak menuju masa depan.

Atas semua itu, saya ingin mengapresiasi setiap individu dan seluruh pihak, yang terlibat dalam penyelenggaraan Yogyakarta Gamelan Festival ke-28. Semua tangan yang bekerja, selayaknya seribu pengrawit yang memainkan gamelan, membentuk simfoni kerjasama yang tak terlupakan.

Terima kasih atas dedikasi dan semangat Anda,? untuk menjadikan festival ini, sebagai perjalanan magis yang akan dikenang, sekaligus menjadi salah satu cerita, tentang peradaban Daerah Istimewa Yogyakarta.

Akhir kata, selamat menikmati dan meresapi makna harmoni, melalui rangkaian agenda Yogyakarta Gamelan Festival ke-28!

Terima kasih!

Wassalammualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.



Stadion Kridosono, 20 Agustus 2023