BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Sambutan SILATURAHMI PERHIMPUNAN PEMANGKU MAKAM AULIA (PPMA) SE-JAWA DAN GANTI SLAMBU MAKAM KASULTA

Bismillahhirahmannirahim

Assalamu’alaikum wr. wb.

 

Yang saya hormati:

  • Ketua Umum dan Keluarga Besar Ta.mir Masjid Demak;

  • Ketua dan jajaran Perhimpunan Pemangku Makam Aulia;

  • Para pejabat dari berbagai unsur pemerintahan, TNI, dan POLRI;

  • Dan segenap Jama’ah yang dirahmati Allah,

SEGALA puja-puji ditujukan ke hadapan Allah SWT., disertai salawat dan salam kepada Nabi dan Rasul-Nya Muhammad, serta kaum Keluarganya dan para Sahabat. Hari ini, kita pantas bersyukur  karena dapat bersama-sama mengikuti Silaturahmi Perhimpunan Pemangku Makam Aulia (PPMA) Se-Jawa, dalam rangka Peringatan Haul  Agung ke-521 Kanjeng Sultan Raden Abdul Fattah Al Akbar Sayyidin Panotogomo. Rasa syukur itu kian bermakna, karena dalam rangkaian acaranya, juga dilaksanakan kehadiran Ganti Slambu Makam Kasultanan Demak Bintoro.



Segenap Jama’ah yang dirahmati Allah,

 

Rangkaian acara ini, bukan tradisi religius Islam semata, tetapi juga menjadi momentum reflektif dari peristiwa-peristiwa dakwah Islam yang rahmatan lil a’lamin. Selain itu, acara ini juga merupakan sebuah warisan budaya, sebuah bunga rampai yang merefleksikan nilai-nilai, pengalaman hidup, dan pengabdian Walisanga, dalam nilai-nilai syiar Islam melalui perdamaian, dan nilai-nilai budaya Jawa.

 

Konsep syi'ar Walisanga sungguh amat sederhana, namun mengandung nilai-nilai substansial, yang tertuang dalam “mamarah” dan “manatagama” di tengah masyarakat. Konsep ini, paling tidak memuat, 19 larangan bagi penyiar agama yang diistilahkan sebagai: "kang tan pantes tinut-wuri tanpa awuwus" atau yang tidak pantas diikuti.

 

Terbukti da'wah yang disampaikan oleh para Wali juga menuruti empat dasar tuntunan Rasul, yaitu al-huluj balaghah–alasan yang tepat, al-asalibul hakimah– susunan kata yang bijak penuh hikmah, al-adabus Samiyah–dengan cara yang santun, dan as-siyasatul hakimah–siasat yang jitu,  sebagaimana dicatat oleh Asy-Syaikh 'Ali Mahfudz dalam bab Ushulud Da'wah.

 

Sehingga menjadi harapan kita semua, bahwa siapapun, dalam berdakwah, hendaknya mengangkat berbagai wejangan Walisanga. Bahwa untuk menjadi Islam sejati, harus berguru –puruhitâ, mengkaji –tinalêsih, dan musyawaroh melalui dialog.



Segenap Jama’ah yang dirahmati Allah,

 

DENGAN hikmah seperti itulah, hendaknya kita syukuri acara akbar ini ini, seraya merenungi makna terdalam dari setiap acara yang terselenggara, disertai rangkaian doa kepada sang Kuasa Cipta.

 

Akhirul kalam, marilah bersama-sama saling mendoakan, semoga kita memperoleh ridha Allah SWT, sehingga dapat menunaikan misi kehidupan kita masing-masing, dengan penuh tanggung jawab di jalan lurus-Nya, dengan iman dan taqwa, dunia-akhirat. Aamiin-aamin, Ya Robbal Alamin.

 

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Masjid Demak, 25 Desember 2023