BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SAMBUTAN PADA ACARA PEMBUKAAN RAKERNAS IV ASITA

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera bagi kita semua,



Yang saya hormati:


  • Ketua Umum ASITA beserta Pengurus? lainnya dan segenap jajarannya,

  • Para Tamu Undangan, Hadirin, dan khususnya para Peserta RAKERNAS? dari Seluruh pelosok tanahair yang berbahagia,



ADALAH suatu kehormatan bagi masyarakat pariwisata Yogyakarta, karena penyelenggaraan Rakernas IV ASITA ini menjadikan Yogyakarta , semakin dikenal di kalangan kepariwisataan nasional maupun dunia.


Sebagai warga Yogyakarta, kita pantas mensyukurinya, karena event ini bisa dipastikan akan memberi nilai tambah bagi Yogyakarta, yang sekarang ini dinilai sebagai daerah tujuan wisata unggulan, dan sudah mulai bergerak ke arah wisata konvensi tingkat regional dan global, seiring pelaksanaan beberapa acara G20 pada tahun 2022 silam.


Dalam hubungan itu, kita perlu menyadari, bahwa setidaknya pariwisata memiliki dua karakteristik yang khas, yakni sifatnya yang multidimensional dan berskala tanpa batas atau borderless.


Dari sifatnya yang pertama, jika ingin sukses meraih perpanjangan length of stay dan peningkatan tourist-spending, maka dalam menggarap kepariwisataan ini, harus melibatkan berbagai sektor dan kelembagaan. Dalam sifatnya yang kedua, penggarapannya pun harus berskala lintas batas, dengan keterpaduan? antarregional.


Kedua hal ini menuntut sikap yang lebih terbuka dan adaptable, tidak mengandalkan pada sikap yang egosektoral maupun egoregional bagi para birokrat, pelaku, dan penyedia jasa pariwisata.


Konsekuensinya, kita harus mampu membangun jaringan masyarakat pariwisata dengan menjalin kerjasama ko-opetitif, yang pada saat tertentu mampu berkooperasi, dan di lain hal mungkin perlu berkompetisi secara sehat, agar dapat menghasilkan produk dan jasa pariwisata yang fresh, menarik, dan diminati wisatawan secara sustainable.



Hadirin sekalian,


DENGAN sifatnya yang multidimensional, yang harus kita upayakan adalah, bahwa jagat kepariwisataan kita harus mampu memberikan dampak sektoral yang luas, yang pada akhirnya mengkait pada kegiatan-kegiatan yang hidup di masyarakat. Agar dengan demikian, multiplier effects dari kegiatan pariwisata bisa meningkat berlipat, karena merasuk pada kehidupan masyarakat.


Dalam hal ini, saya memberikan sedikit sumbang saran, alangkah baiknya apabila di Indonesia dilakukan kajian rutin, tentang dampak berganda dari kegiatan pariwisata. Apalagi, di era teknologi informasi seperti saat ini, kita dapat memanfaatkan big data.


Merujuk pada hasil penelitian Belias (2021), big data di sektor pariwisata merupakan tren yang terus meningkat. Big data, menciptakan harapan terhadap pemahaman yang lebih baik, tentang demand dan penyesuaian supply oleh perusahaan pariwisata.


Selain melalui basis teknologi, pariwisata mengandung kemungkinan yang besar sekali bagi pengembangan kehidupan, yang berbasis budaya. Sebagai contoh, misalnya, ada 50 juta orang mengunjungi Kota Kyoto pada tahun 2019, bisa dipastikan ada pesona budaya, tersendiri yang dikelola dan dikembangkan dengan luar biasa disana.


Berkaca dari pengalaman itu, kalau Indonesia ingin mengembangkan pariwisata, maka kegiatannya haruslah beranjak dari kekayaan budaya kita yang amat kaya dan beragam itu. Hal ini berarti, pengembangan pariwisata harus sejalan dengan pengembangan budaya.


Oleh sebab itu, jika memang jagad wisata Indonesia ingin lebih maju, maka konsekuensi lanjutannya adalah: dunia pariwisata kita perlu mengolah kedua hal terakhir yang saya kemukakan itu, yakni berbasis data dan pengembangan budaya.


Dan jika memang demikian, maka harapan untuk memadukan "human-touch" dengan "hi-tech", niscaya akan menemui jalan yang benar, dan pada akhirnya mampu mendukung update dan upgrade wisata berkelanjutan di Indonesia.


Dengan visi dan harapan singkat seperti itulah, Saya menyambut baik diselenggarakannya Rakernas ini, sekaligus memberikan apresiasi yang tinggi kepada segenap jajarannya.


Akhir kata, saya mengajak hadirin untuk mengucapkan: "Bismillahhirahmannirahim", sebagai penanda dibukanya Rakernas IV ASITA ini di Yogyakarta, secara resmi. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, berkenan melimpahkan berkah serta rahmat-Nya, sehingga kegiatan kepariwasataan ini meraih sukses sebagaimana dituju.


Sekian, terima kasih. Selamat ber-Rakernas! Wassalamu'alaikum Wr. Wb.




Yogyakarta, 29 Agustus 2023