BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Sambutan Pembukaan FESTIVAL KEBUDAYAAN YOGYAKARTA TAHUN 2023 #KEMBUL MUMBUL

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh,

Salam sejahtera bagi kita semua.


Yang saya hormati:

  • Jajaran Forkopomda DIY;

  • Ketua DPRD DIY;

  • Penjabat Bupati Kulon Progo;

  • Seluruh Anggota Panitia FKY 2023;

  • Para seniman, budayawan dan komunitas;

  • Para Tamu Undangan dan Hadirin sekalian.



Bagi saya pribadi, Festival Budaya Yogyakarta (FKY) dengan tema-nya “Kembul Mumbul”, bukanlah sekadar sebuah peristiwa kolektif yang berlalu begitu saja.

FKY adalah selayaknya aktualisasi akumulasi pesan yang tiba dengan lembut dari masa lalu, sekaligus menghantarkan selaksa makna yang sudah seharusnya direaktualisasi pada zaman kini dan di masa depan. Bagaimanapun, transformasi budaya adalah langkah terbaik dalam menjemput perubahan dan memperkaya makna, karena hakikat sifat budaya adalah penuh dinamika, dan bergerak progresif untuk maju. Progesifitas inilah, yang sudah selayaknya menjadi spirit dalam setiap perhelatan Festival Budaya Yogyakarta.


Hadirin sekalian,

Marilah kita sejenak menjelajah dalam perjalanan waktu, terutama di era Mataram abad ke-17. Saat itu, terbentang konsep “food estate” dengan pola pertanian CLS (Crop Livestock System). Sultan Agung, sang pemrakarsa Lumbung Mataraman, sangat memahami pentingnya komoditi beras, dalam membangun dan menjaga peradaban yang ia cintai.

Sultan Agung, bahkan melangkah lebih jauh, dengan mengembangkan rekayasa sosial untuk meningkatkan hasil padi, melalui kerjasama yang erat antara petani dan kerajaan, dalam skema “Manunggaling Pamong lan Among Tani”.

Orkestrasi ini, menyuarakan pesan penting akan tertib dalam pola tanam, bijak dalam penggunaan air irigasi, cermat dalam pengendalian hama dan penyakit, mahir dalam penggunaan peralatan, dan mensyukuri dengan penuh sukacita saat panen tiba. Semangat inilah, yang pada hari ini, sudah seharusnya turut membentuk fondasi kolaborasi dan kesadaran kita, akan ketahanan pangan.


Hadirin sekalian,

Tradisi luhur yang melekat dalam masyarakat Yogyakarta, "nandur opo sing dipangan lan mangan opo sing ditandur," telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Dimulai dari tingkat rumah tangga, semangat budaya mengajarkan kita arti sejati dari kehidupan dan kelimpahan.

Tema ketahanan pangan, yang menjadi pusat Festival Kebudayaan Yogyakarta 2023, dengan "Kembul Mumbul"-nya, adalah penghormatan kepada warisan agung ini. Kembulan merfleksikan semangat berbagi kebahagiaan, suatu ritus syukur atas jerih payah dan berkah yang kita nikmati setiap harinya. Sedangkan "mumbul" adalah upaya kita untuk menjadikan ketahanan pangan, sebagai tujuan utama yang harus kita capai bersama-sama.

Melalui konsep Kembul Mumbul ini, kita menyaksikan tiga dimensi yang membuatnya istimewa. Pertama, ia adalah ruang pertemuan yang mendalam bagi kita semua untuk merayakan kebersamaan dan berbagi. Kedua, ia membingkai kompleksitas peran masyarakat, budaya pangan, kondisi alam, pengetahuan, dan berbagai tantangan yang kita hadapi. Terakhir, ia adalah panggung dimana semua berpartisipasi untuk menciptakan perubahan positif, dan memupuk semangat kolaborasi melalui peristiwa budaya yang luar biasa.

Dalam konteks Kembul Mumbul ini, ketahanan pangan tidak sekadar tentang ketersediaan, keterjangkauan, kegunaan, dan kestabilan pangan. Ia adalah ungkapan cinta kita pada budaya dan kesadaran,  bahwa ketahanan pangan, adalah akar dari identitas kita sebagai masyarakat Yogyakarta.

Tersirat pula harapan, bahwa apa yang disajikan dalam FKY episode ini,  bukan hanya tentang kenikmatan rasa, tetapi juga pemahaman yang lebih mendalam tentang makanan tradisional yang sehat dan menyehatkan, selaras dengan semangat “healthy gastronomy”, "Saras Lumantar Boja".

Atas semua itu, saya ingin mengapresiasi setiap individu dan seluruh pihak, yang terlibat dalam penyelenggaraan FKY Tahun 2023. Semua tangan yang bekerja, selayaknya racikan semangat yang memperindah aroma dan rasa, membentuk simfoni harmonis yang tak terlupakan.

Terima kasih atas seluruh dedikasi dan semangat, untuk menjadikan festival ini, sebagai tonggak seni-budaya yang akan dikenang, sekaligus menjadi salah satu cerita, tentang peradaban Daerah Istimewa Yogyakarta.

Akhirnya, melalui semangat Kembul Mumbul, marilah kita ajak segenap jiwa dan seluruh pancaindra, untuk mensyukuri sekaligus melestarikan legasi budaya, menjaga ketahanan pangan, dan berbagi kenikmatan ini dengan seluruh dunia.

Selamat menikmati dan meresapi makna harmoni, melalui rangkaian rasa dan indahnya budaya, dalam Festival Budaya Yogyakarta Tahun 2023! Dan seraya mengucap: “Bismillahhirahmannirahim”, Festival Kebudayaan Yogyakarta Tahun 2023 ini, dengan teriring ucapan selamat, maka saya nyatakan dibuka secara resmi.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan melimpahkan berkah serta rahmat-Nya, agar FKY 2023 ini berjalan lancar dan meraih sukses.

Terima kasih!

Wassalammualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.



Waduk Sermo, 24 September 2023