BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Sambutan “SPEKTAKELIR WAYANG” JOGJA INTERNATIONAL HERITAGE FESTIVAL WAYANG TAHUN 2023

Assalamu’alaikum wr. wb.

Salam sejahtera bagi kita semua,


Yang saya hormati:

  • Perwakilan dari PEPADI DIY, Sukrokasih, Pepadang, serta komunitas seni dan budaya;

  • Para seniman, budayawan dan partisipan Festival Wayang;

  • Tamu undangan dan hadirin sekalian, khususnya pecinta wayang dari Yogyakarta dan sekitarnya.

Sesungguhnya wayang bukan sekedar seni pertunjukan. Wayang adalah ekspresi nilai-nilai masyarakat, khususnya Jawa. Wayang adalah sebuah lokus, dimana semua teori-teori umum dipatahkan. Dalam wayang kita ditawari kemungkinan-kemungkinan hidup manusia. Sekali lagi, “Kemungkinan” bukan “kepastian”!

Wayang membangun sebuah filosofi yang paling manusiawi: “ia mengizinkan kita untuk menyaksikan pilihan-pilihan tanpa memaksa kita ke satu arah”. Filsafat wayang adalah filsafat yang kompleks. Maka, jagat pewayangan tidak ada yang benar-benar hitam, dan tidak ada pula yang benar-benar putih. Yang ada hanya bentangan panjang abu-abu, sebuah warna antara hitam dan putih.

Semua konflik dalam wayang senantiasa beralasan, dan orang dipersilakan menilai sendiri, meski akhirnya kebenaran selalu memperoleh jalannya. Misalnya, antara Kresna, penasihat politik Pandawa, atau Sengkuni, dari pihak Kurawa. Antara Arjuna, ahli panah Pandawa, atau Karna, yang memilih berpihak kepada Kurawa karena menjadikannya “manusia” daripada Pandawa yang tidak menerimanya sebagai saudara.

Ribuan filosofi yang terbingkai dalam lakon, pada akhirnya mengantarkan wayang lebih dari sekadar beberan lukisan dalam Wayang Beber, nukilan kayu di atas Wayang Golek, hamparan warna pada Wayang Kulit, hingga keindahan gerak dalam Wayang Wong. Ia bukan sekadar sebuah mahakarya seni. Wayang adalah sebuah mahakarya sarat nilai (value) bagi manusia Indonesia.


Hadirin sekalian,

Pasca Jogja International Heritage Festival Tahun 2023, dengan tema SPEKTAKELIR, yang terlaksana atas kerjasama antara Pemda DIY dengan PEPADI DIY, Sukrokasih, Pepadang, dan pihak lainnya, saya berharap, bahwa aneka ragam aktivitas dalam dunia pewayangan, mulai dari penciptaan sampai dengan pementasan, senantiasa dilanjutkan dan dikembangkan.

Jogja International Heritage Festival Tahun 2023, diharapkan menjadi stimulan bagi seniman-seniman generasi muda untuk giat berkarya, melalui inovasi-inovasi baru, guna mempertahankan eksistensi wayang di tengah masyarakat.

Dengan terselenggaranya acara ini pula, diharapkan mampu merangsang masyarakat untuk mengenal dan mencintai wayang, sehingga akhirnya bisa mengapresiasi wayang sebagai salah satu media komunikasi  dan edukasi moral kehidupan.

Melalui ilustrasi seperti itulah, saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih, kepada seluruh pihak terkait, atas terselenggaranya  “Spektakelir Wayang” Jogja International Heritage Festival Wayang Tahun 2023, dengan lancar sampai paripurnanya.


Akhir kata, demikian yang dapat saya sampaikan. Mari berupaya, agar Jogja International Heritage Festival dapat terlaksana kembali di waktu yang akan datang, atas ridho Tuhan Yang Maha Kuasa.


Sekian, terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



Yogyakarta,  7 November 2023