BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Sambutan WORKSHOP ON VOLCANO ASH IMPACT HANDLING FOR AVIATION

Assalamu’alaikum wr. wb.

Salam sejahtera bagi kita semua,


Yang saya hormati:

  • Kepala BMKG Ibu Dwikorita Karnawati beserta seluruh jajarannya;

  • Para peserta dari negara sahabat dan dari Indonesia;

  • Tamu undangan dan hadirin sekalian.


Hari ini, kita berjumpa dalam keadaan sehat sentosa—atas anugerah Tuhan Sang Kuasa Cipta, untuk berdiskusi, dan mendukung keamanan penerbangan kita, di tengah-tengah tantangan vulkanologis. Tepat kiranya agenda ini dilaksanakan, karena seperti yang kita pahami bersama, wilayah Indonesia dikelilingi Cincin Api (Ring of Fire). Hal ini menyebabkan wilayah Indonesia sering mengalami aktivitas geologis intensif, seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi.


Hadirin sekalian,

Sebagai negara yang memiliki sejumlah gunung berapi aktif, Indonesia memerlukan pendekatan yang canggih dan terkini dalam menghadapi ancaman ini. Dalam hal ini, BMKG memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan peringatan dini, yang dapat menyelamatkan nyawa dan harta benda, terutama di sektor penerbangan.

Dalam konteks mendukung penerbangan dalam menghadapi bencana vulkanologi, terdapat sejumlah teknologi yang dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan keselamatan. Teknologi-teknologi tersebut antara lain Pemantauan Cuaca Satelit; Sistem Pendeteksian Awal; Model Prediksi Vulkanik; Sistem Informasi Geografis (GIS); Komunikasi Satelit; dan terkini, peluang pengembangan teknologi kian terbuka dengan hadirnya Kecerdasan Buatan atau AI.

Kedepan, integrasi teknologi-teknologi ini dapat membentuk suatu sistem yang kokoh dan real time, dalam mendukung penerbangan ketika harus menghadapi bencana vulkanologi. Dengan kombinasi pemantauan dini, prediksi akurat, dan komunikasi efektif, kita dapat meningkatkan keselamatan penerbangan di wilayah yang rentan terhadap aktivitas vulkanik.

Tentu saja, kolaborasi dengan lembaga-lembaga penelitian dan teknologi menjadi kunci dalam mengembangkan dan menerapkan teknologi-teknologi ini. Kita perlu terus berinvestasi dalam riset dan pengembangan, untuk menjaga agar sistem peringatan dini kita tetap efektif dan dapat diandalkan.

Dalam menghadapi tantangan bencana vulkanologis, kita harus bersama-sama memastikan, bahwa BMKG memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjalankan tugasnya dengan efektif. Dukungan penuh dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat diperlukan.

Mungkin ada baiknya, kita mengambil contoh sebuah praktik baik negara lain dalam menghadapi bencana vulkanis. Salah satu contoh nyata, adalah saat terjadi erupsi Gunung Eyjafjallajokull di Islandia pada tahun 2010. Saat itu, otoritas iklim Islandia, bersama dengan berbagai lembaga terkait, memberikan respons yang terkoordinasi dan efektif, untuk mengatasi dampak erupsi terhadap penerbangan di Eropa.

Otoritas iklim Islandia, bersama-sama dengan stakeholder berupaya melakukan mitigasi secara holistik. Beberapa upaya yang dilakukan antara lai memberikan Peringatan Dini dan Komunikasi, dimana Badan Meteorologi Islandia dan Pusat Pengawasan Vulkanologi Islandia, memberikan peringatan dini sejak awal aktivitas vulkanik gunung ini meningkat. Mereka secara teratur memberikan pembaruan kepada maskapai penerbangan dan otoritas penerbangan Eropa mengenai perkembangan situasi.

Selain itu, mereka juga melakukan Pemantauan dan Prediksi Vulkanik. Berbagai data digunakan untuk menghasilkan model prediksi pergerakan abu vulkanik, untuk membantu dalam menentukan zona yang perlu dihindari oleh penerbangan.

Selain itu, secara regional, Otoritas Iklim Islandia juga menjalin koordinasi dengan Otoritas Penerbangan Eropa, dan secara aktif berkoordinasi dengan Eurocontrol, selaku lembaga pengelolaan lalu lintas udara Eropa. Tindakan mitigatif lainnya, adalah mengambil keputusan untuk menutup sementara ruang udara di wilayah yang terkena dampak abu vulkanik. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko serius terhadap keselamatan penerbangan.

Tak hanya faktor teknikal, Otorotas Iklim Islandia juga terlibat dalam analisis dampak ekonomi dan sosial dari erupsi, termasuk dampak terhadap industri penerbangan. Informasi ini digunakan untuk membantu pemangku kepentingan, termasuk maskapai penerbangan, dalam merencanakan langkah-langkah mitigasi dan pemulihan.

Dalam kaitannya dengan komunikasi publik,  Otoritas iklim Islandia melakukan komunikasi terbuka dengan publik dan pihak terkait melalui konferensi pers, situs web, dan media sosial. Mereka menyampaikan informasi dengan jelas tentang kondisi vulkanik, langkah-langkah keamanan, dan perkiraan durasi penutupan ruang udara.


Hadirin sekalian,

Dengan ilustrasi seperti itulah, mari kita bersama-sama mendukung BMKG, agar kinerja mereka kian meningkat dalam basis-basis kolaborasi multihelix, terutama dalam mendukung dunia penerbangan di Indonesia.

Terlebih, dengan segala potensinya, dunia penerbangan memiliki berbagai kontribusi penting bagi bangsa ini, seperti merintis konektivitas dan mobilitas, pengembangan pariwisata, pengembangan ekonomi nasional, dan memberikan dukungan terhadap misi kemanusiaan.

Akhir kata, demikian yang dapat saya sampaikan.  Selamat mengikuti seluruh rangkaian acara workshop hingga paripurna, dan semogalah seluruh peserta mendapatkan manfaat dari kegiatan ini.

Sekian, terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.




Yogyakarta,  13 November 2023