BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ARAHAN PERENCANAAN DIY TAHUN 2025

Assalamu’Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam Sejahtera untuk kita semuanya,


Yang saya hormati:

  • Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta,

  • Sekretaris Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta,

  • Para Asisten, Para Staf Ahli dan Para Kepala Perangkat Daerah di Lingkungan Pemda DIY, serta

  • Hadirin yang berbahagia.




Sebelumnya, marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya, kita masih diberi kesempatan untuk hadir di sini dalam keadaan sehat wal’afiat.


Bapak, Ibu, Saudara dan Hadirin yang berbahagia,


Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DIY Tahun 2025 disusun dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2022-2027. Di mana desain program dan kegiatan yang akan dilaksanakan diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran pada tahun 2025 sebagai bagian tahapan dalam mencapai visi  pembangunan jangka menengah “Terwujudnya Panca Mulia Masyarakat Jogja melalui Reformasi Kalurahan, Pemberdayaan Kawasan Selatan, serta Pengembangan Budaya Inovasi dan Pemanfaatan Teknologi Informasi”.


Rancangan program kegiatan yang akan diwadahi dalam tema pembangunan tahun 2025 juga diselaraskan dengan tema pembangunan nasional dalam rangka sinkronisasi.


Merujuk pada dokumen RPJMD DIY Tahun 2022-2027, terdapat beberapa permasalahan pokok pembangunan yang dihadapi yaitu kemiskinan, ketimpangan, pencemaran dan kerusakan lingkungan serta potensi bencana. Rencana pembangunan tahun 2025 diharapkan mampu menjawab permasalahan tersebut yang keberhasilannya tercermin pada pencapaian indikator-indikator keterwujudan panca mulia.


Tantangan pembangunan ke depan semakin kompleks dan sulit diprediksi yang dipengaruhi tidak saja oleh kondisi internal namun juga aspek eksternal seperti perkembangan ekonomi global, geopolitik, dan keamanan. Perubahan lingkungan sebagai sebuah keniscayaan harus direspon dengan kebijakan pembangunan yang dinamis, adaptif, namun berkelanjutan.


Bapak, Ibu, dan Hadirin yang saya hormati,


Untuk mengawali penyusunan perencanaan pembangunan tahun 2025, ada beberapa hal yang akan saya sampaikan untuk menjadi perhatian bersama, yaitu:


Pertama, dari laporan Badan Pusat Statistik pada November 2023, kita ketahui bahwa DIY merupakan wilayah di kawasan Jawa dengan penurunan kemiskinan ekstrem tercepat. Pada tahun 2025 perlu dipastikan kemiskinan ekstrem di DIY telah secara tuntas dihapuskan. Untuk menurunkan kemiskinan, berikutnya kita akan lebih fokus pada strategi pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan.


Kedua, selain kemiskinan, ketimpangan masih menjadi salah satu permasalahan pokok pembangunan di DIY, baik itu ketimpangan antar wilayah maupun antar pendapatan. Peningkatan aksesibilitas di berbagai sektor terutama di wilayah selatan perlu terus dilakukan. Pusat-pusat ekonomi baru berbasis potensi di wilayah selatan perlu dikembangkan secara terpadu dan lintas sektor.


Ketiga, terkait dengan permasalahan persampahan, saya tegaskan kembali bahwa pemerintah kabupaten/kota harus punya peran yang signifikan dalam penanganan sampah. Desentralisasi pengelolaan sampah ke kabupaten/kota diharapkan dapat benar-benar direalisasikan pada tahun 2024 sehingga pada tahun 2025 permasalahan persampahan di DIY sudah dapat teratasi.


Keempat, beberapa waktu yang lalu telah dilakukan launching Reformasi Kalurahan yang meliputi reformasi birokrasi kalurahan dan reformasi pemberdayaan masyarakat kalurahan. Pada tahun 2025 kami berharap reformasi kalurahan sudah dapat berjalan efektif. Sehingga apa yang menjadi tujuan yaitu perbaikan tata kelola pemerintah dapat meningkatkan pelayanan publik serta mewujudkan masyarakat yang lebih berdaya dan sejahtera.


Kelima, kita berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai akselerator pembangunan di DIY. Pemanfaatan TIK tidak hanya pada ranah penyelenggaraan pemerintahan untuk  pelayanan publik yang efektif dan efisien. Tetapi juga untuk meningkatkan produksi dan daya saing daerah. Namun, literasi teknologi di DIY harus diikuti dengan budaya yang “memanusiakan manusia”. Oleh karenanya, Jogja Smart Province agar dikembangkan dalam koridor harmonisasi Manusia Jogja dengan Teknologi.


Keenam, penetapan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO perlu ditindaklanjuti dengan perencanaan pengelolaan kawasan yang terpadu, integratif, kolaboratif berbasis pemberdayaan sehingga  manfaat positifnya dapat segera dinikmati oleh masyarakat.


Ketujuh, tahun 2025 merupakan tahun terakhir periode RPJPD 2005-2025. Sehingga sejak saat ini kita harus sudah mulai memikirkan DIY dua puluh tahun ke depan sebagai kelanjutan dari mimpi perencanaan jangka panjang kita. Untuk itu, harus benar-benar kita gali potensi-potensi dan isu-isu strategis yang  dapat menggambarkan dinamika lingkungan internal maupun eksternal. Baik skala regional, nasional, maupun internasional yang berpotensi memberi dampak pada pembangunan daerah. Di sinilah saya menekankan pentingnya data yang akuntabel sebagai bagian dari perwujudan perencanaan pembangunan yang baik.


Bapak, Ibu, dan Hadirin sekalian,


Sebelum mengakhiri arahan ini, saya ingin mengingatkan kepada kita semua, bahwa sibuk tidak selalu berarti benar-benar bekerja. Tujuan dari suatu pekerjaan adalah hasil. Dengan demikian, untuk mencapai tujuan pembangunan yang telah kita tetapkan, diperlukan pemikiran, sistem, perencanaan, kecerdasan dan kerja keras. Oleh karenanya saya mengajak kepada kita semua untuk bisa bekerja secara sinergis, kolaboratif, profesional dan berintegritas tinggi.


Bapak, Ibu, dan Hadirin sekalian,


Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan, semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah Yang Maha Kuasa dan selalu diberikan kemauan, kemampuan, serta keikhlasan untuk terus membangun daerah yang kita cintai ini.


Sekian,


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

 

Yogyakarta, 17 November 2023