BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Sambutan Peresmian KAMPUNG EMAS KRAPYAK IX, KALURAHAN MARGOAGUNG, KAPANEWON SEYEGAN, KABUPATEN SLEMA

Assalamualaikum wr. wb.

Salam sejahtera untuk kita semua,



Yang saya hormati:

 

  • Rektor dan segenap sivitas akademik Universitas Negeri Yogyakarta;

  • Para Pejabat dari Jajaran Pemerintah Kabupaten Sleman, Kapanewon Seyegan, dan Kalurahan Margoagung;

  • Masyarakat Margoagung, dan para hadirin sekalian.

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Sang Kuasa Cipta, karena atas rahmat dan karunia-Nya, Kita dapat berjumpa, dalam acara Peresmian Kampung Emas Kampung Emas Krapyak IX, Kalurahan Margoagung, dalam keadaan sehat wal’afiat tanpa kekurangan sesuatu apapun.

 

Bapak Rektor dan hadirin sekalian,

Saya meyakini, jika segala potensi “kebaikan” itu dilancarkan dari Desa dengan strategi: “Desa Mengepung Kota”, niscaya Desa akan menjadi sentra pertumbuhan. Sehingga memang sudah seharusnya, pembangunan desa lebih diprioritaskan. Konsep ini relevan untuk mengakselerasi pembangunan Desa—dimana didalamnya terdapat entitas kampung—untuk mengejar kemajuan perkotaan, karena sumber potensinya sebenarnya memang berada di perdesaan.

Dan dalam konteksnya pada hari ini, Kampung Emas atau program "UNY Bangun Desa" digagas sebagai upaya pembangunan desa, dengan mengoptimalkan sumber daya manusia maupun sumber daya alam pedesaan, agar semakin maju, sejahtera, dan mandiri.

Dari sisi kolaborasi lintas sektor, Kampung Emas UNY dapat dimaknai sebagai role model pembangunan Triple Helix 3K Khas Jogja, dengan aktor utamanya: “Kraton/Kaprajan, Kampus, Kampung”. Pengembangan Kampung Emas ini, juga selaras dengan pelaksanaan Reformasi Kalurahan, yang saat ini sedang dilaksanakan oleh Pemda DIY dan Kabupaten/Kota se-DIY.

 

Bapak Rektor dan Hadirin sekalian,

Dengan kekentalan budaya yang masih melekat di DIY, maka faktor budaya harus dijadikan sebagai serat-serat kohesi sosial masyarakat, agar pembangunan yang dilaksanakan di desa dapat digerakkan secara maksimal, melalui pemberdayaan masyarakat.

Untuk itu, pembangunan harus dilaksanakan dengan nilai-nilai yang mengalir di pembuluh darah masyarakat sendiri. Melupakan nilai-nilai budaya-budaya, hanya akan menciptakan masyarakat yang tumbuh tanpa jiwa dan identitas. Besar harapan, UNY dan aparat pemerintahan, baik di tingkat kalurahan, kapanewon dan kabupaten dapat mengimplementasikan nilai-nilai budaya, sebagai fondasi pembangunan.

Dengan pemaknaan seperti itulah, saya mengapresiasi manifestasi nyata Tridharma Perguruan Tinggi Universitas Negeri Yogyakarta, seraya menyatakan, bahwa Pemda DIY senantiasa menyambut hangat kerjasama, dalam upaya pengembangan Kampung Emas Krapyak IX.

Akhirnya, disertai rasa syukur memohon ridho-Nya, seraya mengucap “Bismillaahirrahmaanirrahiim”, maka Kampung Emas Krapyak IX, saya nyatakan diresmikan.

Sekian, terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr. wb.



Sleman, 23 Desember 2023